Kesehatan

DPPKBP3A Gelar Sosialisasi KB Pasca Persalinan dan Keguguran.

BANGKINANG KOTA ; Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar menggelar sosialisasi Keluarga Berencana (KB) Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran bertempat di aula kantor DPPKBP3A Kabupaten Kampar, Rabu (10/78/19). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris DPPKBP3A Kabupaten Kampar Drg. Awal Haeniwati mewakili Kepala Dinas DPPKBP3A Kabupaten Kampar. Menurut laporan Ketua Panitia Putria, bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pelaksana program KB yaitu PLKB, bidan, kader dan pasangan usia subur dalam memilih alat kontrasepsi setelah pasca persalinan dan pasca keguguran. Kegiatan ini dilaksanakan satu hari, Rabu (10/7/19). Jumah peserta 48 orang terdiri dari, bidan, PLKB, kader dan pasangan usia subur (PUS) dari 3 kecamatan yakni kecamatan Gunung Sahilan, kecamatan Siak dan kecamatan Kampa yang masing-masing kecamatan sebanyak 16 orang. Sedangkan narasumber satu orang dari RSUD Bangkinang Dr. Arvan SPOG dan 2 orang dari DPPKBP3A Drg Awal Haeniwati dan Irma Suryani. Sekretaris DPPKBP3A Kabupaten Kampar Drg. Awal Haeniwati pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa diera reformasi saat ini, program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga masih tetap menjadi perhatian dan komitmen pemerintah. Dimana program ini masih tercantum dan diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor : 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 dan Peraturan Presiden Nomor : 62 Tahun 2010 Tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang telah direvisi menjadi Peraturan Presiden Nomor : 3 Tahun 2013. Sebagai tindak lanjut dari peraturan ini maka kebijakan pembangunan kependudukan dan keluarga berencana dalam RPJMN 2010-2014 diarahkan kepada pengendalian penduduk. Disampaikan Drg. Awal bahwa kondisi saat ini menunjukkan bahwa wanita berstatus kawin di Kabupaten Kampar telah mengetahui tentang alat/obat kontrasepsi modern. Namun sayangnya pengetahuan tersebut tidak diikuti dengan perilaku penggunaan kontrasepsi modern tersebut. Diperkirakan sekitar lebih kurang 53 % saja wanita berstatus kawin memakai kontrasepsi. Sementara wanita kawin yang tahu tentang metode amenotea laktasi (MAL) yaitu cara ber KB dengan memberikan ASI ekslusif hanya diperkiran kurang lebih 40 % saja. Ditegaskan Awal Haeniwati bahwa untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan keluarga kecil bahagia sejahtera maka semua petugas program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi (KB-KR) dilapangan dituntut lebih profesional dan mempunyai kompetensi dalam memberikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu program pemerintah yang strategis dalam upaya pengaturan kelahiran adalah KB pasca persalinan dan pasca keguguran. Program ini diharapkan dapat menanggulangi peningkatan angka kematian ibu dan bayi serta ledakan penduduk di Kabupaten Kampar. Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Kampar melalui DPPKBP3A Kabupaten Kampar menyambut baik dilaksanakannya kegiatan sosialisasi KB pasca persalinan dan pasca keguguran yang merupakan upaya dalam meningkatkan pengetahuan petugas program KB-KR dilapangan dan kader dalam memberikan KIE tentang perencanaan keluarga, pilihan kontrasepsi bagi ibu bersalin, ibu menyusui, metode KB pasca persalinan dan pasca keguguran, konseling dengan tujuan mengatur kelahiran, menjaga jarak kehamilan dan menghindari ibu hamil yang tidak diinginkan melalui alat atau kontrasepsi setelah melahirkan dan setelah mengalami keguguran. (Diskominfo/Herman Jhoni)

Read more

Cegah HIV dan AIDS, Sebanyak 107 Kades dan Lurah Ikuti Sosialisasi

Bangkinang Kota – Seiring dengan maraknya penyakit masyarakat khususnya dalam penyakit HIV dan AIDS diwilayah Kabupaten Kampar, maka sebanyak 107 Kepala Desa dan Lurah mengikuti Sosialisasi Pencegahan dan Strategi Penaggulangan HIV dan AIDS. Dimana Sosialisasi Pencegahan dan Strategi Penaggulangan HIV dan AIDS bagi Kepala Desa / Lurah tingkat Kabupaten Kampar tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Kampar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs Yusri,M.Si yang dlaksanakan di Aula Rumah Dinas Bupati Kampar, kamis (4/7/19). Dalam sambutannya Yusri menyampaikan kepada seluruh para peserta agar dapat mengikuti sosialisasi ini dengan baik, karena materi-materi yang disampaikan pemateri itulah nanti yang harus para Kedes dan Lurah sampaikan didesa kepada seluruh warga. Berbicara HIV dan AIDS hal ini sangat sulit dikatahui dan diobati, karena dengan sulit dicegah dan dideteksi maka penyakit ini bisa diketahui baru puluhan tahun kedepan. Untuk itu dalam cegah dengan dimukai dari keluarga, pastikan anak kita terlebih dahulu jauh dari penyakit masyarakat seperti kemaksiatan serta penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian usai sosialisasi ini para Kades dan Lurah bisa menjadi pioner atau motor penggerak di lingkungan masyarakat masing-masing. Makanya sekali lagi diharapkan kepada peserta untuk mengikuti acara ini dengan baik, agar setelah ini bisa menjadi instruktur yang bisa memberikan penjelasan-penjelasan kepada masyarakat terkait HIV dan AIDS. Semenara itu ketua panitia pelaksana H Idris Hasan,A.M.Pd dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini diikuti sebanyak 107 orang peserta dari delapan Kecamatan antara lain, Kecamatan Bangkinang Kota 4 orang, Bangkinang 9 orang, Tapung 25 orang, Tapung Hilir 16 orang, Tapung Hulu 14 orang, XIII Koto Kampar 13 orang, Koto Kampar Hulu 6 orang serta dari Kecamatan Kampar Kiri sebanyak 20 orang. Dimana sesialisasi sehari tersebut teselenggara atas kerjasama oleh Komisi Penaggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kampar tersebut, diikuti oleh para kepala Desa/Lurah Se-Kabupaten Kampar yang dinilai rawan terjadinya penyakit masyarakat AIDS dan HIV sejauh ini. Dilaksanakannya sosialisasi memiliki tujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada para Kades dan Lurah yang mwmiliki wilayah tentang penularan serta dampak bahaya dari HIV dam AIDS. Dengan terlakasananya sosialisasi semoga tecipta pula masyarakat yang aman dan nyaman dengan berdirinya secara otomatis disetiap desa dan lurah Lembaga Sosial Warga Peduli AIDS. Sementara itu dr Sri Syurianingsih selaku salah satu pemateri menyampaikan bahwa HIV sendiri merupakan Human Immunodefiviency Virus atau Turunannya Sistem Kekebalan tubuh manusia oleh virus sedangkan AIDS adalah Aquired Ammuno Deficialencu Syndrome atau kumpulan gejala-gejala penyankit yang didapat dari kekurangan kekebakan tubuh. Sri yang juga selaku Sekretaris KPA Riau tersebut juga menjelaskan bahwa HIV dan AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang bisa menimpa siapa saja. Dalam hal ini HIV dan AIDS bisa menular melalui hubungan seks berganti-ganti, menggunakan alat suntik secara bergantian, dari ibu ke bayi melalui proses hamil, melahirkan, menyusui serta cairan sperma dan vagina dimana kedua cairan tersebut bisa menularkan HIV. Untuk dipahami adapun hal yang selama ini dianggap bisa menular tetapi itu tidak benar anatar lain seperti gigitan nyamuk, besalaman, pelukan atau ciuman, menggunakan peralatan makan minum bersama, tinggal serumah serta menggunakan toilet bersama.(diakominfo mzk).

Read more

Bupati Kampar Tandatangani Komitmen Bersama Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting)

Jakarta ; – Salah satu tantangan terbesar yang masih dihadapi adalah masih tingginya tingkat kekurangan gizi pada anak-anak yang berakibat pada tingginya angka stunting di Indonesia. Untuk itu berbagai langkah dan upaya dilakukan oleh pemerintah diantaranya penandatanganan Komitmen Pemerintah untuk mengurangi dan mencegah Stunting. Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto pada kesempatan tersebut melakukan penandatanganan Komitmen bersama terhadap percepatan penurunan Stunting yang diadakan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada hari Rabu, 03/07. Bupati Kampar menghimbau seluruh Dinas OPD Terkait untuk bersinergi terkait program maupun program lintas OPD dalam mengatasi pola asuh dan pola gizi yang dapat menyebabkan anak kurang tinggi/kerdil ataupun gizi buruk. Himbau Catur Sugeng yang didampingi oleh kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Kampar Febrinaldi Tri Darmawan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Dedi Sambudi dan Mewakili Dinas PUPR Kampar Sekretaris Herman dan Kabid Nazaruddin. “Seluruh OPD terkait, pihak swasta melalui CSR nya, pemerhati kesehatan dan yang berkepentingan lainnya kami menghimbau mari sama-sama kita tuntaskan bersama kita lakukan perbaikan dari seluruh sisi, penuntasan Stunting melalui program strategi yang terintegrasi” ungkap Catur Sugeng Sementara itu Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto menegaskan bahwa pemerintah memutuskan untuk melakukan upaya serius mempercepat penurunan angka stunting melalui berbagai program dan kegiatan pencegahan yang lebih tepat dan cepat. “Strategi yang diambil untuk percepatan tersebut adalah dengan mendorong dan memperkuat usaha konvergensi intervensi terhadap penyebab langsung (intervensi gizi spesifik) maupun terhadap penyebab tidak langsung (intervensi gizi sensitif),” kata Bambang dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Percepatan Pencegahan Stunting 2019. Ditambahkan Bambang Widianto bahwa pemerintah memutuskan untuk melakukan upaya serius mempercepat penurunan angka stunting melalui berbagai program dan kegiatan pencegahan yang lebih tepat dan cepat. “Strategi yang diambil untuk percepatan tersebut adalah dengan mendorong dan memperkuat usaha konvergensi intervensi terhadap penyebab langsung (intervensi gizi spesifik) maupun terhadap penyebab tidak langsung (intervensi gizi sensitif),” kata Bambang dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Percepatan Pencegahan Stunting 2019 yang di gelar selama 3 hari dari tanggal 2 s/d 4 Juli tersebut. Pemerintah Daerah konsisten dalam memberikan penyuluhan terkait pola asuh dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi Stunting selain peningkatan gizi ibu hamil dan balita 1000 hari kehidupan” Tambahnya lagi. Dari data yang diperoleh Indonesia termasuk kedalam 17 negara di dunia yang mengalami beban ganda permasalahan gizi berdasarkan data Global Nutrition Report 2014. Berdasarkan data entry ePPGBM tanggal 18 Juni 2019, dari 28.711 balita yang ditimbang, tinggi badan/usia maka ditemukan 6.581 balita masuk kategori Stunting (sangat pendek / pendek) atau setara 22,92%. Saat ini masih ada10 desa yang masuk kedalam kriteria lokus diantaranya Bangun Sari, Tanjung Karang, Danau Lancang, Pulau Jambu, Pandau Jaya, Aur Kuning, Terusan, Gajah Bertalut, Sungai Bungo, Ranah Singkuang. Tim Nasional Penanggulangan dan Penurunan Kemiskinan (TNP2K) telah menetapkan 100 Kabupaten/Kota wilayah prioritas tahun 2018 dan 72 Kabupaten/Kota pada 2019. Penetapan wilayah prioritas.(Diskominfo Kampar)

Read more

Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (KKKS) Kampar bantu Usaha Ekonomi Produktif untuk Disabilitas

Bangkinang kota ; Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (KKKS) Kabupaten Kampar menyerahkan bantuan bagi penyandang disabilitas Sebanyak 6 orang penerima yang terdiri dari Empat kecamatan yakni Kecamatan Salo . Tapung, Bangkinang dan Kecamatan Kampar Timur. Bantuan diberikan berupa dalam bentuk Usaha penjualan jus berupa gerobak, mesin pres, blender dan berbagai jenis pop es. Semoga bantuan Bantuan ini diserahkan langsung oleh Ketua Umum KKKS Kabupaten Kampar Ny. Muslimawati Catur ini dapat memberikan manfaat kepada penyandang disabilitas dengan usaha penjualan jus ini, kita berharap dapat memberikan kesejahteraan bagi penerima bantuan. Demikian disampaikan Ketua Umum KKKS Kabupaten Kampar Ny. Muslimawati Catur saat memberikan pengarahan usai penyerahan bantuan yang dilaksanakan di Aula Kantor KKKS Kabupaten Kampar di Bangkinang kota pada hari Jum’at (28/06) yang dihadiri juga oleh wakil ketua KKKS Kampar Juli Mastuti dan pengurus KKKS Kampar serta dari Dinas sosial kabupaten Kampar. Ditambahkan Ketua Umum KKKS Kabupaten Kampar Ny. pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa keterbatasan fisik bukan menjadi halangan untuk tetap memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. “Walaupun kita memiliki kekurangan namun kita berupaya untuk tetap produktif dan mandiri,” ujarnya. Disampaikan Muslimawati Catur bahwa Pemkab Kampar terus memberikan perhatian terhadap kemajuan pada semua lini kehidupan melalui program KKKS. “Kali ini Pemkab Kampar melalui KKKS memberikan bantuan usaha ekonomi produktif dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas, Pada saat ini pembangunan di masyarakat bidang kesejahteraan sosial pada hakikatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat kabupaten Kampar seluruhnya, sasaranya difokuskan pada pengembangan kesejahteraan sosial serta mewujudkan lingkungan sosial masyarakat yang dinamis” Kata Muslimawati lagi. “Ini akan memberikan peluang bagi penyandang cacat sesuai dengan kegiatan yang mampu dilakukan penyandang disabilitas” ujarnya. Ia berharap dengan bantuan yang diberikan ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga serta dapat mengembangkan usaha. Oleh sebab itu dia berpesan manfaatkanlah bantuan itu dengan sebaik-baiknya. “Kita mengharapkan bantuan yang dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya,” ujarnya lagi. Sementara itu Ketua pelaksana dari keg sosial Muhammad Abrar dalam sambutannya menyampaikan bantuan ini merupakan kegiatan dalam upaya memberikan Usaha kepada penyandang disabilitas, sesuai dengan keterbatasan mereka kita memberikan bantuan Usaha Ekonomi Produktif dengan Usaha penjualan pop ice. Pada kali ini kita berikan bantuan untuk 6 orang dari empat kecamatan, semoga kedepan penerima ini lebih kita tingkatkan lagi dengan berbagai jenis, wilayah dan penerima yang berbeda” Kata Muhammad Abrar. Sementara itu salah seorang penerima bantuan Putri Aliya Safiqi dari Kecamatan Salo saat ditanya menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten kampar, begitu juga kepada ketua KKKS Kabupaten Kampar yang telah memperhatikan kami, insyaallah bantuan ini akan kami manfaatkan sebaik-baiknya” kata putri (Diskominfo kampar)

Read more

Hari Kedua Desa Pernilaian P2WKSS Dilakukan di Kecamatan Tapung

Tapung – Tum penilai Program Terpadu Peningkatan Penilaian Wanita Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) dari Kahupaten Kampar pada hari kedua melakukan penilaian di Desa Pagaruyung Kecamatan Tapung, kamis (27/6/19). Progaram yang sudah dilakukan sejak tahun 1997 yang dinamakan Cash Program Keluarga Sehat. Saat ini terua dikembangkan dan dijalankan ditengah masyarakat. Kegiatan yang dipusatkan di Aula Kantor Desa Pagaruyung tersebut dhadiri oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Kaampar yang diwakili oleh Ketua Pokja II Hj Dwi Astuti. Tim yang dibentuk dalam pembinaan P2WKSS tingkat Kabupaten Dalam penilaian tersebut telah dibentuk mulai dari TP-PKK Kabupaten Kampar perwakilan dari Dinas PMD Kabid Elly Yudia, dari Diskominfo dan Persandian Erfi Susanti, dari Pertanian Suripno serta dari Dinas P dan K Kampar. Dalam sambutannya Dwi Astuti menyampaikan bahwa P2WKSS merupakan program bagaimana peran wanita dalam pembangunan melalui peningkatan sumber daya manusia dan alam untuk mewujudkan pengembangan keluarga sehat. Dimanaprogram P2WKSS dilaksanakan memiliki tujuan untuk meningkatkan peranan perempuan agar lebih aktif dalam pembangunan dilingkungannya. Sebab, wanita memiliki potensi yang besar jika dibina dan diarahkan dengan baik. Semoga dengan adanya program P2WKSS maka masyarakat khususnya kaum perempuan bisa meningkatkan pendapatan dan membentuk perilaku dearah yang lebih baik dan produktif serta menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan dimasa mendatang. Seperti biasa pada kesempatan tersebut beberapa yang mewakili Dinas yang hadir diatas memparkan program di Dinasnya masing-masing kepada masyarakat seperti dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kampar, Dinas P dan K Kampar, Dinas PMD Kampar, Dinas Koperasi, Dinas Kominfo dan Persandian serta Dinas PPKBP3A. Sementara itu Kepala Desa Pagauruyung Sahidin menyamoaikam ucapan terimakasih karena tekah memilih Pagaruyung Desa ujung dalam pembinaan P2WKSS. Untuk diketahui bahwa Desa Pagaruyung sedikit masalah dengan banyaknya nyamuk, hal didisebabkan keadaan daerah yang agak sedikit raya dan gambut. Itu itu hal ini Sahidin berharap bisa menjadi perhatian dari P2WKSS. Usai pemaparan di Aula Kantor Desa, didampingi Kepala Deda Sahidin selanjutnya Tim langsung meninjau pengrajin Tenun serta pengrajin kuliner makanan keripik nenas. Usai pelalksanaan P2WKSS di Desa Pagaruyung, Tim dari Kabupaten dalam kegiatan yang sama langsung menuju ke Desa Indra Puri Kecamatan Tapung. Di Indra Puri seperti biasa pertama kegiatan diawali sambutan ketua rombongan yang dlanjutkan dengan pemaparan dari seluruh Dinas terkait.(diskominfo mzk).

Read more

Enam Desa di Kabupaten Kampar Jadi Sasaran Pernilaian P2WKSS.

Kampa – Program Terpadu Peningkatan Penilaian Wanita Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1997, hanya saja saat itu dinamakan Cash Program Keluarga Sehat. Dalam hal ini intinya adalah program bagaimana peran wanita dalam pembangunan melalui peningkatan sumber daya manusia dan alam untuk mewujudkan pengembangan keluarga sehat. Dengan demikian beberapa Desa di Kabupaten Kampar dilakukan penilaian P2WKSS tahun 2019. Dimana tim penilai yang dilakukan oleh Ketua TP-PKK Kabupaten bekerja sama dengan beberapa Dinas terkait, desa pertama yang dinilai pada hari ini adalah Desa Sungai Putih Kecamatan Kampa, rabu (26/6/19). Dimana dari enam Desa yang dilakukan penilaian serta pembinaan tersebut selain Desa Sungai Putih, pada hari yang sama juga dilakukan di Desa Bukit Melintang Kecamatan Kuok, selanjutnya Kamis 27 Juli di Desa Pagaruyung dan Desa Indra Puri Kecamatan Tapung serta Desa Terantang dan Desa Teluk Kenidai Kecamatan Tambang pada 1 Juli 2019. Dalam penilaian tersebut telah dibentuk tim mulai dari Ketua TP-PKK Kabupaten Kampar yang diwakili oleh Wakil Ketua I Juli Mastuti, perwakilan dari Dinas PMD Kabid Elly Yudia, Kabid dari DlH Eci, dari Diskominfo dan Persandian Erfi Susanti, dari Pertanian Suripno serta dari Dinas Pariwisata Kampar Kasi Jon Afrizal serta dari dinas P dan K Kampar. Pada kesempatan tersebut Juli Mastuti, menyampaikan bahwa program P2WKSS memiliki tujuan untuk meningkatkan peranan perempuan agar lebih aktif dalam pembangunan dilingkungannya. Sebab, wanita memiliki potensi yang besar jika dibina dan diarahkan dengan baik. “Dampak program P2WKSS kepada masyarakat khususnya kaum perempuan adalah terhadap peningkatan pendapatan, pengaruh dalam membentuk perilaku dearah yang lebih baik dan produktif menjadi salah satu poin penting dalam penilaian”. Untuk itu dengan adanya penilaian ini Juli Mastuti barharap ini harus menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan dimasa mendatang, semoga ini menjadi momentum untuk membangkitkan semangat dan kontribusi kaum perempuan ditingkat desa dan kelurahan di Kampar umumnya. Pada kesempatan tersebut beberapa Dinas yang hadir memparkan program di Dinasnya masibg-masing kepada masyarakat yang dimulai dari Dinas DLH terkait masalah sampah, Dinas Pertanian terkait penanaman buah-buahan dan sayuran, Dinas P dan K terkait Pendidikan TK dan PAUD serta terakhir melakukan peninjauan kelokasi PHBD, Posyandu serta lingkungan Perilaku Hidup Sehat yang ada di Desa.(Diskominfo Mzk).

Read more

Peringatan HANI 2019, Sekda optimis Kampar Bebas Narkoba

Bangkinang Kota – Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto yang diwakili Sekretaris Daerah Yusri menghadiri peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang ditaja BNK Kampar di halaman kantor BNK,Rabu(26/6) Dalam pidatonya Sekretaris Daerah Yusri mengajak seluruh lapisan masyarakat terlebih unsur ASN Kabupaten Kampar untuk tidak menggunakan narkoba, bahkan Yusri akan mewacanakan pelaksanaan tes urine untuk seluruh ASN tanpa pandang bulu dan tidak akan segan menerapkan hukuman dan berlaku untuk semuanya dari level Kabupaten, Desa hingga kelurahan. “Kita akan gandeng polres Kampar untuk melaksanakan tes urine bagi seluruh ASN tanpa pandang bulu, kita juga upayakan ruang khusus bagi penanganan pengguna narkoba di rumah sakit.” Ungkap Yusri Kita upayakan memiliki rumah sakit rehab, kita siapkan satu kamar di rumah sakit atau satu ruangan, untuk penanganan perawatan dan penanganan penggunaan narkoba, guna menuju Indonesia emas. Kita berkomitmen untuk memberantas narkoba. Kapolres Kampar AKBP Andri Ananta Yudhistira dalam sambutannya mengatakan bertepatan dengan tanggal 26 Juni 2019 seluruh dunia memperingatinya dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam langkah pencegahan. Selain itu juga memberikan 2 hadiah bagi tamu undangan yang mampu menjawab pertanyaan terkait pencegahan bahaya narkoba. ” Mari kita selamatkan generasi muda dari bahaya narkoba, sedini mungkin kita sosialisasikan kita dampingi dan berikan informasi dan kasih sayang agar dapat terhindar dari bahaya narkoba” ungkap Andri Tema yang di usung tahun 2019 adalah Milenial sehat tanpa narkoba menuju Indonesia emas. Serangkaian kegiatan dilaksanakan diantaranya Deklarasi Anti Narkoba, pelepasan balon ke udara, pemasangan pin, stiker di kendaraan serta pemusnahan barang bukti narkoba dari Satres Narkoba Polres Kampar berupa sabu sebanyak 69,56 gram dari 6 tersangka.(DiskominfoKampar/DAT)

Read more

Pemkab Kampar Berkomitmen turunkan angka Stunting Balita

Bangkinang Kota – Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto yang diwakili Sekretaris Daerah Yusri membuka sosialisasi percepatan penurunan Stunting (Sangat pendek/ Pendek) di Kabupaten Kampar tahun 2019 di ruang rapat lantai III Kantor Bupati, Selasa(20/6) Turut hadir sebagai narasumber Desrates Iskandar Koordinator Regional Sumatera Program INEY Program Kemendagri. dr Neng Kasmiati MH selaku Kasi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Dalam sambutannya Yusri mengajak seluruh Dinas OPD untuk mengatasi pola asuh dan pola gizi yang dapat menyebabkan anak kurang tinggi/kerdil ataupun gizi buruk. “Seluruh OPD terkait mari sama-sama kita tuntaskan bersama kita lakukan perbaikan dari seluruh sisi, penuntasan Stunting melalui program strategi yang terintegrasi” ungkap Yusri Indonesia termasuk kedalam 17 negara di dunia yang mengalami beban ganda permasalahan gizi berdasarkan data Global Nutrition Report 2014. Dalam pemaparan, Desra selaku narasumber menyampaikan 8 aksi integrasi dalam penanganan Stunting yang juga melibatkan 23 kementerian dan mengharapkan seluruh OPD beserta Pemerintah Daerah konsisten dalam memberikan penyuluhan terkait pola asuh dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi Stunting selain peningkatan gizi ibu hamil dan balita 1000 hari kehidupan. Berdasarkan data entry ePPGBM tanggal 18 Juni 2019, dari 28.711 balita yang ditimbang, tinggi badan/usia maka ditemukan 6.581 balita masuk kategori Stunting (sangat pendek / pendek) atau setara 22,92%. Saat ini masih ada10 desa yang masuk kedalam kriteria lokus diantaranya Bangun Sari, Tanjung Karang, Danau Lancang, Pulau Jambu, Pandau Jaya, Aur Kuning, Terusan, Gajah Bertalut, Sungai Bungo, Ranah Singkuang. Tim Nasional Penanggulangan dan Penurunan Kemiskinan (TNP2K) telah menetapkan 100 Kabupaten/Kota wilayah prioritas tahun 2018 dan 60 Kabupaten/Kota pada 2019. Penetapan wilayah prioritas didasarkan pada data masalah gizi kronis (Stunting) menurut riskesdas 2013 dan tingkat kemiskinan. Di Provinsi Riau terdapat 2 Kabupaten termasuk prioritas diantaranya Rohul dan Kampar.(DiskominfoKampar/DAT)

Read more

Sekda Kampar Berikan Waktu Enam Bulan Perbaiki Pelayanan RSUD

Bangkinang Kota – Melihat kondisi pelayanan Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Bangkinang yang semakin hari memperihatinkan atas pengaduan masyarakat, Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs Yusri,M.Si memdadak kunjungi RSUD Bangkinang, selada pagi (18/6/19). Dalam kunjungan tersebut dihadapan para petinggi RSUD Bangkinang mulai para Kabid dan para Dr, Sekda Kampar memberikan waktu lebih kurang enam bulan untuk melakukan evakuasi dan perbaikan baik pelayanan pasien, kebersihan sampai keperawatan gedung. Didampingi Plt Kadis Kesehatan Kampar Dedi Sambudi, Sekda Kampar menyayangkan dengan anggaran yang begitu banyak dikeluarkan setiap tahunya tetapi layanan kesehatan masih boleh dikatakan diluar yang diharapkan. Makanya dengan tidak ambil waktu lama Sekda Kampar langsung mendiskusikan dengan para pemangku kepentingan RSUD Bangkinang, kita ingin ada perobahan yang mendasar baik dari sisi penganggaran sekaligus management serta kesejahteraan kita ingin semua itu dengan totalistas. Ada uang banyak tetapi tidak bermamfaat terhadap pelayanan, untuk itu sekaki lagi sumber daya harus kita efesisensikan dan harus yang utama dievakuasi.”terang Yusri” Kita sadari bahwa kita sudah memiliki banyak anggaran untuk operasional akan tetapi hal itu bisa dikerjakan oleh beberapa orang sja. Makany ini perlu evaluasi, lebih baik ini kita efisisensikan dengan baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dari pada kita menghamburkan-hamburkan uang kepada yang tidak tepat. Dalam hal ini bisa kita lihat dari pemamfaatan Celeng Service (CS) saja, setiap tahun menghabiskan anggaran Rp 1 milyar lebih. Dengan demikian dalam hal ini kedepan satu orang karyawan baik ASN mauoun THL bertanggung jawab membersihkan satu ruanggan setiap harinya. Selain itu kedepan untuk mencapai itu semua kepada Direktur RSUD nantinya agar setiap hari mengecek seluruh ruangan, baik cek kebersihan, pelayanan maupun admintistrasinya. Disetiap lantai harus ada tempat lapor atau layanan pengunjung.(diskominfo mzk).

Read more

DPPKBP3A Kampar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi

BANGKINANG ; Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar menggelar kegiatan Sosialisasi Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi. Kegiatan ini digelar di aula DPPKBP3A Kabupaten Kampar, Selasa (30/4/19). Kegiatan sosialisasi ini kerjasama antara DPPKBP3A Kabupaten Kampar dengan BKKBN Perwakilan Provinsi Riau. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan proyek prioritas nasional. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kampar Drs. Edi Afrizal, M.Si dan dihadiri narasumber, Kabid Keluarga Berencana (KB) Drg. Awal Haeniwati dan seluruh pejabat dilingkup DPPKBP3A Kabupaten Kampar. Kabid KB Drg Awal Haeniwati dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 50 orang peserta yang terdiri dari pengurus kelompok kegiatan (poktan) se-Kabupaten Kampar. Ada 20 poktan yang mengirim peserta pada kegiatan ini. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk peningkatan peserta KB aktif. Mengingat jumlah KB aktif di Kabupaten Kampar tahun 2018 adalah 59,9 %. “Diharapkan tahun 2019 peserta KB aktif meningkat 16 % atau sebesar 75 %,” ujar Awal Sementara narasumber dari BKKBN Provinsi Riau dan DPPKBP3A Kabupaten Kampar. Materi yang disampaikan tentang kesehatan reproduksi, alat kontrasepsi, dan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Materi MKJP ini dinilai penting disampaikankan karena sampai saat ini peserta MKJP baru 20 % dari keseluruhan jumlah KB aktif. Sementara itu Kepala DPPKBP3A Kabupaten Kampar Drs. Edi Afrizal menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan nasional yang dilaksanakan di Kabupaten. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengendalikan penduduk dan mengatur jarak kelahiran dengan cara meningkatkan peserta KB aktif. Untuk itu Edi Afrizal mengharapkan kepada kader KB yang merupakan ujung tombak program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) juga bisa sekaligu sebagai peserta KB. “Dikelompok kegiatan kader jangan hanya mengurus balita saja dan lansia tapi juga bisa mengajak mereka yang berstatus usia subur ikut menjadi peserta KB, ” ujarnya. Edi mengingatkan agar mereka yang berstatus usia subur didorong ikut program MKJP tersebut mengingat jumlah MKJP masih rendah dibanding non MKJP. Program MKJP itu lebih aman karena jangka waktunya panjang, seperti Implant untuk jangka waktu tiga tahun, IUD 8 tahun dan kontrap (kontrasepsi mantap) seperti MOW (medis operasi wanita) dan MOP (medis operasi pria) tahan seumur hidup (Diskominfo Kampar).

Read more