Tapung – Pasca di Lantik Dr. H. Kamsol, MM sebagai Penjabat (Pj) Bupati Kampar, maka Isteri dari Dr. H. Kamsol yakni Deswita secara otomatis Menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Kampar.
Sebagai ketua Dekranasda Kampar, Deswita bersama pengurus lainnya berkewajiban untuk memberikan pembinaan kepada Pengrajin atau Kerajinan yang ada di Wilayah Kabupaten Kampar.
Dengan demikian, setelah Dekranasda Kampar melakukan Study di Gallery Dekranasda Kota Batam, yang terletak di sentra oleh – oleh Mall Botania II Batam Kepulawan Riau beberapa waktu yang lalu.
Dekranasda Kampar turun ke Daerah guna meninjau kerajinan yang ada di Kampar, khsusunya Kerajinan Batik Srikandi yang ada di Desa Sibuak Kecamatan Tapung, Kamis (13/10/2022).
Deswita Kamsol dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa tujuan dari Dekranasda turun langsung ke Daerah guna melihat langsung kondisi dan kemajuan berbagai Kerajinan yang ada di setiap Desa.
Hal ini dilakukan, juga untuk membangkitkan semangat Industri Kecil Rumah Tangga, maupun Usaha Keluarga dalam memberikan pembinaan, sistem pemasaran serta arah permodalan kedepannya “Ungkap Deswita”.
Sekali lagi, Deswita yang juga merupakan Ketua TP-PKK Kampar tersebut menyampaikan bahwa Dekranasda sifatnya memberikan pembinaan. Pembinaan ini terkait apa saja dalam hal Kerajinan Rumah Tangga yang ada di setiap Desa di Kampar “Tuturnya kembali”.
Sementara itu Camat Tapung Sopiandi ,S.E., M.E, didampingi Ketua TP-PKK Kecamatan Tapung dan Ketua Pengurus Batik Srikadi Sibuak Wulyanti, menyampaikan bahwa Batik Srikandi Sibuak semenjak berdiri sampai sekarang terkait pemasaran dan promosi, allhamdulillah sudah begitu baik.
“Dimana dalam promisi sendiri juga telah dilakukan secara Nasional melalui Pemilihan Putra Putri Remaja Nusantara ajang Pageant Remaja Tingkat Nasional oleh Diva Ananta Sofyan yang pinis posisi kedua”.
Selain Kerajinan Batik, di Wilayah Tapung juga menghasilkan Kerajinan lainnya seperti Songket di Desa Sei Putih, dan Desa Pagaruyung, serta Kerajian Tudung Saji di Desa Petapahan “Ucap Sopian”
Kemudian dalam Batik Srikandi sendiri, dalam Permodalan dan Pendanaan, untuk kegiatan Batik di Sebuak, sejauh ini sudah kerja sama Badan Usaha Mikik Desa atau (BUMDes). Walaupun demikian, Batik Srikandi masih banyak kekurangan dan butuh bantuan dalam Permodalan.
Untuk itu kami juga minta bantuan dalam Pengembangan Batik kepada Dekranasda Kampar melalaui Dinas terkait “Pinta Sofian lagi”
Selain itu, dalam promisi dan pemasaran dalam motif- motif terbaru melalui Dinas terkait. Kepada OPD juga diminta kerja sama dan bantuan apabila ada pengadaan atau pembuatan seragam Batik Kampar.
Selanjutnya, hal senada juga disampaikan Kepala Desa Sibuak Zulkarnaian Damanik dalam dialog tesebut. Mengatakan bahwa awal mula berdiri Batik ini berkat pelatihan atas kerja sama Deskranasda Kampar dan PT. RAPP melalui Banyuan CSR nya.
Selanjutnya dengan inisiatif dan semangat peserta, akhirnya secara berkelompok membentuk sebuah Kerajinan Batik ini dan allahamdulillah, saat ini dalam pesanan sejauh ini sudah luar biasa.
Selain secara pribadi, terkadang pesanan banyak juga datang dari Partai Politik dalam jumlah sedikit besar, sehingga ada beberapa yang mesti ditolak karena terkendala oleh Permodalan dan Tenaga Kerja “Terang Damanik”. (Diskominfo/Mzk)