NASIONAL

Gesa Pembangunan Infrastruktur Desa Terisolir, PJ. Bupati Kampar dan Anggota DPR RI Kunjungi Kementerian PUPR.

Jakarta,- Pj. Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM terus bergerak melakukan berbagai terobosan Setelah beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke Kementerian Desa Tertinggal, kali ini Kamsol melakukan kunjungan Kemneterian PUPR RI, ini untuk mewujudkan pembangunan kabupaten kampar yang maju dan sejahtera. Penjabat (PJ) Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM melakukan kunjungan kerja ke Kementerian PUPR di Jakarta itu dilakukan Pj. Bupati Kampar untuk menggesa pembangunan infrastruktur di Desa-desa terisolir atau desa sulit diwilayah Kabupaten Kampar. Turut hadir Anggota DPR-RI Komisi V H. Syahrul Aidi Mazaat, PJ. Bupati Kampar diterima oleh Direktur Jendral (Dirjen) Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) di Kementerian Bina Marga Dr. Ir. Hedy Rahardian, M,Sc Ikut hadir mendampingi Pj Bupati Kampar diantaranya Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kampar Suhermi, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kampar Ir. Afdal, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Afruddin Amga. (14/7/2022) Dalam keterangannya usai melakukan pertemuan dengan Dirjen Bina Marga Dr. Ir. Hedy Rahardian, M,Sc, Kamsol menyampaikan apresiasi luar biasa kepada wakil kita di DPR-RI Komisi V H. Syahrul Aidi Mazaat yang telah memfasilitasi pertemuan dengan Dirjen Bina Marga terkait mempercepat pembangunan infrastruktur di Desa-desa sulit di Kabupaten Kampar. Kamsol juga menyampaikan bersama Perwakilan  di DPR-RI kita serius mempercepat infrastruktur karena dengan adanya infrastruktur yang memadai bisa menjadi multi efek bagi peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat desa sulit tersebut. Ditambahkannya kemajuan suatu daerah sangat tergantung dari infrastruktur daerah itu sendiri, baik dari segi pendidikan, ekonomi dan kesehatan, Ia juga menjelaskan dirinya bersama Syahrul Aidi Mazaat telah menyampaikan hal-hal yang dibutuhkan Pemerintah Daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di desa sulit. Kamsol juga menjelaskan bahwa, Kampar merupakan Kabupaten tertua di Provinsi Riau, sangat disayangkan masih ada desa sulit dan sangat terisolir, oleh sebab itu Pemerintah yang difasilitasi perwakilan di DPR -RI ingin menyampaikan hal-hal yang dapat mempercepat pembangunan. beliau juga memaparkan, selagi ada program dari Pemerintah Republik Indonesia untuk peningkatan-peningkatan desa sulit, maka Pemerintah Kabupaten Kampar harus melakukan pendekatan untuk dapat menyampaikan aspirasi kita sehingga Pemerintah pusat paham akan apa yang dibutuhkan daerah. Kamsol juga menjelaskan didaerah sulit itu juga terdapat objek-objek wisata yang belum memiliki akses jalan yang memadai, sangat disayangkan apabila objek wisata tersebut tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.(Diskominfo/Srn)

Read more

Pj. Bupati Kampar Dr.H.Kamsol MM Adakan Silaturrahmi dengan Mendagri Sekaligus Undang Pada Munas AKPSI.

Jakarta – Penjabat (PJ). Sebelum diadakan Munas Pertama AKPSI di Tahun 2022, Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM mengadakan silaturrahmi sekaligus mengundang Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian untuk hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI). Munas tersebut direncanakan akan diadakan pada tanggal 15 hingga 17 Juli 2022. Yang dijadwalkan buka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo. Hadir dalam kunjungan tersebut diantaranya Sekjen, Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si, Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Yusharto Huntoyungo, Irjen Kemendagri, Irjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si. Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Teguh Setyabudi, Ketua Umum AKPSI  Yulhaidir (Bupati Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah) dan  Sekretaris Jenderal Dr. Kamsol, MM (PJ. Bupati Kampar). Kegiatan tersebut dipusatkan diruang Kerja Mendagri di Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta. (14/7/2022) Dalam keterangannya usai silaturrahmi dengan Menteri Dalam Negeri PJ. Bupati Kampar Dr. Kamsol, MM yang juga Menjabat sebagai Sekretaris Jenderal AKPSI mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian bersedia untuk hadir dalam acara Munas AKPSI mendatang. Kamsol juga menjelaskan Mendagri juga berpesan agar AKPSI usia Munas nanti untuk tetap kepada tujuan utama dibentuknya Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia untuk memperjuangkan kesejahteraan petani Sawit di Indonesia. Sekjen AKPSI itu juga mengatakan  Menteri Dalam Negeri juga mendukung setiap kegiatan yang diselenggarakan AKPSI untuk kemajuan dan kesejahteraan petani sawit di Indonesia, Kamsol juga menyampaikan AKPSI agar jangan berubah haluan jika sudah melakukan Munas nanti. Kamsol juga memaparkan Asosiasi ini dibentuk untuk melindungi sekaligus memperjuangkan Aspirasi masyarakat Petani Sawit yang ada di Indonesia dan ia berharap dukungan dan perhatian dari Pemerintah-Pemerintah yang tergabung dalam AKPSI. Kamsol juga berharap, Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Republik Indonesia agar mendukung dan mendorong agar AKPSI terus berkiprah dan melakukan hal-hal yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Petani Sawit di Indonesia.(Diskominfo/Srn)

Read more

Hadiri Puncak HKN ke-29 tahun 2022 Tingkat Nasional di Medan , Pj Ketua TP-PKK Kampar ;  Fokus kita terhadap Penurunan Angka Stunting.

Medan,-Pj. Ketua TP-PKK Hj. Deswita Kamsol menghadiri acara Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 tahun 2022 di lapangan Merdeka Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Kamis, (7/7) kemarin. Dalam hal ini turut hadir Presiden Republik Indonesia Ir. Jokowi Dodo, Ibu Hj. Iriana Joko Widodo, Gubernur Sumatra Utara H. Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, S.E, M.M, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar Drs. Edi Afrizal.M.Si . Dalam keterangannya usai mengikuti Upacara Hari Keluarga Nasional ke-29, Ketua Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kampar mengajak masyarakat Kabupaten Kampar untuk menurunkan angka Staunting dari 25,7 persen menjadi 14 persen. Ia menambahkan penurunan angka Stunting di Kabupaten Kampar dapat dilakukan menjadi 14% tentunya dengan instruksi Presiden Republik Indonesia yang diperkuat. Deswita menambahkan, agar kita bentuk bersama-sama 497 tim di Desa untuk dapat mencegah stunting tersebut, tentunya dengan tim PKK dan Satgas Stunting, Pemerintah Kabupaten Kampar serta stake holder, kita dapat turunkan sesuai dengan target yang diminta” Kata Deswita Kamsol. Sementara itu Presiden Republik indonesia Ir. Joko Widodo dalam Pidatonya menyampaikan bahwa dunia pada saat ini mengalami krisis bahan bakar, harga bahan bakar minyak naik sehingga berimbas kepada tingkat ekonomi dunia,  Sementara Indonesia, kata Jokowi bisa bertahan tidak menaikkan harga pangan dan energi. “Kalau anaknya stunting, kurang gizi bagaimana mau bersaing di tingkat internasional. Saya ingin pada 2024 angka stunting nasional harus turun menjadi 14 persen saja. Data 2021 stunting sudah di angka 24,4 persen. Pada 2014 saat saya masuk angka stunting 37 persen. Jadi penurunannya tinggi, dan pada 2024 harus bisa 14 persen,” kata Jokowi.(Diskominfo Kampar /prot-dokpim)

Read more

Usai Kunjungi Kementerian PPPA RI, Kamsol Langsung singkronkan ke Kementerian Desa Tertinggal, Kemen PDT Siap Support Pembanguna Desa terisolir di Kampar Kiri Hulu.

Jakarta : Usai melakukan kunjungan ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Penjabat Bupati Kampar langsung melakukan kunjungan ke Kemnetetian desa Tertinggal, kunjungan ini berkaitan dengan pembangunan Perempuan dan perlindungan anak di desa – desa yang tertinggal di Kampar, khususnya di desa yang berada dikawasan hutan maupun desa – desa tertinggal lainnya yang sangat perlu perhatian dari pemerintah, khusus Kementerian Desa Tertinggal kami mohon agar dapat melaksanakan program di desa – desa yang sangat terisolir. Kami sangat merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, karena berada di hutan kawasan, semua terbatas. Untuk bertani saja masyarakat susah apalagi membuka lahan mereka takut karena ini merupakan kawasan Hutan pembanguna desa terisolir Ini juga sesuai dengan amanah Gubernur Riau yang merupakan prioritas kami selaku Penjabat Bupati Kampar. Kunjungan Pj Bupati Kampar ke Kementerian Desa Tertinggal langsung disambut oleh  Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Rachmatia Handayani ST, MT, Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Sugito S.Sos MH, Direktur Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa dan Perdesaan Nursaid, S.Sos., M.M di Gedung Dirjen pembagunan sarana dan prasaran desa Kementerian Desa Tertinggal di Jakarta, Jum’at, 08/07. Ikut mendampingi kunjungan kerja ini Kepala Dinas Pememwrintahan dan Desa Kabupaten Kampar Lukmansyah Badoe, Camat Kampar Kiri Hulu Firdaus, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Kampar Yuricho Efril S.STP, mewakili Kepala DPPKBP3A Satiti Rahayu, Ibrahim Kabid di Dinas Pemerintahan dan Desa. Dikatakan Kamsol bahwa desa seperti ini tidak hanya ada di Kampar dan Riau saja namun juga ada tersebar di Indonesia, sebanyak 24 Desa ada didalam kawasan hutan yang berada pada jalur Kuning, Jalur Tengah dan Jalur Kiri, khusus sembilan desa yang berada di jalur Kiri di Kampar Kiri Hulu kami minta perhatian khusus dari Kementerian PDT dan Kampar telah melakukan berbagai hal yang bekerjasama dengan lintas Kementerian diantaranya pembangunan jalan interpretasi, pembangunan jembatan penghubung, pembangunan jaringan listrik dan pembangunan telekomunikasi, namun ini belum berjalan maksimal dan sebagian terhenti akibat adanya pendemi Covid-19, Namun ini akan kami tindak lanjuti lagi ” Kata Kamsol. Penanganan ini boleh dibilang lambat, sehingga dengan adanya program ini merupakan bentuk hadirnya negara di tengah-tengah masyarakat, telah berpuluh – puluh tahun mereka merasakan, bahkan mereka bilang kami belum merdeka” Tambah Kamsol lagi. Perlu kombinasi dengan lintas Kementerian, seperti Kementerian PDT, Kementerian PUPR dan Kementerian Kominfo kami juga telah melakukan apa yang dapat kami lakukan disini (Desa terisolir) melalui apbd Kampar , ” Ujar Kamsol. Sekretaris Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Rachmatia Handayani ST, MT,  dalam sambutan menyampikan selamat datang di Kementerian PDT RI, siap mensupport terhadap proposal yang dibawa oleh Pj Bupati kampar ini dalam pembangunan di desa terisolir di Kecamatan Kampar Kiri Hulu , kami siap menyesuaikan dengan program pemerintah Kabupaten Kampar dengan program Kementerian Desa Tertinggal ” Kata Rachmawati Handayani. Ada master plan pembangunan terhadap pengembangan desa seperti ini, program bersama dengan NGO atau dengan desa – desa yang ada di sekitar, kami siap menyesuaikan” Imbuhnya lagi. Untuk itu kita akan bentuk tim terpadu terkait dengan persoalan yang jarang seperti ini ” Katanya lagi. Mana yang ada di anggaran kami, kami siap melaksnakan di Kampar, namun yang berkaitan dengan Kementerian lain diharapkan dapat mensingkronkan lagi” Kata Rachmawati Handayani. Terakhir Kamsol menyampikan ucapan terima kasih semoga pertemuan ini dapat segera kita realisasikan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap nasib masyarakat yang telah puluhan tahun berada di dalam terisolir ” Tutup Kamsol (Diskominfo Kampar)

Read more

Lakukan Rakor  Bersama Menteri Koordinator Bidang Marves dan BPKP RI, AKPSI Ajukan Regulasi Aturan Perundang-undangan Persawitan

Jakarta, Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) lakukan Rapat Koordinasi bersama Menteri Kemaritiman dan Investasi Republik (Marves) Republik Indonesia Jenderal TNI (HOR) (Pur) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. dan Ketua BPKP RI  Muhammad Yusuf Ateh, AK, M. B. A, CSFA, CGCAE di Puri Agung Grand Sahid Hotel Sahid Jaya Jakarta. Kamis, 7/7/2022 Ketua Umum AKPSI Yulhaidir (Bupati Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah) didampingi Sekretaris Jendral AKPSI Dr. H Kamsol MM (Bupati Kampar, Provinsi Riau) dan Direktur Eksekutif Asri Anas mengajukan penerbitan Regulasi Peraturan Perundang-undangan Persawitan Kepada Pemerintah. 13 Pengajuan regulasi peraturan perundang-undangan Persawitan yang diajukan diantaranya, Meminta kepada Menteri Pertanian untuk melakukan revisi peraturan menteri pertanian tentang pedoman penetapan tandan buah segar TBS Kelapa sawit produk perkebunan dengan memasukkan komponen cangkang dan kernel dalam standar penghitungan buah segar, meminta kepada Pemerintah pusat memasukkan dalam priotnas (prioritas nasional), prioritas 2023 undang-undang kelapa sawit perkelapa sawitan yang mengatur terkait tata kelola sawit nasional, pembentukan badan pengelola pelaksana kelapa sawit mengatur tata kelola sawit dari hulu sampai ke hilir serta kewenangan pengawasan dan retribusi dan AKPSI siap menyusun draf awal untuk disyahkan menjadi oleh Pemerintah. Selanjutnya AKPSI juga meminta Pemerintah untuk mengeluarkan edaran kepada seluruh perusahaan besar kelapa sawit untuk membuka akses cabang dan legalitas perizin perusahaan kepada kepala daerah penghasil sawit. Selanjutnya Para bupati yang tergabung dalam Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI) memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat untuk memberikan wewenang kepada daerah untuk memungut retribusi pada tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. AKPSI memberikan rekomendasi agar pemerintah daerah bisa melakukan pemungutan Rp 25 perkilogram (kg) pada tiap TBS yang ada di daerahnya.Rekomendasi ini pun sudah diberikan langsung kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.“Kami sudah meminta pada pemerintah pusat agar daerah kabupaten masing-masing diberi kewenangan untuk memungut Rp 25 per kg dari harga TBS. Untuk meningkatkan keadilan di kabupaten masing-masing,” ujar Yulhaidir dalam acara Rapat Koordinasi AKPSI di Grand Sahid Jaya.Yulhaidir mengatakan jumlah pungutan sebesar Rp.25 per kg dilakukan agar bisa menimbulkan keseimbangan antara kepentingan negara, investasi, dan masyarakat. Pungutan yang masuk akan diberikan daerah untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat.“Kami meminta agar ada keseimbangan, Kepentingan negara, investasi, dan masyarakat, Agar roda ekonomi berjalan baik, Kita kan minimal Rp 25 per kg dan kami rasa sudah mencukupi, sudah ada rasa adil di hati kami, ” jelas Yulhaidir AKPSI juga menyampaikan empat isu utama soal sawit untuk segera ditangani pemerintah. Isupertama adalah soal perlindungan dan pemberdayaan petani, kedua penyelesaian konflik lahan sosial, ketiga masalah keberlanjutan lingkungan, dan terakhir peningkatan nilai tambah industri sawit. Sementara itu Luhut dalam arahannya mengatakan saat ini kita jangan membicarakan perbedaan, namun kita harus bersama-sama memperjuangkannya, inilah gunanya Pemerintah melakukan mengaudit seluruh persawitan melalui BPKP RI. Luhut juga menyampaikan kondisi keuangan dunia juga masalah ketidakstabilan kondisi ekonomi ini mempengaruhi sekali dan ditambahkan ada lagi Eropa mengeluarkan sun flower,  ini sangat berpengaruh dengan sistem.“Karena dia lama tidak bisa ekspor dipotong pajaknya harga menjadi turun harga minyak sawit kita juga menjadi turun jadi kalo harga minyak sawit kita menjadi turun kan akhirnya cpo juga turun produksi perusahaan juga menurun jadi tentu perusahaan akan mengupayakan dulu memaksimalkan hasil CPO hasil sawit yang ada di kebun mereka, sehingga yang Swadaya dan plasma menjadi menjadi repot, dan kadang kadang memaksakan diri menjual dengan harga yang berapa aja, daripada tak terjual sama sekali.”ujar Luhut Sementara itu Bupati Kampar usai acara mengatakan tadi sudah disampaikan oleh kepala BPKP, Mereka sedang melakukan audit secara keseluruhan dari  hulu sampai hilir, dan bagaimana kondisi perkebunan sawit juga hilirisasi daripada Sawit itu sendiri Kamsol menjelaskan ini akan memberikan dampak yang begitu besar bagi pemerintah maupun bagi kita di daerah sebabnya dari hasil audit ini, kita lebih tahu dan jelas berapa sebenarnya luas kebun yang ada apa sebenarnya begitu juga nilai produksinya karena inilah sebagai bahan bagi pemerintah nanti, Kamsol juga memaparkan dengan adanya undang undang nomor satu 2022 tentang pembagian hasil kita berharap ada turunan PPnya .“seperti yang saya sampaikan tadi sebagai permintaan oleh asosiasi di PP itu yang akan mengatur pola pembagian, pola pembagian Dwh dari hasil sawit jadi pembagian dewek DBH itu kan sangat tergantung dari kondisi data yang ada kalau sekarang ini kan data serba nggak jelas, data dari Kabupaten berbeda dari kehutanan berbeda dari agraria juga berbeda dari perkebunan juga berbeda.”Ujar KamsolKamsol melanjutkan kalau data dari perkebunan saya yakin kawasan kita nggak masuk, karena hanya masuk kawasan kawasan perkebunan.“Mungkin dalam kawasan hutan tak terhitung kan banyak kebun kebun Swadaya yang berada di kawasan hutan apalagi juga kebun kebun HG U juga ada dan belum dalam proses jadi itu tidak tersinkronisasi dengan baik.”Kata Kamsol lagiKamsol juga menegaskan kalau data sudah tersinkronisasi dengan baik jadi jelas pemerintah menghitung berapa besar yang akan dibagi kepada masing masing daerah.Menteri Marves juga berharap nantinya ada Peningkatan produktif intensitas daripada sawit kita karena nilai biaya produksinya juga bagus, bibitnya bagus, pokoknya bagus dan ini menjadi komoditas utama misalnya sekarang kita baru 5 ton per hektar bisa menjadi 10 tahun itu tergantung tanah bibit. Kamsol juga mengatakan pemerintah harus menggalakkan itu semua untuk jadi  komoditas, jadi nanti sawit ini tidak lagi sebagai kebutuhan untuk pangan tapi untuk kebutuhan biodiesel apalagi dengan peningkatan dari B 20 menjadi B 30 selanjutnya menjadi B 40.Dengan demikian kebutuhan sawit akan tinggi dan pengaruh daripada harga sawit yang turun saat ini. tapi ini insya Allah tidak akan lama, jadi ke pasar akan kembali normal karena apa sebabnya karena mungkin pengaruh dari kemarin kita stop ekspor, akhirnya dengan stop ekspor harga minyak menjadi turun dan sekarang ini makin turun lagi,  bahkan penyumbang penurunan inflasi itu dari minyak goreng.Mudah-mudahan dengan upaya kiat saat ini  pasar akan beraktif kembali, menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Dengan asosiasi ini kita tetap mendorong pemerintah pertama untuk menyusun tata kelola per Sawitan, mendukung pemerintah untuk mendirikan suatu badan yang khusus penanganan sawit sehinga memberi kepastian kepada investasi juga kepada pemerintah dan masyarakat supaya semuanya seimbang di dalam hal tata kelola perkebunan itu sendiri.(Diskominfo Kampar)

Read more

Pemkab Kampar Jajaki MoU dengan BRIN

Jakarta – Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar menjajaki Momerandum of Understanding (MoU) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Gedung BPPT II  lantai 24 Jl M.H. Thamrin  No. 08 Jakarta Pusat. Kamis 07 Juli 2022. Adapun MOU ini membahas terkait Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, penerapan Teknologi dan Invensi serta Inovasi yang terintegrasi antara Pemkab Kampar dengan BRIN. Pj Bupati Kampar dalam hal ini diwakili oleh Asisten Administrasi dan Umum Setda Kampar Ir. Azwan, M.Si, Kepala Bagian Kerjasama Zaki Helmi, ST, M.Eng, Kepala Bagian Hukum Khairuman, SH serta Sekretaris Diskominfo dan Persandian Ade Syaputra, SE, M.Si Sementara itu Dr. Agus Widodo Plt Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah didampingiAnissa Anwar. M. Koordinator Kerjasama dalam Negeri Biro Hukum dan Kerja sama BRIN beserta staf menyampaikan arahan agar Pemda Kampar segera membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).Hal ini dimaksudkan supaya apa yang telah direncanakan sesuai Tugas,Pokok dan Fungsi organisasi. Azwan juga menyampaikan bahwa Nota Kesepatan yang dibahas langsung dengan berbagai unsur dari BRIN secara umum telah disepakati pasal per pasal dan akan disampaikan ke pimpinan masing masing dan dalam waktu dekat akan dijadwalkan penandatanganan bersama (Diskominfo/JJ)

Read more

Pj. Ketua TP-PKK Deswita Kamsol Hadiri Rakor dan Dialog Bersama Menko PMK

Medan,- Ketua Pj Tim Penggerak-PKK Hj. Deswita Kamsol mengikuti acara Dialog bersama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Kepala BKKBN yang dilaksanakan di Hotel Santikan Premiere Dyandra.(6/7) Hadir dalam Dialog dengan Menko PMK tersebut diantaranya Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof.Dr.Muhadjir Effendy.M.A.P, Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, Kepala Dinas Pengendalian Penduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Kampar Drs. Edi Afrizal.M.Si, Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang Dr. Ratih Sari Putri SPOG. M. H. Kes. Dalam arahannya Ketua Pj Tim Penggerak-PKK Hj. Deswita Kamsol menyampaikan ucapan selamat kepada Dr. Ratih Sari Putri SPOG. M. H. Kes atas penghargaan manggala karya kencana dari BKKBN Nasional. Penghargaan tersebut merupakan kategori  kinerja kerjasama melalui kemitraannya dengan rumah sakit Rumah Sakit Ibu dan Anak Norfa Husada Bangkinang. Deswita mengatakan Pemerintah Daerah akan terus mendukung Rumah sakit di Kabupaten Kampar untuk memberikan pelayanan yang baik dan prima. Serta Pemerintah Daerah bersama TP-PKK akan melakukan pelayanan terbaik kepada ibu dan anak. Menko PMK Muhadjir Effendy dalam dialog tersebut menyampaikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi diantara pemangku kepentingan, penanganan stunting yang semula menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, kemudian dialihkan menjadi tanggung jawab Kepala BKKBN. “Stunting ini merupakan program super prioritas bapak Presiden. Disebut super prioritas karena target beliau tahun 2024 stunting di Indonesia maksimum 14 persen”, tandasnya. Muhajir Effendi juga menambahkan sebagaimana diketahui, sebanyak 879 orang yang menerima penghargaan pada kegiatan ini, diantaranya Penerima Penghargaan Manggala Karya Kencana sebanyak 58 orang, Ketua TPPS Provinsi se-Pulau Sumatera sebanyak 10 orang, Ketua TPPS Kabupaten/Kota se-Pulau Sumatera sebanyak 154 orang, perwakilan TPK se-Pulau Sumatera sebanyak 153 orang, Ketua TP PKK Provinsi se-Pulau Sumatera sebanyak 10 orang, Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Pulau Sumatera sebanyak 154 orang. Menko PMK itu juga memaparkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan prevalensi Stunting pada anak bawah usia 2 tahun menjadi 14 persen melalui pencegahan dan penurunan Stunting pada sasaran strategis ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1.000 HPK. Ia juga menyampaikan pemerintah melalui Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tentang Rencana Aksi Nasional menggunakan pendekatan baru dalam pelaksanaan yang terdiri dari pendekatan keluarga berisiko Stunting, pendekatan intervensi gizi, serta pendekatan multisektor dan multipihak di semua tingkatan pemerintahan serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Menteri Koordinator PMK itu juga menjelaskan Pendekatan multi sektor di berbagai tingkatan pemerintahan dilakasnakan dengan melakukan pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di seluruh tingkatan pusat, provinsi, kabupaten kota, kecamatan dan desa/kelurahan. Disamping pembentukan TPPS dari sisi pendampingan keluarga telah dilakukan  juga pembentukan Tim pendamping Keuarga (TPK) yang terdiri dari Kader PKK, Kader KB dan Bidan. TPPS, TPK, dan Kader PKK sebagai salah satu tim dari TPK memiliki peranan yang penting dalam upaya percepatan penuruanan stunting di Indonesia. Diakhir arahannya Muhajir Effendi mengatakan BKKBN harus senantiasa melakukan pembinaan, memotivasi, dan menggerakan tim ini agar selalu konsisten dan berkesinambungan dalam melakukan upaya-upaya penuruanan stunting sesuai dengan peranannya masing-masing.(Diskominfo Kampar /prot-dokpim)

Read more

Kampar Peroleh Penghargaan Lestari Awards pada Puncak HUT SPS Ke-76 Tahun 2022.

Pekanbaru – Kembali Pemerintah Kabupaten Kampar menerima penghargaan kali ini dari Pers yakni penghargaan Lestari Awards, Kategori penghargaan ini merupakan penghargaan ingatan budi atas jasa sumbangsih Pemerintah Daerah dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya lokal. Penyerahan ini bersempena dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Serikat Perusahaan Pers Ke-76 tahun 2022 yang diadakan di Premiere Hotel Pekanbaru, Rabu, 06/07. dengan mengusung tema besar “Kolaborasi Menuju Kebangkitan Ekonomi Indonesia” Tema besar ini diangkat karena SPS menilai pers akan runtuh jika bisnisnya tidak sehat. Maka kolaborasi antara perusahaan-perusahaan pers dengan keseluruhan entitas bisnis adalah keniscayaan. Pers yang sehat memiliki peran yang penting dalam mendorong kebangkitan ekonomi dan kehidupan berdemokrasi. Ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan bersempena HUT Ke-76 Serikat Perusahaan Pers di Pekanbaru. Diantaranya, media dan investment expo, dialog nasional, dan penobatan pemenang kompetisi Creative Journalism Challenges bagi masyarakat umum, Penghargaan Pemimpin Terpopuler di Media Arus Utama, dan Media Brand Awards, dan lainnya. Dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan HUT Serikat Perusahaan Pers ini, Kabupaten Kampar mendapatkan penghargaan Lestari Awards, Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol yang diwakili Sekda Kampar Drs. H. Yusri, M.Si. Dalam wawancara tersebut, Sekda Kampar Drs. H. Yusri, M.Si mengucapkan Tahnia yang Ke-76 Serikat Perusahaan Pers (SPS) semoga kolaborasi dan kerja sama bisa tetap terjaga dengan baik. “Alhamdulilah Kabupaten Kampar mendapatkan salah satu penghargaan Lestari Award yang mana Kategori ini penghargaan ingatan budi atas jasa sumbangsih Pemerintah Daerah dalam menjaga keberlanjutan warisan budaya lokal, ini harus kita pertahankan kedepannya, apa yang kita dapatkan ini adalah wujud nyata dalam bekerja sama dan harus dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Sementara itu Kepala Serikat Perusahaan Pers Riau Khairil Amri mengatakan bahwa meminta kepada pimpinan tertinggi di Provinsi Riau dan Kabupaten/kota agar tidak menerima media yang tidak terdaftar di asosiasi perusahaan pers untuk menjalin kerja sama. “Jika salah satu media tidak memiliki kartu anggota yang terdaftar di asosiasi Perusahaan Pers otomatis mereka tidak terverifikasi dan media ini tidak perlu untuk dilaksanakan kerja sama.”ungkap Khairil” Turut hadir, Gubernur Riau yang diwakili sekda Prov. Riau Ir. Sf Hariynto, MT, Kepala SPS Riau Khairil Amri, Walikota tangerang Arif Rachadiyono, Walikota Tangerang H. Arif Rachadiyoni, Bupati Siak H. Alfedri, M.Si, Bupati Pelalawan H. Zukri, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Kampar Yuricho Efril S.STP yang diwakili  Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Layanan Publik Salmi Hadi, S. Sos, M. Si dan seluruh anggota SPS serta tamu undangan lainnya (Diskominfo Kampar)

Read more

Perbaiki Tata Kelola Sawit Di Indonesia, Besok Menko Marves dan Ketua BPKP RI Hadiri Rapat Koordinasi dengan Kabupaten Penghasil Sawit.

Jakarta : Setelah berdirinya Asosiasi Kabupaten Pemghasil Kelapa Sawit (AKPSI) Beberapa waktu lalu dimana Pj Bupati Kampar Provinsi Riau Dr. H. Kamsol, MM merupakan Sekjen AKPSI dengan Ketua Umum Bupati Seruyan Yulhaidir terus memberikan terobosan dan gebrakan  dalam memperbaiki tata kelola sawit di Indonesia, tak lama setelah dibentuk AKPSI pun telah melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TNI (HOR) (Pur) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A yang juga di daulat sebagai Dewan Pembina AKPSI, dan pada hari ini AKPSI memulai langkah nyata dalam tata kelola persawitan di Indonesia dengan menggelar Rapat Koordinasi. Kegiatan ini digelar selama dua hari yakni tanggal 06 s/ 07 Juli 2022 di Grand Hotel Sahid Jaya Jakarta yang dihadiri oleh Ketua Umum AKPSI Yulhaidir, Direktur Eksekutif Asri Anas dan Kabupaten Penghasil sawit se Indonesia, Rabu, 06/07.  Insyaallah besok Rakor ini akan dihadiri langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TNI (HOR) (Pur) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A, dan Ketua BPKP RI Muhammad Yusuf Ateh, AK, M. B. A, CSFA, CGCAE serta 154 Kabupaten dan 18 Provinsi penghasil sawit sekaligus penyerahan data Kebun sawit dan Permaslahan ke Menko Marves dan BPKP RI” Kata Dr. H. Kamsol, MM Pj Bupati Kampar sekaligus Sekretaris Jenderal AKPSI yang didampingi oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kampar Syahrizal, Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Kampar Aliman Makmur, Kepala Dinas Kominfo Kampar dan Persandian Kabupaten Kampar Yuricho Efril, S.STP. Pertemuan ini merupakan pertemuan Pra Musyawarah Nasional (Munas) sekaligus pelantikan pengurus AKPSI pada tanggal 15-16 Juli 2022 yang direncanakan bertempat di Mercure Hotel, yang akan 18 Provinsi, 154 Kabupaten dan Desa selaku penghasil sawit, yang akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo ” Kata Kamsol. AKPSI ini hadir untuk memberikan keberpihakan dan kepastian hukum bagi masyarakat baik harga maupun keberlangsungan kebun sawit. Begitu juga terhadap lahan sawit yang hak guna usahanya berada di dalam kawasan hutan, inilah yang akan kita lakukan penyusunan regulasinya” Kata Sekjen AKPSI ini. Harapan kita semua agar sawit yang ada di wilayah Kabupten penghasil sawit memberikan dampak, manfaat bagi masyakat dan daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) ” Harap Kamsol lagi. Dikatakan Kamsol bahwa saat ini Menko Marves RI dan BPKP RI telah mengaudit terhadap kebun sawit yang ada di Indonesia, walaupun kita belum tau sejauh mana hasil audit yang dilakukan, namun kita melengkapi semua data – data sawit yang ada di Kabupaten masing-masing untuk dapat dimasukkan ke dalam System aplikasi yang ada di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI.  Banyak permasalahan persawitan di setiap daerah, seperti perusahan dengan masyarakat, permasalahan Koperasi sawit dengan anggota, adanya pelanggaran disisi hukum maupun terhadap tanah dan lokasi sawit yang dapat merugikan semua pihak. Dengan demikian dari pertemuan ini akan memberikan kemudahan terhadap kebijakan – kebijakan apa yang akan diambil, dengan demikian dapat platform tata kelola sawit di Indonesia ini. Ada tiga komponen dalam tata kelola sawit ini yakni Pemerintah, Perusahan dan masyarakat, perlu kita susun regulasi dan aturan yang berpihak kepada masyarakat, tidak merugikan perusahaan maupun memberikan peningkatan PAD Kabupaten. Pertemuan dua hari ini akan menyusun regulasi persawitan bersama dengan perusahaan – perusahan besar yang hasilnya akan di sampaikan kepada Bapak Menko Maritim dan Investasi RI untuk dilanjutkan ke Presiden RI. Sehingga ada kepastian kepada masyarakat, harga yang diberikan dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat, ada usaha produktif yang dapat kita lakukan di daerah seperti produk minyak goreng dan turunannya. Oleh sebab itu perlu diketahui data dan kondisi persawitan di daerah kita masing-masing” Tutup Kamsol. Sementara itu Ketua Umum AKPSI Yulhaidir yang juga Bupati Seruyan Provinsi Kalimantan Tengah dalam pidatonya menyatakan bahwa pertemuan ini akan menindak lanjuti hasil audit dari BPKP RI dan meminta agar atas hasil sawit sampai ekspor dapat dikoordinasikan dengan Kabupaten penghasil sawit, oleh sebab itu perlu data luas Sawit, Jumlah perusahaan sawit, data kelengkapan regulasi, data luas plasma dan kemitraan, jumlah Pabrik kelapa Sawit, fasilitas pemerintah yang digunakan pihak perusahaan, jumlah desa dan penduduk yang bekerja dan masyarakt yang berada di areal perkebunan serta Daftar Inventaris Masalah yang dirasakan oleh Kabupaten terhadap persoalan sawit dari Hulu hingga Hilir ” Kata Yulhaidir. Sementara itu Direktur Eksekutif Asri Anas menyatakan bahwa pertemuan ini sangat penting untuk menyatukan persepsi antara pemerintah pusat, Perusahan dan Kabupaten penghasil sawit di Indonesia, saat ini banyak terjadi yang merugikan Kabupaten penghasil sawit sehingga berdampak kepada masyarakat dan pendapatan daerah ” Kata Asri Anas Oleh sebab itu perlu data pendukung, Permaslahan maupun kondisi saat ini, karena besok kita akan dihadiri langsung oleh Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dan Ketua BPKP RI terkait dengan hasil audit kelapa sawit di Indonesia” Tambah Asri Anas. (Diakominfo Kampar)

Read more

Jemput Bola, Pemkab Kampar Gesa Pembangunan Infrastruktur Desa Sangat Tertinggal Di Kecamatan Kampar Kiri Hulu.

Jakarta-Jemput bola, Pemerintah Kabupaten Kampar kembali mengesa pembangunan infrastruktur desa sangat tertinggal di Kecamatan Kampar Kiri Hulu setelah berhenti selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs Yusri M.Si didampingi Asisten ekonomi dan Pembangunan Ir. Suhermi dan Kabid Jalan dan Jembatan Afrudin Amga usai melakukan pertemuan dengan anggota komisi V DPR RI H Syahrul Aidi Ma’azat Lc. MA di Gedung DPR RI Nusantara Jakarta Selatan. Selasa, 5/7/22 Sekda Kampar menyampaikan terkait dengan banyaknya pembangunan infrastruktur baik itu jalan dan jembatan yang masih belum terlaksana di desa sangat tertinggal di Kecamatan Kampar Kiri Hulu maka Pemerintah Kabupaten Kampar akan menindaklanjuti hal tersebut melalui audiensi dengan komisi V DPR RI dapil Kampar Riau H Syahrul Aidi Ma’azat Lc. MA. “Dari hasil audience tersebut pak Syahrul Aidi nantinya akan mendampingi kita untuk segera melakukan audiensi bersama dirjen PUPR dan Dirjen Kementerian Desa sehingga pembangunan desa tertinggal bisa kembali dilanjutkan melalui bantuan anggaran APBN yang ada di kementerian masing-masing.”ujar Yusri. Untuk itu, kita rencanakan pada audiensi bersama Dirjen PUPR dan Dirjen Kementerian Desa tersebut diharapkan akan langsung dihadiri PJ Bupati Kampar. (Diskominfo Kampar)

Read more