Bupati Kampar Resmikan Pasar Pekan Tua di Kawasan Restorasi Kesultanan Kampa
Kampa – Selepas menyaksikan Pelantikan Badan Pembangunan dan Pengelola Kawasan Restorasi Kesultanan Kampa, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto Dt Rajo Batuah Meresmikan Pasar Pekan Tua yang terletak tidak jauh dari Masjid Al-Qubro di dalam Kawasan Restorasi Kesultanan Kampa Sekaligus meninjau aneka dagangan masyarakat, Sabtu (22/2). Setelah melakukan penandatanganan prasasti Pasar Pekan Tua Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto didampingi H. Syahrul Aidi Maazat, Lc, Ma Anggota Komisi V DPR RI, H. Yuyun Hidayat, ST. MSC anggota Komisi IV DPRD Provinsi Riau, Kepala OPD,Camat Kampa Ninik Mamak Kenegerian Kampa meninjau seluruh dagangan masyarakat dan sekaligus menikmati kuliner lokal seperti Sate Anyang dan Es Cindu Tapai dan membeli beberapa hasil tani masyarakat serta kerajin lokal berupa Tanjak. Arahan Bupati Kampar kepada pedagang agar dapat mengemas dagangan dengan kemasan yang menarik dan unik tanpa merubah rasa dan keaslian citarasa masakan, selain itu juga memperhatikan kebersihan, dan tidak menggunakan bahan pemanis maupun pengawet yang dapat merubah citarasa. “Perhatikan Kebersihannya, kemas dagangan dalam bentuk yang unik dan menarik sehingga memiliki daya tarik dengan citarasa masalalu yang khas, kalau menggunakan gula jangan sampai diganti dengan pemanis buatan karena bisa merusak rasa karena itulah yang mengundang orang untuk datang berbelanja kembali.” Ungkap Catur Hal senada juga disampaikan oleh H. Syahrul Aidi Maazat, Lc, Ma Anggota Komisi V DPR RI yang mengharapkan masyarakat membangkitkan kembali kuliner masalalu yang jarang ditemui saat ini agar tidak hilang ditelan zaman karena Kampar memiliki banyak masakan yang lezat dan enak namun saat ini sulit ditemui kembali, dengan adanya Restorasi Kesultanan Kampa dan Pasar Pekan Tua dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. “Kampar memiliki banyak masakan dimasa lalu yang sangat enak dan lezat namun sulit ditemukan pada saat ini, kenapa kita tidak memajukan kuliner tradisional ini seperti gulai pisang muda maupun masakan tradisional lainnya memiliki potensi untuk dikembangkan agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui wisata kuliner tradisional” ungkap Syahrul Aidi (DiskominfoKampar)