Uji Coba Alat Tanam Inflanter, Dinas Pertanian dan TPH Kampar Lakukan Tanam Padi Jenis Infari 17

Kuok- Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar melalui Dinas Pertaniannya ke depan akan berupaya untuk dapat mewujudkan Kabupaten Kampar yang swasembada pangan.

Hal itu dijelaskan Bupati Kampar yang diwakili Kepala Ir, Hendri Dunan, Kepala Dinas Pertanian, Tananaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kampar ketikamelakukan penanaman padi perdana jenis Inpari 17 dengan penanaman organik yang dilaksanakanĀ  Desa Empat Balai Kecamatan Kuok pada Ahad, (4/11).

Lebih jauh Henry Dunan melanjutkan penjelasannya, bagaimana upaya kita Pemda Kampar melalui Dinas Pertanian mewujudkan swasembada pangan, untuk itu akan mendata di Kecamatan Kuok, daerah mana saja yang memiliki areal sawah tetapi belum ditanamā€ Kata Henry Dunan yang dihadiri oleh beberapa kelompok Tani di Desa Kuok.

Kalau ada potensi sawahnya yang belum tergarap, yang mungkin permasalahannya disebabkan terkendala dana, masalah pengairan atau masalah lainnya maka akan kita bantu dan upayakan melalui kerja sama dengan pihak investor untuk penanamanya.

Karena sejauh ini, investor sudah ada dan mau menanamkan modalnya untuk mengembangkan pertanian di Kabupaten Kampar, hal ini tentu sangat bermanfat bagi Kampar ke depan, tinggal lagi ada atau tidak potensi areal sawahnya, kata Henry Dunan.

Kalau ada areal sawahnya, nanti dapat dikerja samakan dengan pihak investor sebagaimana pola kerjasama seperti tanaman sawit dengan pola KKPA karena investor sekarang sudah punya pabrik pengolahannya.

Lebih jauh dirinya bercerita seperti Penanaman ini yang sekarang kita lakukan di Desa Empat Balai, ini baru demplot tanam dengan luas setengah hektar yang ditanami dengan alat tanam berupa mesin tranflanter yang kita uji cobakan ini, maka akan memudahkan penanaman dan baru setakat uji coba dan bukan untuk konsumsi.

Nanti kalau berhasil dapat dikembangkan dan ini untuk yang pertama kali ditanam di Desa Empat Balai dan mudah-mudahan berhasil penanamannya dengan hasil panenya sampai empat ton bahkan bisa lebih dalam satu hektarnya dengan waktu tanam lebih kurang tiga bulanan.

Sekarang petani harus dapat merobah pola pikir lama yaitu jangan lagi berpikir menanam padi itu hanya untuk di makan dan sisanya disimpan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya untuk jangka waktu tertentu saja tetapi sekarang dapat juga untuk dijual, ujar Henry Dunan lagi.

Intinya ujar Henry, kalau petani mau merobah nasib dengan tanaman padi di arealnya masing-masing, sekarang sudah tidak ada halangan lagi termasuk untuk hasil gabah petani akan ditampung dan di beli investor.

Ikut hadir pada penanaman perdana diantaranya Formulator pertanian, Kepala Balai Pembenihan Tanaman Kecamatan Kuok, Kades empat Balai, para Kepala Bidang Dinas Pertanian Kampar beserta masyarakat Petani.(kominfo/Humas)

Related posts

BKMT Kab. Kampar Gelar Halal Bihalal, Hj Muslimawati Ajak Pererat Silaturrahmi dan Kembangkan Program Kerja.

Seleksi Calon Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu (Perseroda)

Perpanjangan Seleksi Calon Komisaris Utama PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Berkah Dana Fadhlillah (Perseroda)