Oleh: DRS. Miswar Pasai, MH, Ph.D Pandemi virus Corona terus berlangsung di Indonesia sejak akhir tahun 2019 hingga kini masih tetap mewabah, khususnya di Indonesia. Kapan akan berakhirnya, masih sulit untuk diprediksi hingga hari ini. Hal itu, disebabkan oleh masyarakat yang tidak sepenuhnya mematuhui protokol kesehatan dan mungkin enggan memeriksa kesehaan ke pihak yang terkait, serta kurang membiasakan hidup sehat dengan melaksanakan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Sesugguhnya, melaksanakan protokol kesehatan itu, harus dilaksanakan setiap orang dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari, terutama menghindari kerumunan, cuci tangan, memakai masker dan mengurangi aktivitas lainnya di luar rumah. Karena itu, melaksanakan protokol kesehatan merupakan hal yang “wajib” dipatuhi bagi setiap orang di Indonesia seperti, mencuci tangan, memakai masker, tidak berkerumun dan membiasakan cara hidup sehat dengan melaksanakan protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Sebab, virus Corona, rentan tertular kepada setiap orang, terutama bagi orang yang tidak disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah SWT agar kita terhindar dari virus Covid-19. Untuk menekan pandemi Corona, maka biasakan hidup sehat, dan tetap mematuhi protokol kesehatan serta jangan lupa meminata pertolongan kepada Allah SWT. Sebab, Allah SWT adalah penguasa jagad raya, yang sangat berkuasa atas apapun yang terjadi di permukaan bumi ini. Selain itu, maka kita wajib berupaya untuk menghindari hal-hal yang dapat tertular atau menularkan kepada virus Corona kepada orang lain seperti melaksanakan protokol kesehatan. Diantara protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah pada saat pandemi virus Corona di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau, maka pemerintah daerah dan tim yang tetap menghimbau agar masyarakat menghindar dari pandemi Corona dengan cara, tetap menjaga protokol kesehatan, seperti mencuci tangan menggunakan sabun, jaga jarak, minum vitamin, tidak berkerumun, serta segera periksakan kesahatan kepada dokter terdekat, jika ada gejala penyakit itu. Selain hal itu, jika kita terindikasi virus Corona, maka segera mengisolasi diri ke tempat-tempat yang telah ditentukan pemerintah atau pihak swasta lainnya yang mungkin menyediakan tempat isolasi bagi yang terdampak virus Corona. Dari isolasi tersebut, disamping ada yang sembuh dari pandemi virus Corona, namun penambahan orang yang terpapar virus Corona masih rentan untuk terurs bertambah. Sebagaimana dilaporkan bahwa, hari ini ada 39.931 orang di Indonesia yang sembuh dari Covid-19. Jumlah total yang telah sembuh dari Corona sebanyak 3.211.078 orang. Selain itu, hari ini dilaporkan sebanyak 1.579 pasien positif Corona di Tanah Air meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah total pasien positif Covid-19 yang meninggal sebanyak 112.198 orang. Pemerintah juga melaporkan jumlah suspek yang dipantau hari ini. Ada 286.417 suspek yang dipantau. Untuk jumlah spesimen yang diuji hari ini sebanyak 210.815. Pemerintah tak lelah mengimbau warga menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yakni mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir, serta menjaga jarak (Kompas.com, 2020). Pemerintah juga telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 untuk menekan laju penyebaran Corona. Warga diminta menaati aturan yang diberlakukan selama PPKM agar pandemi virus Corona dapat teratasi. Hanya dengan cara tidak berkumpul dan melaksanakan kegiatan yang dilarang oleh pemerintah yang telah diatur pemerintah, maka akan dapat menekan angka peningkatan jumlah orang yang terpapar pandemi virus Coron. Positif Corona 3.686.740 Sementara itu, pada hari Senin, 9 Agustus 2021, perkembangan virus Corona Indonesia 9 Agustus 2021 bertambah 20.709 kasus, total 3.686.740 Positif. Berikut informasi terbaru data virus corona (Covid-19) di Indonesia, Senin (9/8/2021). Virus Corona, belum ada tanda-tanda akahir berakhir di Indonesia. Justru, trend tetap meningkat hingga Agustu 2021. Belum ada gelaja, akan menurunnya pandemi Corona di Indonesia? “Dosa saiapa dan Salah Siapakah”, pandemi Corona, khususnya di Indonesa saat ini, meminjam istilah dari judul penyanyi Balada, Ebiet G Ade. Selanjutnya, kasus pandemi Covid-19, terus mengalami kenaikan. Presiden Jokowi beri peringatan pada 5 Daerah, diantaranya adalah Kalimantan Timur, hingga Provinsi Papua. Terus Alami Kenaikan Kasus Covid-19, karena itu Jokowi beri peringatan pada 5 daerah, yang berada Kaltim hingga Papua. Data dari Satgas Covid-19 yang Tribunnews.com terima pukul 16.07 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 20.709 pasien. Adapun total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 3.686.740 pasien. Lalu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 44.959 orang.Total pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 3.129.661 di seluruh Indonesia. Kemudian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 1.475 orang. Total ada 108.571 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini. Berkaitan dengan PPKM dilanjutkan atau tidak, maka pakar pandemi virus Corona, mengingatkan bahwa, angka kematian karena Covid-19 naik 3 kali lipat. Karena itu, pemerintah meminta, sebaiknya jadikan rumah ibadah sebagai Sentra Pengendalian Covid-19. Sebagaimana dikutip dari data kasus Corona, berdasarkan data pada Minggu (8/8/2021) lalu, pasien positif bertambah 26.415 orang. Total kasus positif Covid-19 sebanyak 3.666.031 pasien.Selanjutnya, total pasien yang sembuh, yakni 3.084.702 orang. Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 48.508 orang. Sementara itu, total sebanyak 107.096 orang meninggal dunia, dengan penambahan 1.498 orang. Diduga Positif Covid-19, Pria Medan Ini Bebas Berkeliaran dan Kunjungi Lokasi Kuliner. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah vaksinasi dengan cara bergotong royong berbayar untuk individu ditiadakan. Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menghapuskan ketentuan pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong berbayar untuk individu, (Tribunnews.com, (2021) Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Permenkes tersebut sudah ditandatangani pada 28 Juli 2021. Di sisi lain, Projo siap bahu-membahu laksanakan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Luar Jawa-Bali. Sebagaimana dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 akan tetap sama dengan mekanisme sebelumnya. Caranya, yakni diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui Program Vaksinasi Nasional Covid-19 dan Program Vaksinasi Gotong Royong melalui perusahaan. Vaksinasi Gotong Royong melalui perusahaan hanya menggunakan vaksin Sinopharm dengan sasaran sekitar 7,5 juta penduduk usia diatas 18 tahun. Hal tersebut berbeda dengan Program Vaksinasi Nasional Covid-19 gratis yang menggunakan Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Novavax dengan sasaran lebih dari 200 juta penduduk usia di atas 12 tahun, Arif, Tio Buqi Abdullah (2021). Kilas Balik Covid-19 Lebih dari sembilan bulan lalu, tepatnya pada 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan bahwa, kasus pertama infeksi virus corona penyebab Covid-19. Saat itu Presiden…