Bangkinang Kota ; Kabupaten Kampar merupakan negeri yang di julukii dengan negeri serambi Mekkah Riau dimana masyarakatnya memegang erat adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari yang dikenal dengan adat bersendikan syara’, Syara’ bersendikan kitabullah, Tigo tungku sajoghangan, namun belum ada acuan, peraturan atau lembaga yang kuat dan tertulis yang mengatur hal tersebut.
Berpandangan seperti diatas Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kampar menggelar Ijtima’ Ulama VII terkait dengan aktualisasi fungsi tali Bapilin Tigo dalam merajut kehidupan harmonis di bumi serambi Mekkah Riau Kabupaten Kampar.
Ijtima’ Ulama mendatangkan dan mendengarkan Nara Sumber dari Prof. DR. H. Al Yasa Abubakar, MA Guru Besar UIN Ar Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. Hj. Amani Lubis, LC, MA Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Munzir Hitami, MA Rektor UIN Syarif Kasim Riau serta peserta Ijtima’ dari Alim Ulama, Tokoh Adat dan Pemerintahan.
Kabupaten Kampar merupakan negeri yang agamis dan Beradat, yang dikenal dengan Serambi Mekkah Riau Tali nan Bapilin Tigo yang dipegang erat oleh masyarakat sejak Ninik moyang kita” Kata Yusri.
Semoga pertemuan ini dapat menghasilkan panduan dan acuan dalam kehidupan agama, adat dan sosial kemasyarakatan menuju negeri Kampar yang baldatun tayyibatun warabbun Ghafur” Tambahnya lagi.
Jangan sampai kita kehilangan jati diri sebagai orang Kampar sebagai negeri Mekkahnya Ruau yang berpegang erat dengan adat istiadat, belum ada acuan yang tertulis bahwa Kampar ini negeri yang agamis dan Beradat,
Kami sangat mengapresiasi MUI Kampar, Tokoh masyarakat, alim Ulama yang telah mewujudkan negeri Kampar yang telah kita kenal sebagai negeri Beradat dan beragama” Tutup Faisal.
Sementara itu Ketua MUI Kampar Dr. Mawardi M. Saleh menyatakan
Kita siap bersinergi dengan Pemerintah dan tokoh adat di Kampar, sehingga pemikiran ini dapat kita tindaklanjuti menjadi aturan yang baku di Kabupaten Kampar.
Kami sangat mengapresiasi Pemerintah atas dukung penuh terhadap pembangunan agama, sosial dan kemasyarakatan.
MUI siap menjadi pelopor terhadap pembangunan agama sejalan dengan adat yang telah kita pegang erat selama ini dalam kerangka Tali Bapilin tigo, tigo tungku sajoghangan.
MUI siap Merajut tiga sinergitas pemerintah, rokoh adat dan Pemerintah” Tutup Mawardi M Saleh.
Syamsuatir, SE, ME ketua panitia Ijtima’Ulama menyatakan kegiatan ini digelar selama dua hari dari tanggal 16 s/17 Desember 2020 yang diikuti oleh Alim ulama, tokoh adat, pimpinan pondok pesantren, dan Pemerintah, dengan mendatangkan nara Sumber dari para ahli diantaranya Rektor UIN Aceh, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Rektor UIN Syarif Kasim II Riau” Kata Syamsuatir, ME.(Diskominfo Kampar)