Pj. Bupati Kampar Saksikan 250 orang Lepas Bai’at Simpatisan Jama’ah Islamiyah (JI) dan Deklarasi Sumpah Setia Kepada NKRI.
Bangkinang Kota : Pj Bupati Kampar menyaksikan Deklarasi dan lepas Bai’at massal simpatisan Jama’ah Islamiyah (JI) Kabupaten Kampar dan pengucapan Sumpah Setia Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diikuti sebanyak 250 dari Kecamatan Tapung. Diawali dengan penandatanganan kesetiaan kepada NKRI oleh perwakilan warga dan disaksikan oleh oleh Kepala Desa yang dilanjutkan dengan pengucapan Sumpah Setia Kepada NKRI (deklarasi kesetiaan) yang dipandu oleh Ustazd Khairul dan diikuti oleh seluruh yang hadir. Penandatangan kesetiaan dilakukan oleh perwakilan masyarakat dan disaksikan Kepala Desa diantaranya Kepala Desa Indra sakti, Kepala Desa Tanjung sawit dan Kepala Desa Sumber Makmur. Dengan pembaitan ini dapat memberikan pemahaman terhadap warga – warga kita yang terpapar terhadap pengaruh – pengaruh yang mungkin mereka sendiri tidak ingin seperti itu, namun ini juga merupakan tanggung jawab pemerintah mulai dari Kabupaten hingga RT dan RW dalam memperkuat saluran komunikasi, System adanya saling kepedulian dan perhatian antar sesama. Pencegahan dini sangat penting, patut kita antisipasi, rangkul dan beri pemahaman yang cepat dan kami akan menjaga yang lebih kuat lagi semoga ini tidak berkembang kepada yang tidak kita inginkan. Demikian dikatakan Pj Bupati Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM usai Deklarasi dan lepas Bai’at massal simpatisan Jama’ah Islamiyah (JI) Kabupaten Kampar dan pengucapan Sumpah Setia Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang diadakan di Aula Kantor Bupati Kampar di Bangkinang, Jum’at 14/10. Hadir pada pembai’atan tersebut Kapolda Riau yang diwakili oleh DirIntel Kombes Pol Aris Prasetyo Indrayanto, S. IK, M, Si dan Dir Bimas Kombes Pol Wemdri Purbiantoro, SH Direktorat Pencegahan Densus Mabes Polri AKBP Guntoro Wisnu, S. Pd, Forkopimda Kampar., Kepala Kesbangpol Kampar Mahadi, Kakan Satpol PP Kampar Nurbit, Camat Tapung Sofiandi, Ustazd Syofian, Ninik Mamak, Tokoh Masyrakat, Alim Ulama dan peserta bai’at. Di jumat yang mulia dan berkah ini kita dapat berkumpul dan bersilaturrahmi semoga ini menjadi ladang amal bagi kita, bahwa Kampar merupakan negeri yang heteregen yang terdiri dari berbagai suku bangsa, Ras dan agama yang selama ini dalam kondisi yang aman, damai, kondusif dan tentram” Kata Kamsol. Terima kasih kepada Polda Riau yang telah melakukan kegiatan ini, semoga ini menjadi rahmat bagi kita semua. Untuk menjaga kedamaiana ketenteraman negeri ini, walaupun kadang kala belum dapat memberikan kesejahteraan kepada masyrakat, inilah yang menjadi tanggung jawab pemerintah, Kampar masih banyak masyrakat yang berada pada garis kemiskinan ” Kata Kamsol lagi. Kampar miliki falsafah tali papilin tigo, tigo tungku sajoangan inilah salah satu modal kekuatan kita di Kampar, kesolidan inilah yang harus kita jaga untuk mewujudkan ketenteraman dan kedamaian, begitu juga ulama yang terus memberikan Kesejukan bagi Negeri, hal inilah yang menjadikan Kampar yang tetap berada dalam kondisi yang kondusif” Pinta Kamsol. Mindset kita sama, tujuan hidup ini adalah bagaimana kita makin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta ibadah kepada Allah SWT. Pemerintah berkewajiban adalah memberikan hak – hal masyrakat, namun upaya kita maksimal namun belum dapat memberikan kepuasan bagi nasyrakat. Perbedaan yang ada kita jadikan modal untuk mencari yang terbaik bagi Kampar” Harapnya lagi. Sejak dua tahun terlahir kita bergulat dengan Covid-19, banyak pengaruh signifikan yang dirasakan oleh negara dan masyarakat, bahkan ada beberapa negara dalam kondisi yang parah. Harapan kami bagaimana kita dapat wujudkan Negeri yang Baldatun Toyyiban Warabbun Ghofur, jangan lihat berita yang hoak, kitalah yang akan menentukan kondisi Kampar yang bersatu dan sejuk, Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah kembali kepada hal-hal yang tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku di NKRI, Semoga apa yang telah lakukan pada hari ini mendapat ridho dari Allah SWT” Tutup Kamsol. Sentratama itu Tausiah kebangsaan yang disampaikan oleh Ustazd Syofian Sauri yang merupakan mantan teroris yang mendekam si penjara selama 10 tahun menyampaikan tentang sejarah Nabi Muhammad Saw dan para Khulafaaur Rasyidin serta para sahabat Nabi. Hari ini banyak kita lihat banyak pandangan yang berbeda terhadap pemahaman ajaran agama islam, tentunya perbedaan ini bukan menjadikan kita berpecah belah namun bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah SWT sesuai dengan Alqur’an dan sunnah. “jangan mudah terpengaruh yang Mana kita belum tau akan kebenarannya. Mari kita kembali kepada jalan yang telah ditetapkan oleh Al-Quran dan hadist. Mari Kita berlapang dada dalam melihat perbedaan, jauhi narasi kebencian yang di buat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ” Kata Ustazd Syofian Sauri (Diskominfo Kampar).