Bangkinang Kota :Pemerintah Kabupaten Kampar terus melakukan berbagai langkah dan terobosan, untuk itu pendataan sangat penting dilakukan guna memberikan kebijakan yang tepat dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kampar, Sofian Nurjanah dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbud Ristek membantu mengecek dalam daftar penerima PIP 2022. Alhamdulillah berdasarkan NIK sebanyak 9,287 anak sekolah dari 29.619 warga usia 7-21 tahun dari 6.423 KK dg kemiskinan ekstrem di Kampar yang tercatat belum menerima bantuan apapun, sekarang sudah terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), Nominalnya sebesar Rp4.823.175.000 Inpres no 4 tahun 2022 mengamanatkan kepada Bupati/Walikota untuk melaksanakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem secara tepat sasaran melalui strategi kebijakan yang meliputi: “Presiden menginstruksikan 5 hal dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kampar, yakni: a. Melaksanakan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di wilayah kabupaten/kota b. Menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem berdasarkan hasil musyawarah desa/kelurahan yang dibuktikan dengan berita acara musyawarah desa/kelurahan c. Menyusun program dana kegiatan pada RKPD Kabupaten/Kota serta mengalokasikan anggaran pada APDB Kabupaten/Kota dalam rangka percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, termasuk penyambutan data penerima dengan nama dana alamat (by name by address) d. Memfasilitasi penyediaan lahan perumahan bagi penerima manfaat;dan e menyampaikan laporan hasil pelaksanaan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem kepada Gubernur setiap 3 (tiga) bulan sekali. “Langkah pertama yang kami laksanakan memerintahkan Bappeda untuk membuat aplikasi terkait upaya penghapusan kemiskinan ekstrem Kampar. Terdapat 64.566 orang warga Kampar dengan kemiskinan ekstrem yang belum menerima bantuan apapun. Melalui Dinas PMD, kami menginstruksikan kepada seluruh Camat untuk memfasilitasi musyawarah desa di wilayah masing-masing untuk menetapkan data sasaran keluarga miskin ekstrem tersebut. Secara paralel OPD terkait menelusuri data penerima bantuan dari Pemerintah. Alhamdulillah dengan dukungan Sigap Kerlip Indonesia yang menjangkau Puslapdik Kemendikbudristek, khusus untuk 24.801 anak usia sekolah, 7-18 tahun yang belum menerima bantuan apapun, sebanyak 9.827 sudah tercatat sebagai penerima PIP,” ungkap PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol M.M sesaat sebelum hadir dalam Sarasehan GIAT Desa Pendidikan Menuju Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli Perempuan dan Pendidikan atau Derappp (26/12/2022) “Untuk PIP, Dr. Abdul Kahar, Kepala Puslapdik menyampaikan kepada saya bahwa kemendikbudristek akan membantu agar semua warga miskin ekstrem yang berhak menerima PIP pada 2023. Yang penting pengajuan lengkap, logis dan valid datanya di Dapodik. Penerima PIP juga terdata di DTKS dan/atau diusulkan dinas pendidikan. Kami berkoordinasi dengan Disdikpora Kampar untuk menindaklanjuti kabar gembira bahwa 37,45% anak usia sekolah dari keluarga dengan kemiskinan ekstrem yang sudah terdaftar sebagai penerima PIP. Sesuai arahan Pak Bupati Plt Kepala Disdikpora Kampar segera menyiapkan usulan penerima PIP 2023 dengan dukungan staf P3KE Bappeda,” ujar Pembina Sigap Kerlip Indonesia, Yanti usai Sarasehan di balai (26/12/2022). Koordinator Sigap Kerlip Indonesia (SKI) di Kampar, Hot Martua Pasaribu langsung menindaklanjuti rencana penandatanganan kerjasama antara pembina SKI dengan Pemkab Kampar khususnya plt Kepala Disdikpora Kampar ukungan dari Dewan Kesenian Kampar dalam upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem khususnya di bidang pendidikan melalui penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS). Hot Martua bersama Yanti Kerlip dan Ranti menemui Pj Bupati Kampar untuk menyampaikan hasil rekap data ATS yang terdiri dari 1.096 by name by address, 1.005 dapodik 2018, dan 539 anak berkebutuhan khusus (27/12/2022). Guna menindaklanjuti hasil sarasehan, Tim Sigap Kerlip Kampar bersama Dewan Kesenian Kampar (DKK), Forum anak Kampar (Fakar), Gerakan Indonesia Pintar (GIP) Kampar, Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan membentuk Perintis Rumah Kerlip Beriman. “Pak Bupati memberi arahan kepada kami untuk membantu menelusuri ATS berdasarkan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan memastikan anak usia sekolah dari keluarga dengan kemiskinan ekstrem menjadi penerima PIP pada 2023,m serta membuat bukunya, “ungkap Hot Martua di sela-sela pertemuan informal bersama pembina SKI, Ketua DKK, ketua DKR, dan Kabag Kerjasama Kampar (27/12/2022). Berdasarkan APK Tahun 2022 untuk SD 100,98%, SMP 91,79%, dan APK SMA tahun 2021 kemungkinan terdapat 1.136 ATS dari keluarga dengan kemiskinan ekstrem di Kampar pada 2022. Hasil rekap data ATS sebanyak 2.640 ATS yang terdiri dari 1.096 by name by address, 1.005 dapodik 2018, dan 539 anak berkebutuhan khusus sebagaimana disampaikan perintis Rumah Kerlip Beriman kepada PJ Bupati Kampar di kediaman beliau usai Sarasehan Giat Desa Pendidikan Menuju Derappp (27/12/2022). Sementara itu, berdasarkan APM SD sebesar 98%, APM SMP 84,64%, dan SMA 66,43%, maka kemungkinan terdapat 3.218 ATS dari keluarga dengan kemiskinan ekstrem.(Diskominfo Kampar) Sumber Sriyulianti (Pembina Sigap Kerlip Indonesia)