Bangkinang Kota : Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1443 H tahun 2022, Keluarga besar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan bangkinang Kota bekerja sama dengan pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan menggelar kegiatan Halal bi halal. Kegiatan ini dilaksanakan di Pos kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamatan Bangkinang Kota, Senin (28/3/2022) Pagi.
Dalam acara halal bi halal tersebut Kebersamaan petugas Damkar dan penyelamatan Bangkinang Kota pada hari ini berkumpul di kantor merupakan moment penting sebagai ajang silaturahmi dikarenakan antara petugas yang satu sama lainnya jarang bertemu dikarenakan jadwal piket yang berbeda-beda.
Dalam sambutan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Arizon, SE yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Lukmansyah Badoe, S. Sos, M, Si bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan ini, kita kembali fitrah membersihkan hati dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1443 H dan untuk lebih menjalin tali silaturahim serta mempererat tali persaudaraan di antara Keluarga besar Dinas Pemadam Kebakran dan Penyelamatan.
Acara bertambah khidmad dengan mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh Ustad Syamsuartir, LC dalam tausiahnya, beliau menyampaikan tentang Menahan Hawa Nafsu Dibulan Suci Ramadhan ini. Terutama yang menjadi penekanan beliau adalah saling maaf-memaafkan antara sesama manusia.
Sesungguhnya manusia diciptakan dengan potensi keinginan yang baik (takwa) dan keinginan buruk (nafsu atau fujur). Kedua keinginan tersebut menunjukkan sifat keseimbangan (at-tawazun) dan kemanusiaan (al-basyariah) dalam diri manusia. Oleh karena itu, nafsu adalah fitrah manusia, sebagaimana takwa juga adalah fitrah. Hal ini yang ditegaskan dalam Alquran, yang artinya, “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS asy-Syams: 7-8), “ujar ust Syamsuatir
Contohnya, jika ada pilihan, bekerja keras ataupun istirahat, pilihan istirahat lebih menarik. Jika ada pilihan, shalat Tahajud atau istirahat, jiwa manusia cenderung memilih istirahat. Hal ini sesuai dengan penegasan Alquran, yang artinya, “Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS Yusuf: 53).
Jadi dengan berpuasa, diharapkan lahir kemampuan menahan diri dan kemampuan mengelola nafsu pada diri setiap orang yang berpuasa agar yang lahir adalah kebaikan dan akhlaknya yang mulia,”tutup ust Syamsuatir “tutup syamsuarti”(Diskominfo Kampar/IHSN)