Pekanbaru – Badan Kependudukan dan Kekuarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau gelar Rekonsiliasi Percepatan Penurunan Stunting bersama beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Provinsi Riau.
Rekonsiliasi sekaligus Rakerda Bangga Kencana yang diikuti langsung Ketua TP-PKK Kabupaten Kampar Hj Muslimah Wati Catur dan Kepala Dinas DPPKBP3A Kampar Drs. H. Edi Afrizal,M.Si tersebut dilaksanakan di Balrom Grand Central Hotel Pekanbaru, rabu (30/3/2022).
Usai Wakil Gubernur Riau H Edy Natar Nasution, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia, M.Si serta beberapa perguruan tinggi menanda tanaman MoU antara lain UIR, UNRI, UIN Suska Riau, Stikes Riau, Bulog, serta Kemenag Riau.
Hj Muslimawati Catur menyampaikan dukungan dan apreaisasi atas komitmen dalam percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Kampar. Sesuai dengan tema ” Melalui Sinegritas dan Konvergensi Lintas Sektor Bergerak Bersama Mewujudkan Percepatan Penurunan Stunting dan Penguatan Program Bangga Kencana di Provinsi Riau”.
Untuk itu, Muslimah juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Kampar sendiri selain OPD terkait, nantinya melalui TP-PKK Kabupaten juga akan melakukan MoU dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Kampar dalam percepatan penurunan stunting.
Sementara itu Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI Purn H Edy Natar Nasution yang secara resmi membuka Rankeda tersebut menyampaikan, bahwa dalam penurunan angka stunting seluruh Kepala Daerah memasukkan kedalam program prioritas dengan sinergitas seluruh Perangkat Daerah dan pihak yang terlibat, hal ini sejalan dengan MoU yang baru dilaksanakan bersama beberapa perguruan tinggi.
Selanjutnya, pencegahan dan penurunan stunting ini harus dilakukan secara konvergensi, artinya di lakukan bersama-sama dan terus tingkatkan kerjasama dan kekompakan Tim dalam melaksanakan 8 aksi yang harus di laksanakan sepanjang tahun 2022 ini.
Untuk diketahui, selain perguruan tinggi yang saat ini telah dilakukan kerjasama, sebelumnya beberapa Dunia Usaha juga tekah dilakukan kerjasama dalam menguatkan program penurunan stunting bersama lebih kurang 3500 tim keluarga yang terdiri dari Bidan Desa, Tenang Kesehatan, Kader PKK Desa, serta Kader Bangga Kencana.
Sekretaris Utama BKKBN RI Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si yang sempat hadir pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional.
Komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Dimana sebelumnya Presiden RI telah menunjuk BKKBN dibawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sebagai koordinator atau Ketua Pelaksana percepatan penurunan stunting di Indonesia.”terang Agus”.(diskominfo/Mzk).