Pemerintah Kabupaten Kampar
Bangkinang Kota KATEGORI KECAMATAN Pendidikan

Perkembangan Anak Secara Holistik

Kenali Perkembangan Anak Secara Holistik

Identitas:

Nama : HURIATI, M.Pd

NIP : 19690624 199702 001

Tempat Tugas : SMPN 1 Bangkinang Kota

Walaupun pemenuhan hak anak telah dijamin oleh undang-undang pasal 4 UU No 23 th 2002, yang mengatakan bahwa setiap anak berhak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Anak adalah buah hati yang selalu didambakan orang tuanya, memperlengkap kebahagiaan di dalam rumah tangga. Semua orang tua berharap anaknya tumbuh dan berkembang secara sempurna dan meraih sukses.

Anak sesungguhnya merupakan kesatuan dari berbagai karakteristik yang terpadu dalam dirinya. Memahami anak secara holistik mengandung makana bahwa orang tua atau guru harus mengetahui dan memahami berbagai kondisi yang ada dalam diri anak secara menyeluruh yang merupakan satu kesatuan. Ini sangat penting karena aktivitas anak dalam proses pembelajaran sesungguhnya melibatkan seluruh karakteristik yang mereka miliki yang berfungsi secara berkaitan satu sama lainnya. Mengabaikan atau menafsirkan salah satu atau beberapa karakteristik akan berakibat timbulnya ketimpangan akibanya mereka tidak dapat melaksanakan proses belajar secara maksimal.

Berikut ini akan dipaparkan beberapa pandangan klasik berkenaan dengan pemahaman terhadap anak sebagai satu kesatuan karakteristik secara holistik.

A. Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan fisikologis yang bersifat progresif , kontinyu dan berlangsung pada periodik tertentu. Perubahan bersifat kuantitatif dan berkisar hanya pada aspek fisik individu.Pertumbuhan fisik pada gilirannya akan membawa sampai suatu kondisi jasmaniah yang siap untuk melakukan tugas perkembangan secara lebih memadai. Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal.

Faktor internal adalah faktor dari dalam indvidu yang diwariskan oleh orangtua. Anak anak yang ibu ayahnya tinggi cenderung lebih cepat menjadi tinggi daripada anank-anak yang berasal dari orangtua yang bertubuh pendek. Kematangan secara sepintas, pertumbuhan fisik seolah olah seperti sudah direncanakan meskipun anak-anak sudah diberi makanan bergizi sehat. Faktor eksternalyaitu faktor yang berasal dari luar. Anak-anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat karena makanan tidak bergizi dan anak-anak yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhan akan berbeda dengan yang tidak dilatih.

B. Perkembangan Kognitif

Menurut Jian Piaget tahapan perkembangan kognitif adalah: tahap sensoris motoris, tahap properasional, tahap operasional kongkrit dan tahap operasional formal. Perkembangan kognitif pada anak dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: faktor herditas atau faktor keturunan atau bawaan semenjak dari dalam kandungan, secara hereditas anak telah membawa kemungkinan, apakah akan membawa kemampuan berpikir normal, diatas normal atau dibawah normal. Namun potensi ini tidak akan berkembang atau terwujud secara optimal apabila lingkungan tidak memberi kesempatan berkembang, dan karenanya peran lingkungan juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan intelektual anak. Perkembangan kognitif ini terjadi perbedaan pendapat antara ahli psikologi. Kemlompok psikologi radikal berpendapat bahawa perkembangan intelektual individu itu sekitar 90% ditentukan oleh faktor hereditas sedangkan, pengaruh lingkungan termasuk didalamnya pendidikan hanya memberikan kontribusi 10% saja. Faktor lingkungan yang sangat penting perannya dalam mempengaruhi perkembangan kognitif anak yaitu keluarga dan sekolah.

Berbeda dengan pendapat Jonh Locke ( 1632- 1704 M ) Lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan manusia. Yang dikenal dengan teori Tabularasa yang mengatakan “ Manusia dilahirkan seperti kertas putih “. Jadi terlihat disana bahwa disamping bawaan intelegensi anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Cara-cara yang digunakan misalnya memberi mereka ilmu agama, pendidikan karakter budi pekerti, mendengar ide-idenya,memuaskan dorongan keingintahuan anak, dengan memberi jawaban sesuai dengan realita atau menyediakan bacaan-bacaan yang mendidik mereka. Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tangguang jawab untuk meningkatkan perkembangan anak, dalam hal ini guru hendaknya menyadari betul bahwa perkembangan kognitif anak terletak ditangannya.

C. Kreatifitas

Kreativitas dipandang sebagai faktor bawaan yang dimiliki individu tertentu, dalam perkembangan selanjutnya ditentukan bahwa kreatifitas tidak dapat berkembang secara otomatis tetapi membutuhkan rangsangan dari lingkungan. Menurut Munandar (1988) bahwa faktor yang mempengaruhi kreatifitas : usia, tingkat pendidikan orang tua, tersedianya fasilitas dan penggunaan waktu luang.

D. Perkembangan bakat kusus

Bakat kusus (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan atau latihan lebih lanjut. Potensi ini masih perlu masih perlu pengembangan dan pelatihan secara serius. Dengan bakat, seseorang berkembang untuk mencapai prestasi di bidang tertentu untuk mewujudkan ini diperlukan latihan. Bakat ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya: minat, motif berprestas, keberanianmengambil resiko, keuletan dalam menghadapi tantangan dan daya juang. Sedangkan faktor eksternal: kemampuan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukungan orang tua, lingkungan tempat tinggal dan pola asuh orang tua.

E. Perkembangan bahasa

Bahasa adalah suatu media yang akan menghubungkan antara individu dengan lingkungannya. Bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Aliran nativisme berpandangan bahwa perkembangan kemampuan bahasa ditentuakan oleh faktor bawaan sejak lahir, yang diturunkan oleh kedua orangtuanya. Dengan demikian jika orangtuanya memiliki kemampuan berbahasa yang baik dan cepat, maka kemampuan anaknya juga demikian. Sementara aliran emperisme atau behaviorisme justru berpandangan sabaliknya, yaitu kemampuan berbahasa seseorang tidak ditentukan oleh kedua orangtuanya namun belajar dari lingkungan.

Kesimpulanyaorangtua dan guru harus mengenali perkembang anak. yaitu perkembangan Fisik, kognitif, kreatifitas, bakat khusus dan perkembangan bahasa.

Dengan mengenali perkembangan anak secara holistik arang tua atau guru bisa memberikan ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan mereka karena anak adalah sumber kebahagian orang tua.

Related posts

Bupati Kampar Sampaikan Pidato pada Paripurna terkait RPP APBD T.A 2018.

Supardi

Terima Dokumen Usulan Hutan Adat, Bupati Kampar : Mari Kita Jaga dan Lestarikan Hutan Adat

Supardi

Sekretariat Daerah Kampar Lakukan Vaksinasi Seluruh ASN dan THL

Supardi

Sampaikan LKPJ 2019, Bupati Kampar ; Siap Jadikan Kampar Lebih baik lagi.

Supardi

Radio Swara Kampar 103,8 FM Kantongi Izin Kemkominfo RI

Supardi

Sosialisasi GN – AKSA Di Tapung Hulu, Ketua TP PKK Kampar ; Lindungi Anak dari Sekarang.

Supardi