Adat dan Budaya

Sambut Ramadhan 1440 H/2019 H, Gubernur Riau Hadiri Balimau Kasai di Kampar.

Bangkinang Kota ; Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1440 H/2019 M Gubernur Riau Syamsuar dan ibu menghadiri Balimau Kasai yang diadakan di pantai Langgini pada hari Ahad, 05/05. Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto dan Ketua TP PKK Kabupaten Kampar Muslimawati, Sekda Kampar Drs. Yusri, M.Si dan Isteri, Burhanuddin Husin, Mm mantan Bupati Kampar, Forkopimda, Camat, Tokoh masyarakat dan kepala OPD dilingkungan Pemkab Kampar. Gubernur Riau dalam arahannya menyampaikan marhaban ramadhan, Mari kita sambut bulan Ramadan ini dengan penuh gembira, bulan yang penuh Rahmat, maghfirah dan bulan bebas dari api neraka” Kata Syamsuar. Terkait dengankegiatan Balimau kasai Gubernur menyatakan agar dapat terus dipelihara oleh masyarakat karena memiliki makna yang positif bagi kita” Tambahnya lagi. Kegiatan Balimau Kasai ini punya makna dan arti yakni pelestarian budaya yang terpelihara dan perlu di jaga, ada beberapa hikmah yang di peroleh, kita membersihkan diri kita bukan hanya badan tapi rohani kita, begitu juga   Ajangsilaturrahmi antar masyarakat, menyambut ramadhan kita sambut dengan doa dan memohon ampunan, jangan kita kotori balimau Kasai dengan hal-hal yang jauh dari norma adat dan norma agama” Pesan Gubernur. Kegembiraan kita dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan, karena dulu tidak ada sabun namun menggunakan wangian-wangian” terangnya lagi. Selain itu balimau Kasai dapat dijadikan Iven wisata, kampar ini merupakan daerah yang kaya akan Pariwisata, banyak yang dapat di promosikan dan di jual Kepada wisatawan, bulan mei juga kita akan gelar iven wisata budaya. Sementara itu Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada gubernur Riau yany telah dapat meluangkan waktu hadir di Kabupaten Kampar dalam rangka Balimau Kasa, ini merupakan agenda masyarakat, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dari zaman dulu dan sampai sekarang” Kata Catur Sugeng Susanto. Pesan Bupati Kampar mari kita jaga keamanan, ketertiban, keselamatan, jaga keluarga mari Kita semuanya berhati-hati” Pintanya lagi Besok kita melaksanakan ibadah puasa, semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa yang memenuhi kriteria dan syarat dan di terima Allah SWT” Tambah Catur Sugeng Susanto. Pada kesempatan tersebut Gubernur Riau Syamsuar melakukan penyiraman Limau Kasai kepada masyarakat yang diikuti oleh Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Sekda Kampar Yusri, Mantan Bupati Kampar Burhanuddin Husin, Kapolres Kampar dan tokoh Masyarakat. Diumumkan juga pemenang lomba sampan hias sekaligus penyerahan hadiah oleh Gubernur dan Bupati Kampar.(Diskominfo Kampar)

Read more

Muhammad Ali dinobatkan sebagai Datuok Gindo Jo Bosau Persukuan Domo Kuok.

Kuok ; Muhammad Ali Dt. Bagindo Jo Bosau yang dilantik oleh Datuok Paduko Tuan bersamaan dilantik juga Nuraiman sebagai sighompu, Fahri Yusri Fahlewi sebagai ja malano, Suhaimi sebagai Malin dan Yusmardi sebagi Dubalang yang diadakan di Rumah siompu di Desa Kuok Kecamatan Kuok pada hari Ahad, 28/04. Camat Kuok Darusmar dalam arahannya menyampaikan bahwa dengan pelantikan dan penobatan Ninik mamak ini, berpesan kepada kita semua khususnya Ninik mamak mari kita bersama menjaga anak kemanakan kita dari berbuat salah. Kita bersinergi sesuai dengan falsafah tali bapilin tigo, tigo tungku sajorangan, Pemerintah tidak menutup diri untuk selalu saling memberi masukan dan kritik yang positif dalam membangun masyarakat. “Mati kita berjalan sesuai dengan fungsi Kita masing-masing dalam menyejukkan Masyarakat karena negeri Kampar khususnya Kuok sebagai negeri yang agamis dan beradat dengan menjaga silaturrahmi” Kata Darusmar. Mari kita hargai dan muliakan ninik mamak yang ada di manapun berada, begitu juga terhadap pembinaan, didik terhadap anak kemanakan kita masing-masing” Tambah Darusmar yang didampingi oleh seluruh kepala desa se Kecamatan Kuok dan dihadiri oleh ratusan anak kemanakan dan urang sumando. Sementara itu Datuok penghulu besar Dt. Khalil dalam sambutannya menyampaikan setelah dilantik hendaknya menjadi tauladan Jadi penyejuk, berbuat adil, jaga persatuan, contoh yang baik dalam perbuatan maupun perkataan. bagi masyarakat dan anak kemanakan” Kata Dt. Khalil. Muhammad Ali, S.Pd Datuok Jo Bosau usai dilantik menyampaikan bahwa Ucapan terimakasih Ninik mamak nan duo puluh yang telah menyaksikan pelantikan yang dilakukan oleh pucuk adat. Muhammad Ali yang dinobatkan sebagai Datuok Gindo Jo Bosau persukuan Domo Kenegerian Kuok meminta tunjuk ajar dari Ninik mamak,anak kemanakan dalam masalah adat ini, maklum umur bau satampuk pinang, mari kita bangun kebersamaan untuk kemajuan, kalau salah sampaikan dan tunjukkan, jika kami lurus dan benar mari kita bersama-sama” Kata Muhammad Ali. Perangkat adat untuk dapat saling bersinergi antara anak kemanakan dengan Ninik mamak dalam memberikan yang terbaik bagi Persukuan maupun bagi masyarakat” Tutup Muhammad Ali lagi (Diskominfo Kampar)

Read more

Bupati Kampar, Kampar Harus Miliki Salah Satu Pariwisata Unggulan

Bupati Kampar, Kampar Harus Miliki Salah Satu Pariwisata Unggulan Bangkinang Kota ; Walaupun di Provinsi Riau Kabupaten Kampar merupakan salah satu daerah yang paling banyak memiliki Objek wisata dan ditetapkan daerah Destinasi Wisata, akan tetapi kita bertekad Kampar harus memiliki salah satu wisata unggulan bisa mendunia. Pada acara Pentas Seni Kreasi tahun 2019 yang dipusatkan di Areal Parkir Stadion Tuhanku Tambusai Jl A Yani Bangkinang Kota, Minggu (25/3/19). Lebih lanjut Catur menyampaikan bahwa dri sisi promosi pariwisata akan menambah PAD dari sektor pariwisata. Dalam hal PAD ini bisa hasil dari pajak Hotel dan Restoran yang sudah diatur dalam peraturan Bupati. Dengan demikian dari berbagai pariwisata yang ada di Kabupaten hendaknya kita bisa memilih salah satu atu dua objek wisata yang dioptimalkan sehingga menjadi Wisata andalan khusus yang mendunia. Yang jelas Pemda Kampar akan mendukung semua ini.” Terang Catur “. Kemudian terkait pentas seni, Catur berharap bagaimana seniman di Kampar bisa menampilkan karya seninya dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Selanjutnya hal ini hendaknya bisa melestarikan berbagai budaya tarian, nyanyian, musik, pakaian serta drama yang dapat memotivasi masyarakat dan organisasi untuk menigkatkan seni khusunya Kabupaten Kampar. Hal senada juga disampaikan kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal Usman,ST,M.Si dalam sambutannya bahwa dari 12 Kabupaten yang ada di Riau, Kampar merupakan Daerah yang paling banyak potensi atau sumber pariwisata begitu juga dengan kulinernya. Untuk saat ini yang terkenal adalah Ulu Klasik dan Pulau Cinta Teluk Jering. Apabila semua itu bisa berjalan dengan baik jelas akan meningkatkan sektor ekonomi kerakyatan yang pada ujungnya akan meningkatkan PAD daerah. Untuk diketahui bahwa sumber dari PAD terbesar bisa dari kunjungan wisatawan, hal ini dihasilkan dari pajak dari pajak Hotel, parkir, hibuuran, rekreasi dan olahraga. Dengan demikian apabila Kampar sudah memiliki tim untuk mendongkrak peningkatan Pariwisata dengan memanfaatkan potensi alam yang ada, pasti Kampar akan lebih maju dan terkenal. Daerah yang bisa memberikan daya tarik orang untuk berkunjung apabila pada malam hari dilaksanakan seni kreatif baik pentas seni musik, tari drama dan lainnya. Untuk pagi Sabtu atau Minggu kita bisa lakukan seni melalui olahraga seperti Car free day. Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Zulia Dharma Kampar menyampaikan pentas Seni ini merupakan ajang saat bisa Menampilkan berbagai seni musik baik tradisional maupun musik modern. Dimana pentas seni akan dilaksanakan sekali sebulan setiap malam Minggu di Bangkinang Riverside dengan tujuan adalah bagaimna agar pentas seni di Kampar kedepan menjadi pusat peningkatan seni, baik melalui sanggar seni maupun dari seni kreatif lainnya yang hadir dari sekolah maupun dari umum. Turut hadir pada acara tersebut Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Kampar Drs Yusri,M.Si, Asisten III Setda Kampar Ir Nurhasani,MM, Asisten II Setda Kampar Ir. Azwan, M.Si para kepala Dinas dan Camat se-kabupaten Kampar. Ditampilkan tari seni dari Seni Adipati Denskru Kabupaten Kampar. (Diskominfo mzk).

Read more

Bupati Kampar Tandatangani Kerjasama Dengan BKSDA Riau di KLHK RI

Jakarta – Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menandatangani naskah kerjasama antara BKSDA Riau dengan pemerintah Kabupaten Kampar, perjanjian ini juga ditandatangani oleh Kepala Balai Besar KSDA Riau Suharyono serta di saksikan oleh Ir Wiratno Msc selaku Dirjend KSDA. Dalam penandatanganan tersebut Bupati Kampar juga di dampingi Staf Ahli Suharmi, Asisten II Azwan, beberapa kepala OPD terkait seperti DLH Cokro Aminoto, Kadis PUPR Afdal, Kadis Pariwisata Zulia Dharma, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Kampar Arizon, Kabag Kerjasama Setda Kampar, Pegiat Alam dan peduli lingkungan kang Rahmat, yang dilaksanakan di ruang Rapat Dirjend KSDA gedung Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada hari Rabu(13/3) Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto dalam sambutannya memberikan gambaran tentang Kawasan Rimbang Baling yang didalamnya terdapat 9 Desa dalam keadaan terisolir sehingga menyebabkan rendahnya tingkat perekonomian, pendidikan, akses kesehatan, maka disinilah Pemerintah Kabupaten Kampar melihat harapan masyarakat akan kebutuhan jalur interpretasi yang akan memberikan harapan baru bagi masyarakat disana. “Jalur interpretasi yang menjadi penghubung sembilan desa yang berada di kawasan inti bukit rimbang baling semoga memberikan harapan baru bagi masyarakat disana dan kedepan pengembangan ekowisata alam terbatas disana akan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat tanpa merusak lingkungan” ungkap catur Selain itu Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Ir Wiratno, Msc mengatakan Provinsi Riau saat ini memiliki kawasan konservasi satu -satunya yang ada di wilayah Kampar dan alamnya sangat bagus, insfratruktur dasar saat ini menjadi perhatian dikarenakan banyak masyarakat yang belum mendapatkan fasilitas pendidikan, kesehatan karena terkendala insfratruktur dan hal ini menjadi perhatian Presiden. “Wisata alam ini sangat perlu untuk dikembangkan yang memberikan manfaat untuk masyarakat tanpa merusak hutan dan menjaga keberlangsungan kehidupan ekosistem, banyak wilayah konservasi yang saat ini memberikan nilai tambah bagi masyarakat dalam pengelolaan ekowisata ini, rimbang baling harus melihat contoh yang telah ada” ungkap Wiratno Terakhir Kepala Balai Besar KSDA Riau Suharyono mengharapkan dengan penandatanganan ini semoga bisa menambah serta meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup melalui ekowisata dan kearifan lokal yang ada yang menjadi daya tarik tersendiri tanpa perusakan hutan dan lahan konservasi itu sendiri. “Kita secepatnya akan membuat rencana kerja tahunan yang insyaallah tahun ini akan segera jalan dan terealisasi, ini sejarah baru bagi masyarakat kita yang ada dirimbang baling semoga kedepan masyarakat dapat mengembangkan ekowisata dan bersama pemerintah kita bersama menjaga alam disana dari perusakan, agar ruang hidup satwa liar yang ada disana tetap ada dan tidak hanya kita baca di buku” ungkap Suharyono (diskominfoKampar/DAT)

Read more

Dt. Yusri ; Jaga Falsafah Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajorangan.

Kampar – Pucuk Adat Persukuan Domo Kenegerian Air Tiris Dt Rajo Malano Imam secara resmi menobatkan Dt Lintang Kampau dan Gindo Batuah yang disaksikan oleh Dt Yusri mewakili Bupati kampar Catur Sugeng Susanto, Dt Indokomo dan Dt Bandara Hitam. Dimana penobatan Ninik Mamak Persukuan Domo Datuk Dt Lintang Kampau dan Dt Gindo Batuah Kenegerian Air Tiris tersebut dipusatkan di Rumah Soko Domo Dusun I Desa Nambai Kecamatan Kampar, minggu (17/2/19). Dua Datuok dibawah Pucuk Adat Domo Kenegerian Air Tiris yang dinobatkan tersebut kecil bernama Agra Desrian sebagai besar bergelar Dt Lintang Kampau dan Almuafi Saukani sebagai Dt Gindo Batuah. Untuk diketahui sebagai mana dinobatkan dua Dt tersebut disebabkan bahwa Dt Lintang Kampau merupakan Bayang-bayang Domang, berhubungan Datuok Domang Alm Bukhori telah meninggal dunia. Dengan demikian secara otomatis kedudukan Domang yang turunannya Dt Lintang Kampau kosong, maka hal ini diisi oleh DT lintang Kampau yang bernam Agra Desrian. Sesuai dengan pepatah, Ramo-ramo sikumbang jati, kotik endah pulang bakudo, patah tumbuoh ilang bagonti, soko dipulangkan ka nan punyo. Maka hal sama juga bagi Dt Gindo Batuah Almuafi Saukani. Sekdakab Kampar Yusri yang juga bergelar Datuk Bandaro Mudo dalam arahannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada para ninik mamak yang bertugas dalam menyempurnakan kelembagaan di kenegerian masing-masing khususnya di Kenegerian Air Tiris. Kalau sudah dinobatkan otomatis sudah menjadi tempat batanyo, mangadu jo basandau. Adat tidak boleh padam sebesar apapun gelombang, tidak ada kerja yang tidak selesai. Dalam arti nimik mamak bersatu padu dengan anak kamanakan dalam sumpah “keras indak bisa tatakiok, lombok ndk bisa disudu. “Yang bisa menggugurkan ninik mamak secara adat ada empat, yakni pertama berzina, kedua mencuri, ketiga ladang indak bapamatang serta mahmud cupak mamping gantang malio alio adat,” ucap Yusri. Dt Yusri mengimbau kepada seluruh ninik mamak untuk selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan. “Ninik mamak disatukan dengan sebaik mungkin, anak dipangku memanakan dibimbiong. Jangan lakukan kebiasaan menjual tanah pesukuan maupun tanah soko. Selain itu, ninik mamak juga diharapkan untuk tidak menikahkan anak kemanakan yang ingin kawin sesuku. “Kalau ingin menikah juga (sesuku, red) pergilah jauh dari kampung. Bak kato jonjang balumuik ndak kan dijonguok,” terang Yusri. “Selaku Payung Panji Adat di Kabupaten Kampar menghimbau mari kita jaga falsafah adat yang sangat erat kita pegang, yakni tali bapilin tigo, tigo Tungku Sajorangan, Pemerintah, Alim ulama dan Ninik mamak bersatu dan bersinergi membangun Kampar yang sejahtera dan maju” Tutup Yusri Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dan dilanjutkan dengan makan bersama sebagai tanda syukur atas penobatan Ninik mamak (Diskominfo Kampar).

Read more

Makan Bajambau Tradisi Penutup Puncak Hut Kampar

Bangkinang kota – Acara makan Bajambau sudah menjadi tradisi di Kabupaten Kampar, tak terkecuali dalam puncak peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Kampar ke-69 tahun 2019 kegiatan makan jambau terus dibudayakan. Seperti biasa acara makan bajambau dulang kaki tito usai Paripurna Peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Kampar, dalam hal ini termasuk Hut Kampar ke-69 tahun tahun 2019 yang pusatkan di Balai Adat Bsngkinang Kota, rabu siang (6/2/19). Pada makan Bajambau tersebut Plt Bupati Kampar dan Jajarannya, Forkopimda serta undangan yang hadir dari luar Kabupaten  Kampar semua menikmati hidangan yang telah disediakan dengan dimulai dengan basiacong atau sisombau. Dengan jajaran ratusan jambau dulang kaki tigo semua masakan khas Kampar dan minang tersaji untuk disantap. Disinilah para hadirin bisa menikmati makanan masakan kampar yang lengkap plus dengan buah-buahannya.  Sebab sebanyak 4 atau 5 buah jambau bawa sendiri oleh setiap OPD yang ada dilingkungan pemda kampar. Sementara untuk maayarakat umum yang tidak mengikuti Upacara dab Paripurna, acara makan bersama para masyarakat umum juga digelar di Gedung Mahligai Bungsu Bangkinang dan Taman Kota Bangkinang. Di taman kota disediakan tenda dan ribuan nasai bungkus untuk nikmati emua lapisan masyarakat umum , siapapun saja yang datang lokasi pada puncak Hut Kampar ke-69 dapat menikmatinya. Seperti biasa sehari sebelumnya masyarakat juga disuguhi Lomang Pulut untuk semua lapisan maayarakat di Lapangan Merdeka Bangkinang. (Diskominfo mzk).

Read more

Catur Sugeng ; Tetap Berpegang teguh Pada Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajorangan.

Sei Kijang, Tapung Hilir ; rasa senang dan bahagia berada di tengah orang tua kami, Ninik mamak dan para pemangku adat yang ada di Kenagarian Tapung.. Tigo tungku sajorangan masih kita pegang erat, tali bapilin tigo, artinya Pemerintah, ulama dan tokoh adat tetap kuat dipegang teguh oleh Masyarakat” Kata Catur Sugeng Susanto. Demikian disampaikan oleh Plt. Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto saat menghadiri Silaturrahmi Masyarakat Sungai Tapung (SMST) Ke III dan pengukuhan lembaga Adat Kenegarian Tapung (LAKTA) yang diadakan di Desa Desa Sei Kijang Kecamatan Tapung Hilir pada Sabtu, 19/01/19. “Kucinya adalah silaturrahmi yang erat, berangkat dari semua dapat kita raih, sinergitas Seluruh komponen masyarakat” Tambahnya lagi. Ditambahkan Catur Sugeng Kita memiliki SDM dan SDA yang melimpah bak kata orang Negeri yang kaya diatas minyak dibawah minyak, namun kita akui pembangunan masih belum dapat menjangkau semua daerah masih ada kekurangan-kekurangan, oleh sebab itu do’akan kami agar tetap konsisten dan amanah” pintanya lagi. Atas aspirasi pembangunan yang disampaikanmasyarakat kita akan menjadi pertimbangan yang prioritas bagi Pemkab Kampar, untuk itu bantu Pemkab Kampar dan sebagai Plt dapat bekerja sesuai dengan amanah yang mengayomi seluruh masyarakat. Pada kesempatan tersebut Plt. Bupati Kampar meminta camat dan pak Kades untuk dapat mendata pembangunan yang prioritas bagi desa dan kecamatan ini, terutama jalan yang menjadi prioritas” kata Catur lagi. Sementara itu Plh. Gubernur Riau Ahmad Hijazi dalam sambutannya mengatakan ucapan selamat yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, kita tetap berpijak pada nilai adat, potensi dan kekayaan masa lalu dan ini harapan kita kepada generasi sekarang. Revitalisasi menjadi sebuah model dan dapat di contoh bagi daerah lain. Kita yakin kelembagaan resmi ini agar dapat menerangkan fungsi tigo tungku sajorangan, tali bapilin tigo sinergitas ini yang akan dapat memajukan masyarakat” Tambahnya lagi. Pemerintah terus akan mendukung terhadap kelestarian adat bagaimana kita dapat berperan aktif dalam pembangunan, ini akan menjadi motivasi bagi kita untuk bangkinya Tapung dimasa yang akan datang” Tutup Hijazi Sementara itu Wakil Gubernur Riau terpilih 2019-2024 Edi Natar Nasution dalam sambutannya menyampaikan mohon doa dan dukungan dalam menjalani aktifitas pemerintahan, Mari kita tetap Riau yang lebih baik. Berkaitan dengan LAKTA ini merupakan wadah yang efektif dalam pembinaan terhadap adat istiadat serta sebagai wadah berkumpulnya anak kemanakan. Dapat memberikan perubahan bagi dan mempermudah dalam pererat komunikasi dalam tali bapilin tigo,tigo tungku sajorangan” Kata Wakil Gubernur yang insyaallah akan dilantik ini. Kegiatan yang diawali oleh sambutan rombongan dengan silat, serta pidato oleh Ketua panitia Ahmad Fikri, Ketua Ikatan Keluarga Sungai Tapung (IKST) Safaat dan diakhiri dengan pengukuhan Lembaga Adat Kenegarian Tapung (LAKTA) oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Sekda Riau Achmad Hijazi. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Riau Terpilih Adi Natar Nasution, Plh. Gubernur Riau Hijazi, Plt. Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, Sekda Kampar Drs. Yusri, M.Si, Para datuk dan Ninik mamak se Kenegarian Tapung, LAM Riau Tarlaili, LAK Kampar dt Sartunis, Sahidin Anggota DPRD Kampar, Anggota DPRD Provinsi Riau Masnur. Kapolres Kampar Andri Ananta Yudhistira, Para Kepala, Camat Tapung Hilir Yuricho Efril. LAK Pelalawan Zulmizan, Ahmadsyah Harrofie Asisten Pemerintahan Setdaprov Riau, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan Jalan sebagaimana yang disampaikan oleh masyarakat, plt. menyikapinya dengan peninjauan terhadap jalan yang diharapkan dapat menjadi prioritas pada tahun ini.(Diskominfo Kampar)

Read more

Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto Hadiri pemberian gelar Presiden Jokowi sebagai Datuk Seri Setia Amanah Negara dari LAM Riau

Pekanbaru- Wakil Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto menghadiri undangan pemberian gelar kepada Presiden Joko Widodo yang menerima gelar kehormatan adat sebagai Datuk Seri Setia Amanah Negara. Gelar kehormatan tersebut dianugerahkan oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau pada di Balai Lembaga Adat Melayu Riau, Kota Pekanbaru, Riau. Sabtu(15/12) “Pemerintah Kabupaten Kampar mengucapkan selamat atas pemberian gelar tersebut semoga amanah yang diberikan dapat diterima dengan baik dan menjadi amanah” ungkap Catur Gelar kehormatan tersebut dapat dimaknai dengan pemimpin negara yang bercahaya dan setia menunaikan amanah negara dalam melindungi serta mengayomi rakyat. “Saat saya pertama membaca arti dari gelar adat ini saya teringat pada saat saya dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia. Bagian dari sumpah seorang Presiden Republik Indonesia adalah berbakti kepada nusa dan bangsa,” ujar Presiden. Menurutnya, setiap Presiden Republik Indonesia sudah diberikan amanah untuk menjaga dan memenuhi cita-cita kemerdekaan Indonesia yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dibebankan pula amanah untuk melestarikan budaya Indonesia. Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar, dalam acara yang sama mengatakan pemberian gelar adat kepada Presiden Joko Widodo ini didasarkan pada sejumlah kebijakannya yang memberikan manfaat positif kepada masyarakat adat Riau. Keputusan tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Lembaga Adat Melayu Riau Nomor 33/LAMRIAU/XII/2018 tentang Penganugerahan Gelar Kehormatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau kepada Presiden Joko Widodo. “Lebih kurang 17 tahun lamanya Riau selalu didatangi oleh asap. Lantas Tuan Presiden mengambil kebijakan tidak ada asap di provinsi Riau. Alhamdulillah sudah tiga tahun ini asap tidak ada lagi,” ucapnya. Berbicara soal kebijakan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang menjadi salah satu dasar pemberian gelar adat, Presiden Joko Widodo mengatakan hal itu merupakan buah kerja keras dan kerja sama antara komponen masyarakat sehingga secara bertahap mampu menyelesaikan persoalan yang kurang lebih 17 tahun lamanya tidak dapat diselesaikan.(DiskominfoKampar/DAT)

Read more

Masyarakat Adat Berikan Masukan Terhadap KLHS

BANGKINANG , Masyarakat adat  Kabupaten Kampar yang terdiri dari tokoh adat, ninik mamak, tokoh masyarakat, memberikan masukan terhadap penyusunan  dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kampar 2018-2038. Masukan itu disampaikan dalam pertemuan Focus Group Discussion (FGD)  yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di aula Bappeda Kabupaten Kampar, Kamis (29/11/18). Pertemuan ini dihadiri Kepala Bappeda Kabupaten Kampar yang diwakili Kasubbid Perhubungan Kominfo Wiliandrie Amigo Rahmola, ST, MSi, Tim Pendamping  Pokja KLHS DR. Suwondo, MSi dari dari Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau, Efrianto dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Provinsi Riau. Mereka adalah selaku narasumber. Sedangkan bertindak sebagai moderator Masriadi dari Yayasan Pelopor Sehati. Hadir Muis dari NGO World Resources Indonesia (WRI) beserta staf. Pada kesempatan tersebut Kepala Bappeda yang diwakili Kasubbid Perhubungan Kominfo Wiliandrie Amigo Rahmola, memaparkan  tentang potensi hutan adat di Kabupaten Kampar. Potensi hutan adat di Kabupaten Kampar seluas 237.572 Ha. Ada 62 kenegarian yang ada di Kabupaten Kampar, namun  ada 50 wilayah adat yang  belum terpetakan. Lokasi hutan adat yang sudah terpetakan  yakni, Hutan adat Imbo Putui Desa Petapahan seluas 251 Ha, Hutan Ada Kenegarian Umbio (Hutan Adat Padang Mutung seluas 70 Ha dan Hutan Adat Rumbio 460 Ha. Kemudian hutan adat kenegarian Kampa (Hutan Adat Ghimbo Pomuan seluas 41 Ha dan Hutan Adat Bonca Lida 107 ha), Hutan Adat Jernih Pasir Sialang seluas 96 Ha, Hutan Adat Kenegarian Gajah Bertalut seluas  4.414 Ha dan Hutan Adat Persukuan Pitopang Kenegarian Kuok seluas 510 ha. Kemudian disampaikan Wiliandrie bahwa saat ini  Bupati Kampar Azis Zaenal juga sudah menerima 4 (empat) dokumen  usulan registrasi masyarakat  hukum adat, wilayah adat dan hutan adat yakni Imbo Putui Kenegarian Petapahan  Kecamatan Tapung, Kenegarian Gajah Betalut, Kenegarian Kuok dan Ninik Mamak Kenegarian Batu Sanggan. Sementara itu DR. Suwondo memaparkan tentang KLHS RTRW Kabupaten Kampar 2018-2038. Ia memaparkan  proses tahapan penyusuan KLHS, alur menentukan Critical Decision Factors (CDF), Integrasi CDF, Struktur Ruang, Pola Ruang dan Kawasan  Strategis. Kemudian ia juga menyinggung adanya potensi konflik kawasan di Kabupaten Kampar yang meliputi luas lebih kurang 251.527,04 ha. Potensi    konflik ini  meliputi  kawasan hutan lindung  seluas 6.950,86 ha, kawasan hutan produksi seluas 63.774,8 ha, potensi konflik  di kawasan hutan produksi konversi seluas 118.494,33 ha, kawasan hutan produksi terbatas seluas 55.547,92 ha, dan potensi konflik di kawasan  konservasi seluas 6.759,14 ha. Sementara  itu pada sesi diskusi banyak masukan pendapat dan sumbang saran yang disampaikan ninik mamak, tokoh adat peserta FGD diantaranya oleh Syawir Dt Tandiko Pulau Gadang, Niskol Firdaus dari Kenegarian Danau Lancang (Tapung),  Hamzah Yunus Dt Pandak dari Kenegarian Bangkinang, Datuk Bathin Sagale dari Tapung, Datuk Jendo dari Kenegarian Kampa, Datuok Laksamano dari kenegarian Rumbio, Datuk Ulak Samano, Marhalim, Batra Alam, Muis, Khairudin Dt Komo dari Kenegarian Kuok. Diantara sumbang saran yang disampaikan ninik mamak dan tokoh adat tersebut adalah perlunya pengembangan pariwista di kawasan waduk PLTA yang dituangkan dalam KLHS RTRW Kabupaten Kampar. Pemerintah harus mengakui  tanah ulayat  termasuk tanah ulayat yang sudah masuk dalam kawasan perkebunan milik perusahaan. Tanah ulayat, tanah adat dan hak-hak adat harus masuk dalam pasal-pasal perda RTRW. Perlunya  aturan hukum yang melindungi kearifan lokal masyarakat  adat. Mereka juga mengusulkan  hutan  milik kenegarian itu  harus disertifikasi sehingga jelas siapa pemiliknya.  Perlu ditegakkan hukum adat untuk melindungi  anak kemenakan. Masing-masing kenegarian didorong untuk membuat permohonan hutan adat untuk diregistrasi di kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Masyarakat adat harus diakui secara nasional baik subjek mupun objeknya.  Perlu dibuat list khusus dalam perda tentang kenegarian yang ada di Kabupaten Kampar. Pengakuan kawasan  harus berlaku dari Kabupaten sampai nasional. Seluruh sumbang saran ini ditampung tim  untuk dimasukkan  dalam dokumen KLHS RTRW. Namun demikian agar usulan itu tetap masuk dalam perda ini ninik mamak juga diminta mengawal proses ini sampai akhir, karena setelah tugas tim selesai masih ada  proses selanjutnya yang harus diikuti termasuk proses dilegislatif. (Kominfo Kampar/oni)

Read more

Ahmad Suhaili Dinobatkan Sebagai Datuok Indo Komo

Kampar – Dengan telah berpulangnya keramutullah Abdul Khodir sebagai Niniok Mamak Datuok Indo Komo Persukuan Domo Kenegerian Air Tiris beberapa waktu yang lalu. “Bak  kato urang patah tumbuo hilang bagonti”, dengan demikian diangkatlah Ir Ahmad Suhaili,SH,MH sebagai pengantinya. Dimana acara pemobatan Niniok Mamak Kenegerian Air Tiris tersebut dihadiri oleh Bupati Kampar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (sekda) Kabupaten Kampar Drs Yusri,M.Si di Desa Batu Belah Kecamatan Kampar, minggu siang (25/11/18). Selain Datuok Indo Komo Ahmad Suhaili, pada kesempatan tersebut juga dinobatkan para niniok mamak seperti Idrus sebagai datuok Jasindo, Kasmadi,SE,Ak, datuok Rangkayo Mudo, Dasril datuok Pendekau Sati datuok Bagindo Batua. Kemduian Khairul Anwar,S.Ag sebagai datuok Bagindo Bosau, Suparman,S.Ag datuok Panglimo Bosau, Abdul Manaf datuok Bagindo Sati, Lutfi Irwan datuok Nan Tunggang serta Hayalis sebagai Si Ompu. Sekda Kampar yang juga sebagai Datuok Bandaro Mudo menyampaikan ucapan terimakasih kepada para ninik mamak yang bertugas dalam menyempurnakan kelembagaan kenegerian masing-masingk hususnya kenegerian Air Tiris. Dimana dalam han menggugurkan ninik mamak secara adat ada empat, dimana pertama Berzina, kedua mencuri, ketiga ladang indak bapamatang serta mahmud cupak mamping gantang malio alio adat. Untuk itu kekompakan dan kebersamaan ninik mamak disatukan dengan sebaik mungkin, anak dipangku memanakan dibimbiong. Jangan lakukan kebiasaan mejual tanah Tanah Pesukuan maupun tanah Soko. Selain itu, diharapkan juga kepada ninik mamak untuk tidak menikahkan anak kemanakan yang ingin kawin sesuku, kalu ingin nikah juga pergilah jauh dari kampong. “Bak kato jonjang balumuik ndak kan dijonguok”. Terang Yusri”. Untuk dikatahui juga saat ini, bahwa pemda Kampar membangun Kampar dengan tiga I, Infrastryuktur, Investasi dan Industri. Khusus untuk infrastruktur yang biasa dianggarkan hanya berkisar 12%, akan tetapi saat ini untuk pembangunan jalan, jembatan dan bangunan lainnya naik menjadi lebih kurang 21 %. Dengan demikian diminta kepada anak kemanakan khsusunya untuk kemajuan Kampar dan Kota Bangkinang yang bertetangga dengan Desa Batu Belah untuk nanti bekerelaan atau mufakat dengan ninik mamak apabila ada lahan yang terkena dampak kemajuan tersebut seperti pelebaran jalan.( Diskominfo Mzk).  

Read more