Medan,- Ketua Pj Tim Penggerak-PKK Hj. Deswita Kamsol mengikuti acara Dialog bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kepala BKKBN yang dilaksanakan di Hotel Santikan Premiere Dyandra.(6/7) Hadir dalam Dialog dengan Menko PMK tersebut diantaranya Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof.Dr.Muhadjir Effendy.M.A.P, Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, Kepala Dinas Pengendalian Penduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar Drs. Edi Afrizal.M.Si, Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang Dr. Ratih Sari Putri SPOG. M. H. Kes. Dalam arahannya Ketua Pj Tim Penggerak-PKK Hj. Deswita Kamsol menyampaikan ucapan selamat kepada Dr. Ratih Sari Putri SPOG. M. H. Kes atas penghargaan manggala karya kencana dari BKKBN Nasional. Penghargaan tersebut merupakan kategori kinerja kerjasama melalui kemitraannya dengan rumah sakit Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang. Deswita mengatakan Pemerintah Daerah akan terus mendukung Rumah sakit di Kabupaten Kampar untuk memberikan pelayanan yang baik dan prima. Serta Pemerintah Daerah bersama TP-PKK akan melakukan pelayanan terbaik kepada ibu dan anak. Menko PMK Muhadjir Effendy dalam dialog tersebut menyampaikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi diantara pemangku kepentingan, penanganan stunting yang semula menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, kemudian dialihkan menjadi tanggung jawab Kepala BKKBN. “Stunting ini merupakan program super prioritas bapak Presiden. Disebut super prioritas karena target beliau tahun 2024 stunting di Indonesia maksimum 14 persen”, tandasnya. Muhajir Effendi juga menambahkan sebagaimana diketahui, sebanyak 879 orang yang menerima penghargaan pada kegiatan ini, diantaranya Penerima Penghargaan Manggala Karya Kencana sebanyak 58 orang, Ketua TPPS Provinsi se-Pulau Sumatera sebanyak 10 orang, Ketua TPPS Kabupaten/Kota se-Pulau Sumatera sebanyak 154 orang, perwakilan TPK se-Pulau Sumatera sebanyak 153 orang, Ketua TP PKK Provinsi se-Pulau Sumatera sebanyak 10 orang, Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Pulau Sumatera sebanyak 154 orang. Menko PMK itu juga memaparkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan prevalensi Stunting pada anak bawah usia 2 tahun menjadi 14 persen melalui pencegahan dan penurunan Stunting pada sasaran strategis ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1.000 HPK. Ia juga menyampaikan pemerintah melalui Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Rencana Aksi Nasional menggunakan pendekatan baru dalam pelaksanaan yang terdiri dari pendekatan keluarga berisiko Stunting, pendekatan intervensi gizi, serta pendekatan multisektor dan multipihak di semua tingkatan pemerintahan serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Menteri Koordinator PMK itu juga menjelaskan Pendekatan multi sektor di berbagai tingkatan pemerintahan dilakasnakan dengan melakukan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di seluruh tingkatan pusat, provinsi, kabupaten kota, kecamatan dan desa/kelurahan. Disamping pembentukan TPPS dari sisi pendampingan keluarga telah dilakukan juga pembentukan Tim pendamping Keuarga (TPK) yang terdiri dari Kader PKK, Kader KB dan Bidan. TPPS, TPK, dan Kader PKK sebagai salah satu tim dari TPK memiliki peranan yang penting dalam upaya percepatan penuruanan stunting di Indonesia. Diakhir arahannya Muhajir Effendi mengatakan BKKBN harus senantiasa melakukan pembinaan, memotivasi, dan menggerakan tim ini agar selalu konsisten dan berkesinambungan dalam melakukan upaya-upaya penuruanan stunting sesuai dengan peranannya masing-masing.(Diskominfo Kampar /prot-dokpim)