Pekanbaru,- Bupati Kampar H. Catur Sugeng Susanto, SH, MH yang di wakili oleh Sekretaris Daerah Drs.Yusri Dt. Bandaro Mudo yang juga merupakan Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK) membuka acara pelatihan pemberdayaan masyarakat Adat se-kabupaten Kampar. Acara tersebut ditaja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dan Lembaga Adat Kampar.
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau R. Yoserizal Zen, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Zulia Darma, para Ninik mamak se-kabupaten Kampar, acara tersebut dipusatkan di Ballroom Hotel Mona Pekanbaru pada Jum’at (25/3).
Kegiatan dengam thema “kita tingkatkan sinergitas tali bapilin tigo, tungku tigo sajoangan dalam pembangunan Daerah”
Dalam arahan Sekda Kampar Drs. H. Yusri Dt Bandaro Mudo menyampaikan bahwa peran Ninik mamak atau pemangku adat memiliki peran yang vital dan strategis untuk mendorong pembangunan dan pengembangan nagari/ desa karena posisinya yang bersentuhan langsung dengan keluarga dalam tataran adat.
“Pembangunan Desa tidak hanya tugas dari perangkat pemerintahan, namun juga semua pihak termasuk ninik mamak yang dalam tataran adat sangat dihormati, dan nasehatnya diminta”ujarnya.
Menurutnya ninik mamak sebagai pemuka masyarakat bisa mendorong program pemerintah berjalan baik dan efektif dengan menyosialisasikannya pada keluarga dan anak kemenakannya.
Disisi lain Yusri yang juga Datuk Bandaro Mudo mengungkapkan Persoalan hukum yang terjadi di tengah masyarakat juga bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan melalui peran ninik mamak sehingga tidak perlu masuk ke hukum positif. Hal itu bisa mengurangi jumlah masyarakat yang tersangkut kasus hukum hingga Lembaga Permasyarakatan penuh sesak.
Dikatakan Yusri, acara ini dirasa sangat penting dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan Ninik Mamak/pemangku adat di nagari.
“Acara ini digelar bukan untuk menggurui ninik mamak. Tapi melalui kegiatan ini, kami ingin kapasitias ninik mamak meningkat lebih baik lagi dalam menjalankan perannya,” ujar Sekda.
Pelatihan ini menurutnya, juga merupakan bentuk komitmen dan kesungguhan pemerintah daerah dalam melestarikan nilai-nilai adat budaya Kabupaten Kampar. Nilai-nilai adat budaya perlu kita lestarikan dan kita pertahankan. Jangan sampai adat kito barubah karano pengaruh globalisasi. Maka dari itu, ninik mamak kami harap dapat lebih aktif lagi dalam menjalankan perannya sebagai partner pemerintah dalam menjalankan pembangunan masyarakat, khususnya di bidang adat,” pungkas Datuk Bandaro Mudo itu.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar Zulia Darma mengatakan seluruh peserta sekitar 40 terdiri dari seluruh ninik mamak Se-Kabupaten Kampar.
Ia juga menambahkan Pelatihan bagi Ninik mamak itu diselenggarakan selama tiga hari yakni dari hari Pembukaan 25 hingga 27 Maret.(Diskominfo Kampar)