Bangkinang Kota : “Selain pemetaan ATS dari manual SDG’s Desa, saya menghimbau seluruh Kepala Desa untuk menerbitkan SK Koordinator dan Relawan Pendidik Rumah Kerlip Beriman. Lebih diutamakan perempuan berkualifikasi akademik minimal S1/D4, “Ujar PJ Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, M.M dalam pertemuan informal dengan pembina Sigap Kerlip Indonesia di Bangkinang Kota, Selasa 1/11.
Pembukaan pembelajaran tatap muka 2 x 90 menit oleh Kepala Desa dan Koordinator Sigap Kerlip Indonesia Wilayah Riau, Muizin Firmansyah diagendakan mulai November 2022. “Pagi ini saya menyapa setiap kepala desa untuk mengusulkan jadwal penandatanganan Kesepakatan penyelenggaraan RKB, pengukuhan koordinator, dan pembukaan Rumah Kerlip Beriman di Pustaka Desa, jika sudah ada atau di kantor desa, ” Ujar Pembina Sigap Kerlip Indonesia yang biasa dipanggil dengan nama Yanti Kerlip.
Sebanyak 80 dari 168 Kepala Desa yang dihubungi Yanti Kerlip selama 10 hari terakhir ini sudah mengirimkan data Anak Tidak Sekolah (ATS) sebanyak 589 anak dengan beragam usia. Sebelumnya Yanti juga menerima data 1.005 ATS dari Kabid Dikdas Disdikpora dan 24.801 jiwa warga Kabupaten Kampar usia 7-18 tahun dengan Kemiskinan Ekstrem yang belum menerima bantuan apapun dari Bappeda Kampar.
“Saya sendiri yang akan menemui Kemensos untuk memastikan 6.423 Kepala Keluarga dengan 64.566 individu dengan kemiskinan ekstrem yang tercatat belum menerima bantuan apapun masuk ke dalam DTKS Kemensos. Khusus usia sekolah, Gerakan indonesia Pintar (GIP) Riau akan membantu advokasi agar 24.801 anak usia 7-18 tahun tersebut menerima KIP, “imbuh PJ Bupati Kampar dalam rapat khusus yang dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati pasca zoom meeting dengan Mendagri (Selasa, 1/10/2022).
Hadir dalam pertemuan khusus tersebut Kepala dan staf Bappeda, Kepala Dinas Sosial, Pembina Sigap Kerlip Indonesia, Kabag Kerjasama Kabupaten Kampar.
Komitmen PJ Bupati Kampar untuk mencapai target penanganan kemiskinan ekstrem sampai “0” pada 2024 mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kampar membantu pemetaan ATS bersama Disdikpora, FAKAR, GIP, Perkumpulan, SKI Wilayah Riau, Radio Rama, DKK, dan Tim Sigap Kerlip Kampar.
“Kami menargetkan 100 Rumah Kerlip Beriman menjadi Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM) yang diselenggarakan oleh manajemen Rumah kerlip Beriman bersama Koordinator relawan pendidik yang ditetapkan oleh Kepala Desa setempat, “ujar Muizin Firmansyah. Koordinator SKI Wil Riau ini mengangkat sahabat-sahabat pendidik yang membantunya di Desa Sibuak saat menjabat sebagai kepala desa.
Mahbub bersedia menjadi Direktur Rumah Kerlip Beriman dibantu 4 pendidik Paud, SD, SMP, SMA, 2 staf humas, dan 2 staf pusat data informasi. Jhoni Asmara, S.Pd.I, M.Pd, Kepala SMPN di Batu Sasak dan Rina Farbriani, S.Pd., M.Pd, Kepala SDN membantu menyiapkan modul-modul pendidikan anak merdeka, bermutu, tanpa kekerasan (Panutan).
“Kami mengajak semua pihak untuk membantu giat ini sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak bangsa. Setelah proposal penggalangan bantuan dana operasional beres, kami akan menggelar Gerakan Ibu Asuh Anak Tidak Sekolah (Giats), “pungkas Yanti.(Diskominfo Kampar)