Adat dan Budaya

Bahas Masalah Perhakiman dan Kepanitiaan MTQ, LPTQ Kab. Kampar Adakan Rapat

Bangkinang Kota – Dalam rangka membahas masalah perhakiman dan kepanitiaan Musabaqah Tilawati Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Kampar ke-XXXXXI (51) tahun 2020, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kab. Kampar adakan rapat, hari selasa (03/03/2020) di gedung LPTQ Kab. Kampar. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Ketua LPTQ Kab. Kampar H Yurmailis Saruji SE, dan dihadiri oleh Pengurus inti. Yurmailis dalam rapat tersebut mengatakan, rapat ini sengaja kita adakan untuk mematangkan persiapan MTQ tingkat Kab. Kampar, yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 april 2020 nanti, terutama dibidang perhakiman dan kepanitiaan. Untuk itu kita sengaja mengundang Kabag Kesra Setda Kab. Kampar yang diwakili oleh Bapak Bakhrius, dalam menentukan berapa jumlah personil yang akan disiapkan. Mulai dari Dewan hakimnya, panitianya serta pesertanya. Karena tahun ini ada beberapa cabang baru yang akan diperlombakan, seperti cabang hadist. Jika seluruh cabang kita perlombakan, tentunya jumlah Dewan Hakim, Panitia dan peserta akan bertambah pula. Untuk itu, melalui rapat kali ini, hendaknya dapat kita rampungkan tentang permasahan ini. Kemudian untuk tempat pelaksanaan perlombaan disetiap cabangnya, Alhamdulillah sudah siap kita carikan bersama Kemenag Kampar. Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar Drs H Alfian MAg, yang diwakili Kasi Bimbingan Masyarakat Islam H Maswir MA, dalam rapat tersebut mengatakan, bahwanya untuk memutuskan permasalahan ini, dalam waktu dekat kita akan mengadakan rapat dengan seluruh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan Camat se-Kab. Kampar. Dalam rapat tersebut kita akan matangkan tentang peserta MTQ tahun ini. Untuk bidang perhakiman, kita juga akan menyiapkannya dalam waktu dekat ini. Kemudian untuk panitia, kita juga telah mempersiapkannya, tinggal berapa jumlah yang dibutuhkan, pungkas Maswir. (Diskominfo Kampar/humas Kemenag)

Read more

Pengukuhan Gelar Adat Persukuan Kampai, Bupati Kampar : Tali Bapilin Tigo untuk Kampar yang lebih baik .

Kampa- Pengukuhan gelar adat persukuan kampai dikenegerian kampa berlangsung dirumah soko persukuan kampai, acara ini dihadiri oleh Bupati Kampar H. Catur Sugeng Susanto Dt. Rajo Batuah, mantan Bupati Kampar Burhanuddin husin Dt. Simajo botuah, Wakil DPRD Kabupaten Kampar Repol, S. Ag, serta ninik mamak Kenegerian pada hari kamis siang (27/02). Pada sambutannya Bupati Kampar menekankan komitmennya dalam membangun Kampar sesuai dengan tali bapilin tigo, tigo tungku sajoghangan artinya bupati mengajak semua elemen masyarakat baik itu ulama, ninik mamak serta pemerintah ikut terlibat demi Kampar yang lebih sejahtera dengan tugas dan fungsi masing- masing, menyatukan semua tenaga membangun Kampar yang lebih hebat kedepannya. Kita berjuang bersama, bersinergi, karna saya yakin dengan kita saling bahu membahu bekerja sama, akan terwujud apa yang kita impikan, agar nantinya Kampar yang kita cintai ini semakin cerah prospeknya kedepan” ucap nya. Untuk ninik mamak yang dilantik Bupati Kampar juga menitipkan pesan agar para Datuk untuk senantiasa berpegang teguh kepada Adat, agar Datuk terus menjadi Suri Tauladan anak kemenakan serta menyampaikan nasehat, memberikan pencerahan tentang etika dan adat serta budaya sehingga benar-benar mengerti dan faham akan budaya. Kepada Datuk Maharajo yang baru saja dinobatkan Bupati Kampar mengatakan Gelar Datuk Maharajo Suku Kampai Kenegerian Kampa bukan hanya sebagai gelar saja melainkan sebagai bentuk kepercayaan anak kemenakan dan penghormatan, dan juga dapat memberikan teladan dan dapat memecahkan persoalan di Kenegerian ini. Sebelumnya Bupati Kampar mengucapkan selamat kepada Datuk Maharajo Suku Kampai Kenegerian Kampa dan pucuk adat yang telah Dinobatkan semoga dapat senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam menjalankan amanah yang diberikan. Pelantikan ninik mamak dihadiri oleh banyaknya warga yang datang, selain untuk menyaksikan prosesi adat juga antusias untuk bertemu Bupati Kampar yang selama ini dikenal murah senyum dan ramah oleh masyarakat Kabupaten (Diskominfokampar)

Read more

Dukung Penampilan Defri, Sekda Kampar Serahkan Songket Kampar ke Juri LIDA 2020.

Jakarta ; Penampilan Defri, Rabu (26/02) malam, asal Kabupaten Kampar Riau memang ditunggu-tunggu oleh pendukung bukan saja dari Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar namun bagi juri yang menilai penampilan Defri anak jati Bangkinang tersebut. Walaupun mendapat kritikan membangun dari juri, penampilan Defri mampu menghibur dan membawa penonton mengikuti irama lagu yang berjudul Madu Tersebut. Dukungan bukan saja datang dari Seluruh masyarakat Kabupaten Kampar dan Riau, Secara langsung Bupati Kampar H. Catur Sugeng Susanto, SH yang diwakili Oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs. Yusri. M. Si hadir langsung di Studio Indosiar di Jakarta untuk menyaksikan dan memberikan dukungan langsung kepada Defri yang tampil dengan stelan Jaz biru kotak tersebut. Selain itu Sekda Kampar yang didampingi beberapa kepala OPD terlihat memberikan dukungan diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar Zulia Dharma, Kepala Dinas Kominfo Arizon, Kepala Dinas Sosial M Amin Filda, Anggota DPRD Kampar Repol. S. Ag dan ratusan masyarakat Kabupaten Kampar yang hadir langsung di Studio untuk memberikan dukungan dan menyaksikan penampilan Defri. Ada yang menarik dari penampilan Defri, Sekda Kampar disela-sela penilaian menyerahkan cenderamata berupa Tenun Kampar kepada Juri Inul Daratista, Soimah, Fildan, Reza, dan juri Fashion serta seluruh Presenter Lida 2020. Tak ketinggalan pada kesempatan tersebut Kadis Sosial M. Amin Filda menyerahkan juga buah idan yang merupakan buah hutan khas kabupaten Kampar. Menerima cenderamata dari Sekda Kampar para juri dan Presenter langsung memperagakan layaknya seperti Fashion show. Tampilnya Defri di LIDA 2020 membawa berkah tersendiri bagi Kabupaten Kampar dan Riau, yang saat ini sudah sangat terkenal apalagi Defri berada di posisi tertinggi polling SMS dengan Raihan Sebesar 54.58 % jauh meninggalkan 3 peserta digrup 5 pada Konser LIDA pada top 44 Tersebut. Terus berikan dukungan kepada Defri dengan mengirimkan SMS dengan cara Kirim SMS dengan cara ketik LIDA (spasi) DEFRI Kirim ke 97288 atau Vote DEFRI melalui aplikasi Tokopedia. (Diskominfo Kampar)

Read more

Bupati Kampar Resmikan Pasar Pekan Tua di Kawasan Restorasi Kesultanan Kampa

Kampa – Selepas menyaksikan Pelantikan Badan Pembangunan dan Pengelola Kawasan Restorasi Kesultanan Kampa, Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto Dt Rajo Batuah Meresmikan Pasar Pekan Tua yang terletak tidak jauh dari Masjid Al-Qubro di dalam Kawasan Restorasi Kesultanan Kampa Sekaligus meninjau aneka dagangan masyarakat, Sabtu (22/2). Setelah melakukan penandatanganan prasasti Pasar Pekan Tua Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto didampingi H. Syahrul Aidi Maazat, Lc, Ma Anggota Komisi V DPR RI, H. Yuyun Hidayat, ST. MSC anggota Komisi IV DPRD Provinsi Riau, Kepala OPD,Camat Kampa Ninik Mamak Kenegerian Kampa meninjau seluruh dagangan masyarakat dan sekaligus menikmati kuliner lokal seperti Sate Anyang dan Es Cindu Tapai dan membeli beberapa hasil tani masyarakat serta kerajin lokal berupa Tanjak. Arahan Bupati Kampar kepada pedagang agar dapat mengemas dagangan dengan kemasan yang menarik dan unik tanpa merubah rasa dan keaslian citarasa masakan, selain itu juga memperhatikan kebersihan, dan tidak menggunakan bahan pemanis maupun pengawet yang dapat merubah citarasa. “Perhatikan Kebersihannya, kemas dagangan dalam bentuk yang unik dan menarik sehingga memiliki daya tarik dengan citarasa masalalu yang khas, kalau menggunakan gula jangan sampai diganti dengan pemanis buatan karena bisa merusak rasa karena itulah yang mengundang orang untuk datang berbelanja kembali.” Ungkap Catur Hal senada juga disampaikan oleh H. Syahrul Aidi Maazat, Lc, Ma Anggota Komisi V DPR RI yang mengharapkan masyarakat membangkitkan kembali kuliner masalalu yang jarang ditemui saat ini agar tidak hilang ditelan zaman karena Kampar memiliki banyak masakan yang lezat dan enak namun saat ini sulit ditemui kembali, dengan adanya Restorasi Kesultanan Kampa dan Pasar Pekan Tua dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. “Kampar memiliki banyak masakan dimasa lalu yang sangat enak dan lezat namun sulit ditemukan pada saat ini, kenapa kita tidak memajukan kuliner tradisional ini seperti gulai pisang muda maupun masakan tradisional lainnya memiliki potensi untuk dikembangkan agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui wisata kuliner tradisional” ungkap Syahrul Aidi (DiskominfoKampar)

Read more

Bupati Kampar Saksikan Pelantikan Pengelola Kawasan Restorasi Kesultanan Kampa Sekaligus Peresmian Pasar Pekan Tua

Kampa – Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto Dt Rajo Batuah selaku Pembina menyaksikan Pelantikan Badan Pembangunan dan Pengelola Kawasan Restorasi Kesultanan Kampa Serta Peresmian Pasar Pekan Tua ditambah penyerahan penghargaan kepada perusahaan yang telah berpartisipasi dalam restorasi, Sk Hutan adat serta penyantunan Fakir Miskin 20 orang dan anak yatim 20 orang di halaman Masjid Al-Qubro Kecamatan Kampa, Sabtu (22/2). Acara tersebut juga dihadiri H. Syahrul Aidi Maazat, Lc, Ma Anggota Komisi V DPR RI, H. Yuyun Hidayat, ST. MSC anggota Komisi IV DPRD Provinsi Riau, Kepala OPD,Camat Kampa Ninik Mamak Kenegerian Kampa beserta seluruh dubalang pegawainya,Tokoh masyarakat alim ulama cerdik pandai Sekenegerian Kampa, pimpinan perusahaan di Kecamatan Kampa dan Tambang, Kepala desa beserta perangkatnya Sekenegerian Kampa. Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto dalam sambutannya menyampaikan, mari kita bahu membahu membangun kebersamaan dalam satu ikatan tigo tali bapilin, tigo tungku sajoghangan seiring dengan keinginan untuk bersama-sama bersinergi menuju masyarakat yang sejahtera. “Hidupkan kembali nilai – nilai budaya masyarakat masa lalu ( maghangkek batang taghondam ), jadikan relokasi Kesultanan Kampa untuk mengembangkan potensi adat budaya serta mengangkat perekonomian masyarakat” ungkap Catur Anggota DPR RI Syahrul Aidi Lc, MA menghimbau dengan adanya restorasi Kesultanan Kampa maka menjadi tanggung jawab bersama untuk membangkitkan kembali nuansa tradisi kesultanan tersebut yang religius, beradat dan berbudaya. Bangkitkan kembali potensi budaya, kuliner dan adat yang dapat membangun kembali potensi ekonomi di wilayah kesultanan Kampa. “Mari kita jaga dan kita manfaatkan potensi – potensi yang ada di kawasan restorasi kesultanan kampa seperti bangunan istana, pasar pekan tua, masjid al-kubro, komplek pemakaman sultan menjadi potensi kebangkitan ekonomi dan religi agar terjaga anak kemenakan dari potensi kejahatan narkoba yang marak belakangan ini” ungkap Syahrul Aidi Sejalan dengan Syahrul Aidi, H. Yuyun Hidayat, ST. MSC anggota Komisi IV DPRD Provinsi Riau mendorong pemerintah daerah dapat melestarikan adat dan budaya melalui peningkatan SDM dan sekolah adat yang dapat mewariskan pembelajaran adat dan budaya agar tidak habis terlupakan. “Sejak lahir kami merantau keliling Indonesia maupun belajar keluar negeri namun tak pernah menjumpai adat istiadat yang kaya dan lengkap seperti Kampar ini, bahkan dipeta kuno Kampa ini tertulis diwilayah yang luas. Artinya adat dan budaya yang telah ratusan tahun ini jangan sampai hilang ditelan zaman” ungkap Yuyun (DiskominfoKampar)

Read more

Kunjungi Kampar, Dirjen Bina Marga Respon Positif Semua Usulan Bupati Kampar.

Tambang,- Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto mendampingi Dirjen Bina Marga Kementerian PUPeRa Sugiyartanto dan Staf Dalam Peninjauan usulan jalan jalur dua Kualu-Danau Bingkuang, dalam kunjungan tersebut, beliau merespon positif segala usulan pembangunan infrastruktur yang diharapkan oleh Pemerintah Kabulaten Kampar. Begitu dikatakan Catur saat meninjau langsung lokasi jalur dua di Kecamatan Tambang, Jumat (21/2) yang juga didampingi oleh Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat serta kepala OPD terkait. Ditambahkan Catur, selain pembangunan jalur dua yang rencana akan dibangun dengan proyek multiyears, Pemkab Kampar juga meminta bantuan kepada kementerian untuk pembangunan rangka baja jembatan yang saatnya abutmentnya sudah dibangun dengan panjang jembatan 2×60 meter. Pada kesempatan tersebut, juga diusulkan untuk pelebaran jalan Prof.M.Yamin Kecamatan Bangkinang Kota ” semoga semua yang kita usulkan nantinya dapat direalisasikan oleh pemerintah pusat karena pembangunan infrastruktur ini akan sangat bermanfaat untuk peningkatan ekonomi masyarakat” harap Catur. Sementara itu Dirjen Bina Marga Kementerian PUPeRa Sugiyartanto dalam penjelasannya mengatakan bahwa, kementerian siap membantu proses pembangunan infrastruktur di Kabupaten Kampar, seperti permintaan jalan jalur dua dan pelebaran jalan serta rangka baja jembatan, terkait usulan rangka baja jembatan, Sugiartanto mengatakan bahwa rangka baja yang diusulkan nantinya, harus sesuai dengan abutment jembatan yang sudah dibangun, agar nantinya apa yang diberikan oleh pemerintah pusat, bisa bermanfaat dan tidak sia-sia.(Diskominfokampar)

Read more

Kampar Terima 6.825 Ha SK Perhutanan Sosial Dari Presiden RI.

Siak,- Kabupaten Kampar menerima 6.825 Hektar lahan perhutanan sosial yang akan dibagikan kepada 1536 kepala keluarga dilingkungan hutan adat yang ada di beberapa titik di Kabupaten Kampar. Begitu dikatakan Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, usai mengikuti penyerahan SK perhutanan sosial yang diberikan langsung oleh presiden RI, Joko Widodo kepada perwakilan masyarakat yang dilaksanakan di Taman Rekreasi Tahura, Kabupaten Siak, Jumat (21/2) yang juga dihadiri oleh menteri kehutanan, Siti Nurbaya. Ditambahkan Catur, diberikannya SK perhutanan sosial ini bertujuan untuk pemerataan ekonomi masyarakat dengan cara mengolah hutan tersebut menjadi lahan yang produktif hingga berdampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat. ” olahlah hutan yang diberikan tersebut dengan menanam tanaman yang bermanfaat dan menghasilkan, seperti, aren, tanaman buah dan lainnya yang dapat menambah nilai ekonomis” ujar Catur. Sementara itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dalam arahannya menjelaskan bahwa, di Indonesia terdapat 12,7 juta hutan adat dan 4 juta H sudah kita serahkan SK pengolahannya kepada masyarakat. Sedangkan untuk di Provinsi Riau sendiri baru saja diserahkan sk lahan perhutanan sosial seluas 73.670 hektar untuk 20.890 kk yang diberikan kepada 12 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Riau. “semoga lahan yang sudah diserahkan sknya ini bisa segera diolah, jangan dijadikan lahan tidur, karena kedepan akan kita evaluasi, kalau lahan tersebut tidak diolah dengan baik, maka SKnya akannkita cabut kembali dan diberikan kepada warga lain yang juga membutuhkan, semoga program ini benar-benar bisa membantu perekonomian masyarakat khusnya yang berada di Provinsi Riau ini” harap Joko Widodo.(Diskominfokampar)

Read more

Program pembangunan infrastruktur, Pendidikan, kesehatan dan UMKM masih menjadi usulan prioritas di Gunung Sahilan.

Gunung Sahilan ; Hari ketiga pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Kampar, pada hari ini Rabu, (19/02) yang digelar di lapangan kantor Camat Gunung Sahilan. program usulan pembangunan yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur, Pendidikan, kesehatan masyarakat dan program peningkatan Ekonomi kerakyatan serta pengembangan UMKM masih menjadi prioritas pada Musrenbang kali ini. Bupati Kampar pada kali ini diwakili oleh Staf Ahli bidang pemerintahan dan hukum dan politik Kabupaten Kampar Ir. Nurhasani, MM selaku Koordinator dalam sambutannya menyampaikan bahwa melalui Musrenbang ini semua pemangku kepentingan duduk dan bermusyawarah bersama untuk membicarakan tantangan dan peluang pembangunan kedepan dalam rangka mensejahterakan masyarakat, menciptakan kondisi usaha yang baik, dan memperbaiki penyelenggaraan pembangunan berkesinambungan”kata Nurhasani. Pada kesempatan tersebut disampaikan oleh Nurhasani bahwa Musrenbang ini adalah sebagai penjaringan aspirasi masyarakat yang diharapkan kan nantinya usulan program tersebut dapat tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi” Tambahnya lagi. Sementara itu Repol, S.Ag. wakil ketua DPRD Kampar dalam sambutannya mengatakan melalui Musrenbang ini program prioritas masyarakat yang sudah di usulkan hendaknya seluruh kepala desa dan camat selalu bersinergi, berkomunikasi dengan pemerintah juga dengan instansi terkait agar program ini terlaksana dengan baik. Kami meminta untuk program prioritas ini kita harus berperan aktif semua komponen masyarakat, kita berjuang bersama agar semua program ini dapat di implementasikan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat” tutup nya. Sesuai dengan tujuan pemerintah tali bapilin tigo Hadir juga Ninik mamak pada kesempatan ini Datuok bosau H. Raylius menyampaikan kita ingin program program ini dapat terlaksana dengan baik dan kami selaku tokoh adat akan ikut berperan serta bersinergi untuk pembangunan masyarakat yang lebih baik. Sementara itu Camat Gunung Sahilan Fakhri, SH. menyebutkan seluruh program adalah prioritas untuk seluruh Desa di kecamatan Gunung Sahilan, kami berharap program Prioritas ini dapat di bantu oleh pemerintah untuk mewujudkannya sehingga dapat menyokong kehidupan masyarakat kami di” ucap fakhri. Pada kesempatan tersebut diadakan juga dialog antara pemerintah daerah, DPRD Kampar dengan camat dan Kepala desa terhadap usulan kegiatan program pembangunan serta masalah yang terjadi didesa tersebut dan bagaimana solusinya terhadap kendala maupun kondisi Desa yang dilanjutkan dengan penandatanganan MoU terhadap program yang telah diusulkan yang ditandatangani oleh perwakilan peserta musyawarah, Koordinator yang Mewakili Bupati Kampar dan Anggota DPRD Kampar.(Kominfo Kampar)

Read more

BKSDA dan PT. TGI gelar FGD di Rimbang Baling.

Tanjung Belit ; Pemanasan global berdampak pada meningkatnya kesadaran banyak pihak untuk menjaga kelestarian alam, terutama kawasan hutan yang menjadi paru-paru dunia. Banyak pihak yang kemudian mengutuk kebijakan-kebijakan terkait pemanfaatan kawasan hutan untuk pembangunan. Di satu sisi, ini adalah pertanda baik. Namun, pernahkah kita berhadapan secara langsung dengan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan yang menggantungkan kelangsungan hidup mereka pada pemanfaatan hutan sebagai sumber ekonomi? Pada Selasa, 11 Februari 2020, digelar  forum diskusi bersama masyarakat di sekitar kawasan hutan Rimbang Baling yang ditaja oleh PT. Transportasi Gas Indonesia (TGI) Riau, bersama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, dan Pemerintah Kabupaten Kampar, bertempat di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar. Dalam diskusi ini, salah seorang peserta yang merupakan perwakilan masyarakat mengeluhkan kesulitan ekonomi yang dihadapi sebagian besar warga di sekitar kawasan hutan Rimbang Baling. Dengan adanya pelarangan penebangan hutan dan pembukaan lahan hutan untuk bercocok tanam, masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya pada aktifitas tersebut tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Mereka kehilangan mata pencaharian. Peserta yang merupakan warga Desa Tanjung Belit tersebut menerangkan bahwa sumber daya manusia di sekitar kawasan hutan Rimbang Baling yang rendah, membuat mereka tidak mampu bersaing dalam dunia kerja di dunia luar kawasan Rimbang Baling. Hampir sebagian besar masyarakat di sekitar kawasan itu jarang sekali berhubungan dengan dunia luar. Kondisi ini disebabkan tidak adanya akses jalan darat yang memudahkan mereka untuk berhubungan dengan dunia luar. Satu-satunya akses yang mereka miliki hanyalah jalur sungai memanfaatkan perahu yang disebut pighau, itu pun bergantung pada cuaca. Bila musim penghujan dan sungai meluap, mereka akan terisolasi. Baru pada tahun 2018 lalu, pembangunan jalur interpretasi sepanjang 36 Km yang menghungkan sembilan desa di sekitar kawasan itu dimulai pembangunannya. Selama ini, seperti yang diterangkan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Suharyono, SH, M.Si, M.Hum, pembangunan akses jalur darat di sekitar kawasan terbentur aturan perundang-undangan. Namun, berkat kerja sama BBKSDA bersama Pemerintah Kab. Kampar, pembangunan jalur interpretasi itu mendapat restu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.(Diskominfo Kampar)

Read more

Catur Sugeng Susanto: Tanpa Masyarakat Pemerintah Bukan Siapa-siapa.

13 Februari 2020. Bangkinang ; 03 Mei 2019 lalu, dalam rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden RI, Jakarta, Presiden Jokowi memutuskan akan menyerahkan seluas 2.800 ha lahan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) Vkepada masyarakat Desa Senama Nenek, Kabupaten Kampar. Keputusan presiden tersebut disambut baik oleh masyarakat Desa Senama Nenek dan juga Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar. Usai mendengar keputusan itu, dan setelah PTPN V menyerahkan lahan tersebut kembali kepada negara untuk kemudian diserahkan kepada masyaCatur Sugeng Susanto: Tanpa Masyarakat Pemerintah Bukan Siapa-siapa.rakat, Pemerintah Kabupaten Kampar segera menyusun tim agar penyerahan sertifikat Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) itu tepat sasaran. Untuk menjamin legalisasi aset berupa lahan seluas 2.800 ha itu, Pemerintah Kabupaten Kampar melakukan kerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), lahan yang diterima oleh masyarakat tersebut sudah bersertifikat hak milik. Proses legalisasi aset tersebut berjalan dengan cepat dan tanpa hambatan, sehingga masyarakat Desa Senama Nenek tidak perlu menunggu waktu lama untuk mendapatkan hak mereka. Satu Tahun Catur Sugeng Susanto Saat ditemui redaksi www.ihwal.co, Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH, mengatakan bahwa program redistribusi tanah ini menjadi perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. “Perhatian presiden ini sejalan dengan misi Pemerintah Kabupaten Kampar guna terciptanya keadilan yang merata, yang juga menjadi tujuan pembangunan nasional. Karena itu, sesaat setelah presiden mengeluarkan keputusannya untuk menyerahkan lahan seluas 2.800 ha itu kepada masyarakat Desa Senama Nenek, Pemerintah Kabupaten Kampar bertindak pro aktif agar proses penyerahan hak masyarakat itu berjalan dengan lancar,” terang Catur Sugeng. Keseriusan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam menjalankan keputusan presiden ini berbuah baik. Bupati Kampar, di sela-sela acara penyambutan kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ke Provinsi Riau, menerangkan bahwa Kabupaten Kampar ditetapkan sebagai salah satu kabupaten yang menjadi pilot project pemberdayaan hak atas tanah masyarakat di Indonesia. “Pilot project ini bukan sekadar program bagi-bagi tanah saja,” jelas Catur Sugeng. Catur Sugeng Susanto menjelaskan bahwa pilot project ini juga berisi program pemberdayaan masyarakat dan juga pemberian hak komunal bagi masyarakat adat. Di samping itu, program ini juga selaras dengan keinginan banyak pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan. Sehubungan dengan ditetapkannya Kab. Kampar sebagai pilot project pemberdayaan hak atas tanah masyarakat ini, pada tanggal 13 Februari 2020, Loso judijanto S.si, M.M,. M. Stats, Staf khusus Menteri ATR/BPN, didampingi oleh Hermawan, SE, Tenaga Ahli Bidang Pengembangan Perkebunan Plasma Kementerian ATR/BPN, dan Parman Nata Atmadja, SE, MBA, Tenaga Ahli Bidang Pembinaan UKM dan Ekonomi Kementerian ATR/BPN, akan mengunjungi Desa Senama Nenek, Kabupaten Kampar. Kepada redaksi www.ihwal.co, Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH, menyampaikan rasa bangga atas ditetapkannya Kabupaten Kampar sebagai daerah pilot project pemberdayaan hak atas tanah masyarakat ini. Karena itu, Catur Sugeng berpesan kepada masyarakat Desa Senama Nenek agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya demi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. “Menorehkan prestasi itu perlu kerja keras. Dan, pemerintah sedang melakukan itu,” kata Catur Sugeng. “Karena itu, kami (pemerintah, red) berharap masyarakat memberikan kepercayaannya. Mewujudkan perubahaan itu tidak seperti membalikkan telapak tangan. Kita perlu bersinergi dan bersama-sama bergandeng tangan mewujudkan Kabupaten Kampar yang sejahtera. Tanpa masyarakat, pemerintah itu bukan siapa-siapa,” harap Catur Sugeng Susanto. Terakhir, melalui redaksi www.ihwal.co, Bupati Kampar, H. Catur Sugeng Susanto, SH, berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi masukan kepada pemerintah, terkhusus kepada kaum cendikia, alim ulama, ninik mamak, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh mahasiswa dan seluruh pihak yang terus memantau kinerja pemerintah. “Pemerintah perlu kontrol dari masyarakat. Dan pemerintah berterima kasih untuk itu. Terus beri kami (pemerintah, red) masukan dan dukungan agar cita-cita pembangunan bisa terwujud,” tutup Catur Sugeng Susanto (Diskominfo Kampar/Ihwal.co)

Read more