XIII Koto Kampar – Setelah lebih kurang 2 tahun 8 bulan terbentuknya Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Suligi Batu Gajah di Kabupaten Kampar, kedepan KPH Suligi Batu Gajah akan lebih mengoptimalkan pariwisata yang ada di kabupaten kampar dan kami akan bersinergi dengan Pemkab Kampar dan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala UPT KPH Suligi Batu Gajah kabupaten kampar Alwamen pada acara Pisah sambut Aparatur Sipil Negara (ASN) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Suligi Batu Gajah di Taman Seribu Bunga Tepian Mahligai Desa Pulau Gadang Kecamatan XIII Koto Kampar, kamis (3/9/20)
Alwamen mejelaskan bahwa kampar merupakan destinasi wisata terbanyak di Provinsi Riau, dimana untuk kawasan PLTA sendiri lebih kurang 9 ribu hektar, dimana luas danau lebih kurang 7 ribu hrktar serta 2 ribu hektar merupakan kawasan hutan. Sementara pemanfaatan danau dan lahan yang memiliki potensi wisata ini belum terkelola dengan optimal.
Untuk diketahui, bahwa saat ini jasa lingkungan, wisata alam serta hasil hutan bukan kayu yang merupakan progres dari KPH dalam mengelola hutan. Dulu hutan momok bagi masyarakat, untuk itu bagimana kedepan pengolahan ini bisa
terintegrasi dan kompleksitas. Untuk itu KPH hadir untuk masyarakat dan menjaga lingkungan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan. “terang Wamen”.
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelatihan Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau H. Muhammad Fuad, SH berharap dengan keberadaan KPH di Kab.kampar dan KPH yang ada di Riau, agar bisa terus menjalin kerjasama dalam mengembangkan koperasi yang ada di setiap KPH guna pengembangan objek-objek wisata.
Dimana dalam hal ini secara langsung saat ini telah melakukan kerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dengan terus melaksanakan kegiatan ditempat wisata seperti saat ini dalam suatu kegiatan pisah sambut KPH Batu Gajah dengan memanfaatkan objek wisata kampar Taman Seribu Bunga Tepian Mahligai dan wisata kuliner Kopiek Ndak Batulang untuk menu makan siang.(Diskominfo Kampar)