Bangkinang,- Menghadapi Pelaksanaan Ibadah Qurban tahun 1443 H atau 2022 M Kampar akan membutuhkan hewan qurban sebanyak lebih kurang 7000 ekor hewan qurban Kerbau, sapi dan kambing, saat ini sedang berjangkit penyakit Mulut dan kuku yang dapat menyebar dengan cepat ke hewan lainnya, oleh sebab itu kita harus waspada dan antisipasi.
Waspada terhadap merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba, Pemerintah Kabupaten mengaktifkan beberapa pos ternak yang masuk pada beberapa jalur ke Kabupaten Kampar, Pos ini diaktifkan selama 24 Jam.
Pendirian Pos Ternak ini telah Operasi dua hari yang lalu yang berada di Perbatasan Sumbar Riau di Kecamatan XIII Koto Kampar, Desa Silam Kecamatan Kuok, Kecamatan Tapung Hulu, Kecamatan Kampar Kiri dan kecamatan Tapung Hilir
Ini sesuai dengan Keputusan menteri Pertanian nomor 242/Kpts/PK.320/M/2022 tentang penetapan daerah wabah penyakit Lumpy Skin Deseas (LSD) di Provinsi Riau dan Kabuoaten Kampar termasuk dari 7 Kabupaten yang tertular. Menindaklanjuti hal tersebut Pemkab Kampar Telah membentuk Satgas terhadap penyebaran Penyakit menular bagi hewan ternak tersebut salah satu upaya adalah dengan mendirikan Pos keamanan yang berisikan personil dari unsur Polri , TNI, BPBD, Dokter Hewan, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Camat dan Desa.
Demikian dikatakan Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Drs. Yusri,. M.Si saat melakukan peninjauan di Pos Keamanan Hewan di Desa Silam Kecamatan Kuok, Selasa sore, 14/06 yang didampingi oleh Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan kesehatan Hewan Kabupaten Kampar Syahrizal, Kakan Satpol PP Nurbit, Camat Kuok Herman, Kepala Pelaksana BPBD Agustar.
Sekda mengatakan bahwa persoalan ini harus cepat kita antisipasi, apalagi beberapa minggu lagi kita akan melaksanakan hari raya kurban yang tentunya akan membutuhkan banyak pasokan ternak.
Dijelaskan Sekda, penyakit PMK tersebut menyebar dengan cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak, infeksi klinis yang terlihat pada hewan yang tertular antara lain demam tinggi hiperselipasi sebagian ada lepuh di lidah dan rongga mulut pincang luka dan kaki diakhiri dengan lepasnya kuku pada sapi sulit berdiri dan menular sangat cepat dalam satu kawanan kandang.
Sekda juga mengatakan bahwa akan melakukan upaya pencegahan diantaranya melakukan pengawasan terhadap lalu lintas hewan, pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular pemantauan terhadap pemotongan hewan dan sosialisasi penyakit PMK kepada masyarakat oleh semua pihak terkait.
“mulai hari ini seluruh ternak yang akan masuk ke kampar dan akan keluar dari kampar akan kita isolasi dan akan membuatkan tim Satgas berkaitan penularan penyakit menular ini, tidak ada satu hewan yang lolos dari daerah yang terjangkit yang masuk kesini kita akan stop semuanya” ujar Sekda
Sekda juga mengatakan bahwa, jika masyarakat masih ingin mengkonsumsi daging, tentunya harus mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku, kita harus waspada konsumsi atau sembelih kerbau, sapi dan kambing yang berasal dari Kabupaten Kampar semdiri” Himbau Yusri. (Diskominfo Kampar)