Bangkinang – Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Riau Drs. Yusri, M.Si yang juga sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar melakukan Panen raya seluas 114 Hakter bersama para petani dan masyarakat sekaligus Demonstrasi Alat Pengusir Burung dan Pengusir Tikus di Kelurahan Pulau Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, kamis (1/7/2021).
Alhamdulillah, hari ini kita panen raya padinya luar biasa, semangat dan keseriusan kelompok tani dan masyarakat dalam bertani telah mendapatkan hasil yang maksimal sehingga kita bisa melakukan panen raya bersama.” Ucap Yusri.
“Saat ini masyarakat sudah dua kali panen dalam setahun diharapkan jika tiga kali panen maka masyarakat petani di Kabupaten Kampar sudah surplus karena saya yakin kebutuhan petani hanya dua kali panen, sisanya bisa jual gabah dan kita akan dorong bersama Dinas pertanian serta instansi terkait supaya dapat kita pertahankan jumlah sawah kita kemudian sama-sama menjaga air.”ujar Yusri
Yusri pada kesempatan itu menghimbau kepada masyarakat agar tidak menjual lahan hanya untuk galian C dan juga digunakan untuk pemukiman karna akan merusak sektor pertanian. Lahan pertanian berkelanjutan akan kita pertahankan di Kabupaten Kampar.
Ketua KTNA Riau berharap agar lahan pertanian tidak di gunakan untuk pembangunan, tidak boleh terganggu oleh tambang maupun perkebunan. “Pinta Yusri
Selanjutnya Yusri menyampaikan selamat kepada seluruh petani dan masyarakat semoga para petani selalu sehat dan jangan lupa juga untuk Vaksin karena vaksin itu sehat sehingga kita bisa terhindar dari Covid 19.
Terkait dengan Kampar menuju swasembada pangan, Sekda Kampar menegaskan bahwa ini harus kita kejar, karena jika Kampar sudah swasembada pangan maka otomatis masyarakat khususnya petani akan sejahtera, dan ini sudah merupakan target KTNA.
Sementara itu, Ketua KTNA Kelurahan Pulau Nasrun menyampaikan terima Kasih kepada Ketua KTNA Riau dan juga menjabat sebagai Sekda Kampar yang telah hadir dan melakukan panen raya padi bersama kelompok tani dan masyarakat di kelurahan pulau ini.
Nasrun juga katakan terkait lahan pertanian yang awalnya berjumlah seluas 169 Hektar saat ini tinggal sekitar 114 Hektar, Hal ini terjadi karen Lahan pertanian kita suda di gunakan untuk Galian C dan pembangunan pemukiman. ( Diskominfo Kampar)