Adat dan Budaya

Ahmad Suhaili Dinobatkan Sebagai Datuok Indo Komo

Kampar – Dengan telah berpulangnya keramutullah Abdul Khodir sebagai Niniok Mamak Datuok Indo Komo Persukuan Domo Kenegerian Air Tiris beberapa waktu yang lalu. “Bak  kato urang patah tumbuo hilang bagonti”, dengan demikian diangkatlah Ir Ahmad Suhaili,SH,MH sebagai pengantinya. Dimana acara pemobatan Niniok Mamak Kenegerian Air Tiris tersebut dihadiri oleh Bupati Kampar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Kampar Drs Yusri,M.Si di Desa Batu Belah Kecamatan Kampar, minggu siang (25/11/18). Selain Datuok Indo Komo Ahmad Suhaili, pada kesempatan tersebut juga dinobatkan para niniok mamak seperti Idrus sebagai datuok Jasindo, Kasmadi,SE,Ak, datuok Rangkayo Mudo, Dasril datuok Pendekau Sati datuok Bagindo Batua. Kemduian Khairul Anwar,S.Ag sebagai datuok Bagindo Bosau, Suparman,S.Ag datuok Panglimo Bosau, Abdul Manaf datuok Bagindo Sati, Lutfi Irwan datuok Nan Tunggang serta Hayalis sebagai Si Ompu. Sekda Kampar yang juga sebagai Datuok Bandaro Mudo menyampaikan ucapan terimakasih kepada para ninik mamak yang bertugas dalam menyempurnakan kelembagaan kenegerian masing-masingk hususnya kenegerian Air Tiris. Dimana dalam han menggugurkan ninik mamak secara adat ada empat, dimana pertama Berzina, kedua mencuri, ketiga ladang indak bapamatang serta mahmud cupak mamping gantang malio alio adat. Untuk itu kekompakan dan kebersamaan ninik mamak disatukan dengan sebaik mungkin, anak dipangku memanakan dibimbiong. Jangan lakukan kebiasaan mejual tanah Tanah Pesukuan maupun tanah Soko. Selain itu, diharapkan juga kepada ninik mamak untuk tidak menikahkan anak kemanakan yang ingin kawin sesuku, kalu ingin nikah juga pergilah jauh dari kampong. “Bak kato jonjang balumuik ndak kan dijonguok”. Terang Yusri”. Untuk dikatahui juga saat ini, bahwa pemda Kampar membangun Kampar dengan tiga I, Infrastryuktur, Investasi dan Industri. Khusus untuk infrastruktur yang biasa dianggarkan hanya berkisar 12%, akan tetapi saat ini untuk pembangunan jalan, jembatan dan bangunan lainnya naik menjadi lebih kurang 21 %. Dengan demikian diminta kepada anak kemanakan khsusunya untuk kemajuan Kampar dan Kota Bangkinang yang bertetangga dengan Desa Batu Belah untuk nanti bekerelaan atau mufakat dengan ninik mamak apabila ada lahan yang terkena dampak kemajuan tersebut seperti pelebaran jalan.( Diskominfo Mzk).  

Read more

Bupati Kampar ; Rubah Pola Fikir, Tingkatkan Etos Kerja.

Manado , Sulawesi Utara ; Momen perubahan mental atau yang lebih di kenal dengan Revokusi mental yang di gaungkan oleh Pemerintah Republik Indonesia saat ini, oleh karena itu momen yang tepat untuk melakukan berbagai perubahan kerja untuk mencapai tujuan pembangunan dan pelayanan masyarakat dengan meningkatkan etos kerja. Demikian disampaikan oleh Bupati Kampar H. Azis Zaenal yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kampar Ir. Nurhasani, MM saat menghadiri Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental yg digelar di lapangan Koni Sario Manado,Sulawesi Utara pada hari Sabtu, 26/10/18. Kegiatan yang dibuka oleh Menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan (menko PMK) Puan Maharani meresmikan acara Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental yg digelar di lapangan Koni Sario Manado,Sulawesi Utara di hadiri oleh seluruh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Se Indonesia tersebut juga dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet kerja diantaranya Menko polhukam Wiranto,Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menpan RB Syafruddin Puan Maharani mengungkapkan, penyelenggaraan kali ini utk mewujudkan praktek pembangunan Budaya, khususnya untuk pelayanan publik, seperti tepat waktu, Transparan, prosedur, tanpa pungli serta wadah kenyamanan bagi masyarakat. Beberapa kegiatan yang di gelar pada pekan Kerja Nyata ini diantaranya bela Negara, pameran inovasi produk unggulan daerah, pemutaran film seminar tentang adat dan pementasan seni budaya daerah. Yang lebih istimewa lagi Pada pekan seni budaya ini Klasik Gong Kab Kampar yg dipimpin oleh Bapak saranan diberi kesempatan tampil dengan judul Musim Manuai dan batobo, penampilan yang mendapat perhatian dari pengunjung karena memberikan kreasi baru dan inovasi seni budaya yang di padu dalam musik tradisional. Terakhir disampaikan Ir Nurhasani,MM yang didampingi oleh staf ahli bidang ekonomi keuangan Aliman Makmur, kepala Dinas Pariwisata Zulia dharma dan Kepala Kesbangpol Jamilus,  acara pekan kerja nyata Revolusi Mental ini merupakan ajang untuk mempersatukan Bangsa kita dari Sabang sampai Merauke untuk itu kita dari daerah harus dan wajib menerapkan nantinya ” Tutup Nurhasani (Diskominfo Kampar)

Read more

Festival Equator III Lipat Kain kenalkan 7 Wonder Of Equator dan Pasar Digital

Kampar Kiri – Festival Equator ke 3 yang diselenggarakan dihalaman tugu Equator lipat kain mulai dari tanggal 25-28 Oktober 2018 masih berlanjut dengan beragam rangkaian acara yang diagendakan untuk menyambut kunjungan wisatawan,Jumat(26/10) Hadir dalam acara festival Equator 3 Kementerian Pariwisata Fitri Rosyanti bidang pemasaran I regional I beserta Generasi Pesona Indonesia(GenPI) Indonesia, Riau dan Kampar, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal, Anggota DPRD Kampar Habiburrahman , Repol serta Kepala Dinas Pariwisata Kampar diwakili Nur Azman selaku Kabid Pemasaran, Penggerak Kampar Naik Kelas Yuyun Hidayat. Beberapa pengunjung hadir dalam festival Equator ke 3 datang ke acara dengan menggunakan sepeda dari Pekanbaru sekaligus menikmati keindahan alam. Perwakilan Kementerian Pariwisata Rosyanti berpesan kepada para pegiat seni serta pemuda Generasi Pesona Indonesia, beserta stakeholder lainnya harus bekerjasama dalam memajukan Pariwisata di Provinsi Riau. Kepala Dinas Pariwisata Riau mengapresiasi kegiatan ini karena menampilkan ke originalitas dari suatu budaya masyarakat lokal yang memiliki nilai jual di bidang pariwisata serta didukung oleh lokasi dan panorama yang indah. “Nilai budaya yang orisinal menjadi nilai jual tersendiri berbalut budaya masyarakat dalam festival Equator III ini mengenalkan kepada masyarakat 7 destinasi wisata yang ada disekitarnya dan semoga dapat kita tingkatkan, pariwisata Riau berbasis budaya karena kita tidak memiliki pantai berpasir putih, untuk itu kita akan terus mengembangkan potensi wisata budaya yang ada bersama kearifan lokal yang akan mendorong pariwisata di Riau, untuk tahun ini saja 4,7 triliun perputaran uang dari sektor pariwisata, semoga kedepannya dapat kita tingkatkan.”Ungkap Fahmi Sementara itu, Ketua Komunitas bengkel seni serantau Kampar kiri Dodi dalam mempersiapkan festival Equator III ini juga melibatkan sejumlah pegiat seni dan pariwisata lainnya untuk menyukseskan acara ini diantaranya Komunitas Papala Padang sawah, Komunitas Motor KKMC, GenPI, maupun masyarakat dan unsur masyarakat Desa. “Pesan utama festival Equator III adalah menyampaikan 7 destinasi yang ada disekitarnya serta dikemas dalam 7 Wonder Of Equator, diantaranya Tugu Khatulistiwa, Lokomotif, Airterjun Koboko setinggi 15 Meter, Komplek Balai Adat, Makam Dt Kumbuok dengan panjang makam 6 M yang konon itu hanya panjang badannya saja belum ukuran seluruh tubuh yang memiliki akses dengan jonjang 40, Takau Godang ukuran diameter 1,5 x 1,5 Meter, Alam Bendungan.”Ungkap Dodi. Festival Equator III merupakan Event tahunan yang ke tiga kalinya, 25-28 Oktober 2018, diantaranya menampilkan masak kalamai sebanyak18 kanca, masak pekasam sebanyak 5 dapur, Fashion Show 90 orang, lomba mewarnai 89 orang yang diikuti oleh 3 kecamatan, menampilkan Film pendek dari 5 komunitas, serta menghadirkan pengisi acara 7 orang, Panggung seni dari 6 komunitas, serta mengundang Bintang tamu Tim Kesenian Randai dari Desa Pangkalan Serai perbatasan Kampar dan Sumbar yang telah ada dari tahun 1972. Selain itu juga menyelenggarakan Pasar Equator dengan konsep pasar digital dimana mata uang rupiah harus ditukarkan dengan uang yang hanya berlaku di pasar Equator mulai dari nominal 5000 sampai 50.000 dimana pengunjung akan melihat berbagai stand yang berjumlah lebih dari 20 stand, diantaranya stand yang melibatkan pihak swasta seperti minuman hdyrococo, Capella, bank Riau, RS awal Bros, sirup kurnia, serta stand dagangan masyarakat yang menjual hasil pertanian seperti jeruk, kuliner khas Kampar kiri pekasam, sambal kacau, sambal tokok, kiabu, kelapa muda,gulai cendawan yang dimasak dengan ikan, Gulai kiasak.(Diskominfokampar/DAT)

Read more

Ketua Dekranasda Kampar : Cintai dan sosialisasikan Produk Khas Kampar.

Pekalongan : Batik Kampar dengan nama batik Muara Takusnya mejadi perhatian masyarakat dan pengunjung pada ajang Pekan Batik Nusantara yang diadakan di Pekalongan Provinsi  Jawa Tengah dalam rangka Hari Batik Nasional ke 9 tahun 2018. Pekan Batik Nusantara yang digelar selama lima hari tersebut dimulai pada tanggal 20 sampai 24 Oktober 2018 di Gedung Olahraga (GOR) Jetayu tersebut Kampar menampilkan produk Batik Kampar dan kuliner Khas Kampar. Berbagai karya batik ditampilkan dalam gelaran PBN, tak hanya karya lokal, karya batik dari tanah Sumatera, Kalimantan dan berbagai pengerajin batik dari daerah di Indonesia ikut memeriahkan acara. Alhamdulillah Batik Kampar dengan Batik Muara Takusnya mendapat perhatian khusus dari pengunjung, begitu juga saat Walikota Pekalongan beserat ibu saat meninjau stand Kampar yang  kagum melihat hasil batik Kampar dan kuliner Kampar. Oleh sebab itu mari kita cintai dan pakai produk kita sendiri, orang lain saja sangat tertarik dan suka dengan produk dan makanan kampar, kita hendaknya lebih mencintai lagi. Demikian disampaikan oleh Ketua Dekranasda  Kabupaten Kampar Hj. Nura’ini saat mengadiri Pembukaan Pekan Batik Nusantara yang di adakan di Gedung Olahraga (GOR) Jetayu Kota Pekalongan pada hari Sabtu, 20/10. Dikatakan Ibu Nur;aini bahwa kita sangat bangga dengan kikutsertaan Kampar yang telah dapat mnampilkan Produk Batik Khas Kampar yang diproduksi langsung oleh pengrajin Batik Kampar, walaupun masih baru tapi mutu dan kwalitas tidak kalah dengan batik-batik dari jawa” Kata Nura’ini.  Ini merupakan kehormatan bagi Kampar karena pada ajang ini  dari Provinsi Riau hanya Kampar yang dapat tampil pada ajang yang sangat besar ini, kita sangat bangga dapat menunjukkan produk kampar disini (Pekalongan)” Kata Ketua Dekranasda Kampar Nur’aini   Ditambahkannya lagi Dekranasda Kampar dalam tampilan di pekalongan saya sangat senang dan  bangga karena kita bisa mengangkat nama Kabupaten Kampar diluar Riau dan sekarang Kabupaten Kampar sudah dikenal di Kota pekalongan ini, kita saksikan bahwa stand kita sangat bagus di mata masyarakat pekalongan ini yang bertemakan Pesona Batik Peranakan Wujud Akulturasi Budaya.” Kata Nura;ini Bangga Selain menampilkan Batik Kampar Kampar juga menampilkan berbagi produk andalan dank has Kampar seperti Palito Daun, tudung saji, hiasan tudung saji, tanjak kampar, makanan kering dan kue seperti kerupuk kuning, kue bolu, ikan salai, oluo.  Dari apa yang kita tampilkan pada semua mendapat perhatian dari pengunjung, bahkan Walikota pekalongan   Saelany Mahfudz dan isteri menciccipi dan langsung membeli produk-produk kampar tersebut. Ini merupakan bagian dari promosi Kampar serta memperkenalkan produk Kampar karena ini diikuti oleh lebih dari 129 peserta pameran daro berbagai Kabupaten dan Dekranasda Kampar akan tarsus melakukan pembinaan terhadap para pengrajin Kampar” Tambah Nura’ini lagi.  Semoga Kegiatan ini dapat terus menjadi ajang untuk Kampar lebih maju dan lebih baik lagi, Harap Nura’ini yang didampingi oleh Bendahara Siti Masiarah, Sekretaris Lasvita Siahaan, Humas Dekranasda Kampar Arnidayanti serta Anggota Dkranasda Kampar. (Diskominfo Kampar)

Read more

Rimbang Baling Berikan Inspirasi sekaligus berikan Nilai Ekonomi Bagi Masyarakat

Bangkinang Kota : Sebagai upaya Pemkab Kampar dalam membuka keterisoliran daerah sudah membuahkan hasil, dimana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI telah mengabulkan usulan Pemerintah Kabupaten Kampar untuk membuka jalan Interpretasi yang telah diperjuangkan selama 42 tahun yang lalu. Selain untuk membuka keterisoliran Desa-desa yang berada di sepanjang Sungai Subayang Kecamatan Kampar Kiri Hulu hal yang sangat menjadi perhatian kita semua, dengan dibukanya jalan intrepetasi tersebut makin meningkatkan fungsi alam dan dapat meningkatkan bagi kesejahteraan masyarakat yang selama ini  bergantung kepada hasil hutan Rimbang Baling dengan menebang kayu, namun hal ini tidak dapat dilakukan lagi karena bertentangan dengan hukum, salah satunya dengan menjadikan hutan Rimbang baling menjadi tujuan wisata dengan Eko Wisatanya dan memanfaatkan buah-buahan hasil hutan. Rimbang Baling merupakan salah satu hutan yang terlengkap disumatera koleksi flora dan faunanya, sehingga warisan alam ini dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat seluruh dunia tentang hutan tropis serta kekayaan alam alam baik flora dan faunanya sulit ditemukan di dunia. Oleh sebab itu dengan dibukanya jalan Intrpretasi nantinya maka hutanlindung sabagai penyannga dunia ini akan daapt dijadikan sebagi penambah dan meningkatkan ekonomi dibidang kepariwisataan maupun dalam dunia pendidikan dimana dapat dijadikan sebagi salah satu tempat riset bagi para mahasiswa. Demikian disampiakn oleh Ir. Aliman Makmur, M.Si, Phd yang merupakan Alumni Economy Fakulty University Utara Malaysia Staf Ahli Bupati Kampar Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kampar saat ditemuai di Bangkinang pada hari Senin, 17/9. Ditambahkan Aliman Makmur saat melakukan bincang tersebut menyatakan bahwa hampir seluruh flora dan fauna di sumatera dapat ditemukan disini seperti Harimau Sumatera, Tapir, landak, begitu juga dengan jenis burung, terhadap koleksi hutan dapat dijumpai seperti gaharu, kulim, meranti, tampui serta jenis kayu lainnya. Jika datang kesana kita akan mendapatkan inspirasi dengan ketakjuban atas Hutan Rimbang Baling yang merupakan kebanggan kita di Kabupaten Kampar, semoga dibukanya jalan interpretasi sebagai pendobrak keterisolasian daerah untyuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan Rimbang baling sebagi daerah tujuan wisata” Tutup Aliman Makmur (Diskominfo Kampar)

Read more

Terima Dokumen Usulan Hutan Adat, Bupati Kampar : Mari Kita Jaga dan Lestarikan Hutan Adat

Imbo Putui, Tapung : Saya terasa amat bahagia dan gembira kita masih dapat melihat hutan yang masih terjaga dan utuh, sehingga kita masih dapat meraskan segarnya udara di hutan ini yang tidak kita akan peroleh ditempat lain, hal ini takk lain karena masih adanya diantara kita yang peduli akan kelestarian hutan, dan Kami mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada ninik mamak, tokoh masyrakat, pemuda, maupun lembaga yang sangat peduli terhadap tetap lestarinya hutan aday, masyarakat adat dan hukum adat dinegeri kita ini. Demikian disampaikan oleh Bupati Kampar H. Azis Zaenal saat menerima 4 wilayah atau kenegarian dokumen usulan hutan adat untuk ditetapkan status hukumnya oleh Kementaerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang diadakan di jantung Hutan adat Imbo Putui Desa Petapahan Kecamatan Tapung pada hari, Kamis, 13/9. “Terima kasih Kepada Ninik Mamak, Tokoh masyarakat, pemuda  Kepala Desa, Kecamatan, pemerhati lingkungan atas perhatian dalam menjaga dan melestarikan hutan hingga terpelihara sampai sekarang “Tambah Azis Zaenal lagi. Diatmabahkan Bupati Kampar mari kita jaga hutan semoga dengan teregistrasinya hutan adat ini makin terjaga Kelestarian Hutan Adat, kepada masyarakat yang telah peduli terhadap masih terjaganya hutan disekitar lingkungan kita untuk masa anak cucu kita” Tambahnya lagi. pada kesempatan tersebut diserahkan 4 dokumen hutan adat kepada Bupati Kampar untuk diusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk ditetapkan dengan keputusan Presiden dan insya Allah jika ini terwujud akan deserahkan langsung oleh Presiden RI kepada Bupati Kampar di Istana Jakarta. “Pemkab Kampar sangat serius dan tidak akn berlama-lama dalam usaha penetapan hutan adat ini, dan saya akan percepat proses ini” Kata azis zaenal lagi mari kita bersam-sama bersatu padu, kompak  dalam membangun Kampar dengan industri, investasi dan infrastruktur, mari kita bersatu, untuk Kampar yang maju dan sejahtera. Bahwa kita siap jaga hutan yang diidam-idamkan, tidak banyak daerah yang memiliki hutan seperti ini, mari kita bersma-sama melestarikan hutan adat ini” Pinta Azis lagi sementara itu Dokumen hutan adat yang diserahkan tersebut meliputi Hutan adat  Kenegarian Gajah Betalu, Batu Sanggan, Kenagarian Kuok dan Kenegarian Petapahan yang diserahkan langsung oleh ninik mamak dan kekhalifahan masing-masing daerah kepada Bupati Kampar untuk di buatkan Surat Keputusan Bupati Kampar dan diajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.. Kekahlufahan batu Sanggan dan Gajah Betalut oleh dt. Anto senbelum menyerahkan kepada Bupati Kampar menyampaikan , perlu kita jaga hutan untuk kehidupan masyarakat, ada sekita  641 ha di Desa  Gajah Betalut dan 4414 ha di Batu Sanggan yang berada di Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Sementara itu Datuk Khairuddin dari Persukuan Pitopang Kenegarian Kuok dalam sambutan menyampaikan dengan penyerhan dokumen ini  dapat terpeliharanya hutan adat, selaku ninik mamak kuok sangat gembira dan syukuri dengan adanya program dari Pemertintah ini” Kata Khairuddin begitu juga Ninik Mamak dari Kenegarian Petapahan H. Yusran dan penyerhan hutan adat imbo putui Desa petapahan seluas 270 ha, kita berkumpul di tengah hutan Imbo Putui yang awalnya terputus-purus namun berkat keinginan anak kemanakan dalam menyisip sehingga telah menjadi satu seperti yang kita lihat sekrang ini, kita berharap dengan adanya penetapan oleh Pemerintah RI nanti maka makin terjamin kelstarian Hutan adat di Kenegerian Petapahan ini, sementara itu Khalil dari Tokoh masyarakat pada kesempatan yang sama menyampaikan ini merupakan hutan adat dan sudah berumur lebih dari 1000 tahun dari para leluhur kita, kami memelihara hutan ini memelihara secara adat membuat aturan agar hutan ini dapat terjaga sampai saat ini, dan masyarakatlah yang menjaganya , Jika ada yang mengambil kayu lebih daro 20 meter akan dikenai denda  200 sak semen” Tambah Yusran dikatkannya lagi bahwa hutan adat di Imbo Putui ini seluas 270 Ha, yang seyogiyanya seluas 400 ha namun seluas 144 ha terambil oleh perusahaan, karena zaman sudah berubah kami berharap kawasan hutan adat  ini dapat di kembalikan ke status hutan adat, selanjutnya ninik mamak berharap akan dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat tempatan dalam menjadikan hutan sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan cara anpa merusak dan tanpa menebang pohon” pinta Khalil. Mendengar permintaan dari ninik mamk Bupati Kampar siap bersinergi dan berbagi formula untuk dapat memanfaatkan hutan adat sebagi arena wista dan pendidikan serta penelitina, nantinya bisa kita contoh hutan di Bogor, dimana kita lihat jutaan otrang berkunjung setiap tahunnya kesana, ini bisa aplikasikan di hutan adat yang ada di Kabupaten Kampar ini. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kampar Cokro Aminoto, Regional Manager  World Resauces Institute (WR) di Riau Rahmat Hidayat.Plh Camat Tapung Sutani Rakhmat, Kepala Desa Se Kecamatan Tapung, Ninik Mamak se Kecamatan Tapung, ninik mamk dari Desa Gajah Betalu, Batu Sanggan, Kuok dan serta pemerthati lingkungan, Tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat (Diskominfo Kampar)

Read more

Rumah Batik Muara Takus Mulai Dilirik Konsumen

Tambang – Sejak di launching tanggal 17 Agustus 2018 oleh Bupati Kampar H Azis Zaenal, Rumah Batik Muara Takus Kabupaten Kampar saat ini sudah banyak dilirik oleh para konsumen pecinta batik, hal tesebut disampaikan oleh H.Ibrahim Kepala bidang Ekonomi Kreatif Disnas Koperasi dan Perdagangan Kabuapaten Kampar selaku ketua harian Rumah Batik Muara Takus beberapa waktu lalu di Desa Kualu Kecamatan Tambang.Senin(10/9). Rumah Batik Muara Takus dibawah bimbingan Dekranasda Kabupaten Kampar yang dipimpin langsung oleh ibuk Hj.Nur’aini Azis ini, sudah banyak menerima orderan dari berbagai kalangan, mulai dari organisasi dunia usaha maupun di kalangan Pemerintah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Kampar. Hal tersebut dikatakan Ibrahim “Alhamdulillah Batik Kampar yang diproduksi olehrumah batik mulai diminati, kondisi ini sangat mengembirakan kita semua, meskipun usia rumah batik Muara Takus Kabupaten Kampar ini baru beberapa bulan saja” ungkap Ibrahim Sebelumnya isteri Bupati Kampar Hj.Nuraini Azis memiliki tekad dan komitmen yang kuat, agar Kampar memiliki Batik Kampar, untuk itulah Dekranasda Kampar menggalang kerjasama dengan Rumah Batik PT.RAPP Kabupaten Kampar, dalam hal melatih para ibu dan gadis putus sekolah untuk didik sebagai tenaga pembatik. Dan Alhamdulillah apa yang diinginkan ibu Bupati tidak perlu berlama-lama, Kampar sudah mampu memproduksi Batik Kampar yang dikerjakan oleh ibu-ibu Kabupaten Kampar sendiri. Sementara itu, Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Kampar Arizon.SE diwakili Sekretaris Herry Indra Mulya.SP didampingi Kabid.e-gov Salmi Hadi.S.Sos.MSi dan Kabid IKP. Anita Suryati.MSi dan Kasi Layanan Informasi Kusniwati, saat berkunjung dan melihat kegiatan produksi batik Kampar ini, menyampaikan rasa bangganya dengan apa yang telah dicapai Rumah Batik Muara Takus yang dibina ibu Bupati Kampar Hj.Nur’aini Azis. “Dengan banyak pesanan ini, ini membuktikan bahwa batik Kampar mulai dilirik konsumen, ini suatu prestasi yang telah dicapai yang sangat membanggakan Kabupaten Kampar, sebab sejak usia negeri Kampar belum pernah memiliki produksi batik sendiri, Alhamdulillah sekarang ini kita sudah memilikinya,ini kemajuan dan prestasi daerah yang patut kita banggakan,untuk itu kita tentu berharap batik Kampar kedepan akan selalu dihati masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Kampar” ujar Herry.(DiskominfoKampar/DAT)

Read more

Kereen, Desa Wisata Pulau Belimbing Gelar Merathon Kalaborasi Seni Tradisional

Kuok : Satu lagi terobosan yang di anak muda Kampar tepatnya di dusun Pulau Belimbing Desa Kuok yang akan menggelar perpaduan olahraga Merathon dengan musik tradisional yang di raja oleh para pemuda dan masyarakat dusun Pulau belimbing yang bekerja sama dengan Kelompok sadar Wisata Rumah lontiok dan museum kandil kemilau emas. Kegiatan yang bertema Desa wisata berkibar tersebut diadakan dalam semarak hari kemerdekaan RI ke 73 tahun 2018 tersebut akan diadakan pada hari Ahad 26 Agustus tahun 2018. Demikian disampaikan oleh salah seorang panitia kegiatan Syarkawi yang juga pengurus Kandil kemilau emas sekaligus budayawan Kuok saat dijumpai di Desa wisata Rumah lontiok pada hari Sabtu 25/8. Dikatakan Syarkawi bahwa Kegiatan Merathon 3 km tersebut akan dimulai dari gerbang wisata pintu masuk dusun pulau belimbing dan finis di Tembok wisata cinta budaya topian domo dusun pulau belimbing I Desa Kuok kecamatan kuok. Peserta yang telah mendaftar dan ikut sebagai peserta Merathon akan menempuh jarak lebih kurang sejauh 3 Kilo meter, dimana setiap 100 meter peserta akan kita suguhi dengan musik tradisional baik calempong dan akan diberikan baju peserta Merathon “Kata Syarkawi. Pada kesempatan tersebut juga kita akan di tampilkan special akustik bend, kunjungan museum kandil kemilau mas, tari tradisional, tari modern, kolaborasi biola calempong serta silat tradisional Kampar. “kita juga persiapkan penggilangan tebu tradisional dan hasilnya untuk di minum” Tambah Syarkawi Dan kepada peserta akan diberikan sertifikat oleh Kandil Kemilau Emas dimana koleksinya termasuk koleksi paling langka di dunia seperti Kompas kuno, Keramik, perkakas dan ada juga alat tukar uang zaman dulu “Tutup Syarkawi yang didampingi oleh Ujang Mak Ongah (diskominfo Kampar)

Read more

Kemdikbud RI Taja Pameran Bazaar Kuliner dan Kerajinan Khas Kampar

Bangkinang Kota (kamparkab.go.id) : Dalam rangka menggerakkan potensi dan pemberdayaan perempuan Indonesia Khususnya Kabupaten Kampar. Pemkab Kampar melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kampar dan TP PKK Kabupaten Kampar  bekerja sama dengan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Dirjen Pendidikan Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Depdikbud RI mengadakan pameran dan bazaar yang akan menampilkan produk unggulan Kabupaten Kampar yang akan di adakan pada hari senin, tanggal 27 Agustus 2018 bertempat di Lapangan Pelajar Bangkinang.. Demikian disampaikan oleh Bupati Kampar H. Azis Zaenal, SH, MM melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kampar Drs. Santoso, MPd saat dijumpai di Bangkinang pada hari Kamis, 23/8. Ditambahkan Santoso bahwa  kegiatan ini akan melibatkan 9 Dinas dan Instansi terkait yang akan mengisi 80 stand yang disediakan oleh panitia, yang akan menampilkan produk-produk kuliner dan kerajinan unggulan Kampar yang berasal dari binaan TP PKK Kabupaten Kampar maupun binaan OPD  dilingkungan Pemkab Kampar seperti Palito daun, tudung saji, kerupukibi tujin,  lopek bugi dan sebagainya. Begitu juga penampilan kerajinan berupa Batik Muara Takus Kampar yang baru saja di lounching, anyaman, tanjak Kampar, produk anyaman  lainnya maupun kerajinan dari masyarakat. Ditambahkan Santoso bahwa program ini merupakan program pusat dalam pemberdayaan perempuan yang memiliki  potensi tapi tidak bisa berbuat karena adanya keterbatasan dalam membantu ekonomi keluarga, melalui shearing program antara pusat dan daerah maka kegiatan ini dapat kita laksanakan. Ini akan melibatkan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M), Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Desa Vokasi, yakni kawasan perdesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus dan/atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan unit-unit usaha (produksi/Jasa) berdasarkan keunggulan lokal dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan. Salah satu tujuan dari Program Desa Vokasi adalah bagaimana menekan angka pengangguran dan tingkat urbanisasi dengan memberikan keterampilan masyarakat di suatu desa dalam memanfaatkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dari sumber daya dan potensi suatu desa berbasis kearifan lokal. Begitu juga dengan Unit Usaha Peningkatan Pendapatan Keluiarga (UP2K ) Binaan PKK Kampar, Dekranasda Kampar, dan binaan dari 9 dinas di Pemkab Kampar yakni Dinas Pendidikan dan Olahraga, Dinas Sosial, TP PKK Kampar, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Dinas Pariwisata, Dinas Kominfo dan Persandian dan Dekransda Kabupaten Kampar yang telah memiliki binaan masing-masing yang siap untuk menampilkan produk-produk binaan mereka” Tambah Santoso lagi. Diharapkan Santoso mari kita hadiri dan ramaikan acara tersebut dalam upaya pemberdayaan perempuan di Kabupaten Kampar semoga melalui program ini kita dapat mewujudkan Kampar yang makin maju dan sejahtera sebagiaman yang kita cita-citakan” Tutup Santoso (Diskominfo Kampar)

Read more

Menang Lomba Seni, SMKN I siap Tampil di Tingkat Nasional

Kampar (kamparkab.go.id)– Setelah Berhasil meraih kemenangan dan menyingkirkan sekitar 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-kabupaten/kota yang ada di provinsi riau dalam ajang festival lomba seni seprovinsi riau yang diadakan di hotel Furaya pekanbaru, kini SMKN 1 Bangkinang kembali berlaga dalam festival lomba seni siswa tingkat nasional. Kepala sekolah SMKN 1 Bangkinang Djunaidi melalui Hasminur guru pembimbing Siswa, mengungkapkan bahwa, prestasi tersebut diperoleh dengan proses yang sangat panjang, namun setelah dilalalui alhamdulillah SMK Negeri 1 Bangkinang berhasil memenangkan Festival Lomba seni Siswa tingkat provinsi, dan akan dilanjutkan ketingkat nasional, ” sebelumnya kita juga pernah mengikuti seleksi ditingkat kabupaten yang diikuti SMK se-kabupaten kampar, alhamdulillah kita juga berhasil lolos, ” Ujarnya kepada berseripos.co.id di ruangan kerjanya, senin (20/08/2018). Hasminur menjelaskan, festival lomba seni siswa merupakan kompitisi yang mempertandingkan 6 (enam) kategori seni, yakni, lomba musik tradisi, vokal solo, tari tradisional, film pendek, dan seni teater, ” Untuk karegori Film pendek, SMKN 1 bangkinang menjadi wakil riau untuk tingkat nasional, dan akan diselenggarakan di Nanggroe Aceh Darussalam” imbuhnya Lebih lanjut, Hasminur mengungkapkan, berkat dukungan kepala sekolah bapak Djunaidi, dan kepala dinas pendidikan Provinsi Riau bapak Rudyanto yang mana telah memberikan motivasi positif, sehingga kami SMKN 1 Bangkinang dapat mewakili riau ditingkat nasional, dan terimakasih juga untuk semua pihak yang turut mendukung serta membantu pencapaian prestasi sampai sejauh ini, ” saya berharap Riski Wahyu Arif dan piki Efrianto dapat mempersembahkan penampilan yang terbaik dalam perlombaan ini, agar hasil dapat maksimal, ” Nama riau ada dipundak mereka, kita doakan saja yang terbaik. ” Harap hasminur Penulis: Yudha

Read more