BANGKINANG ; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar sosialisasikan Program Pamsimas (Penyedian Air Minum dan Sanitasi berbasis Masyarakat) III Tahun 2020. Kegiatan sosialisasi ini digelar di aula Bappeda Kabupaten Kampar, Kamis (29/8/19).
Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau yang diwakili PPK Air Minum Tuti Juliarti, Kepala Satker PIP Pamsimas Kabupaten Kampar Nazaruddin, Roms (Regional Oversight Management Services) 4 Pamsimas Kampar atau dikenal juga dengan sebutan fasilitator pamsimas Kabupaten Kampar, Narasumber Agus Supriyanto, SKM selaku Tenaga Ahli Local Goverment Spesialist yang juga Koordinator Tim Roms 4 Riau, Kasubbid Kewilayahan Bappeda Kabupaten Kampar Risa Anjasari ST, MT serta pejabat dlingkungan Bappeda Kabupaten Kampar.
Ketua DPMU Kabupaten Kampar Afdal, ST MT saat membuka sosialisasi ini menyampaikan bahwa air minum dan sanitasi merupakan layanan dasar yang harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Tidak memadainya sarana dan prasarana air minum dan sanitasi akan berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Disampaikan Afdal bahwa program pamsimas merupakan salah satu program nasional untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Proram pamsimas I yang telah dimulai tahun 2008 sampai 2012 dan pamsimas II dari tahun 2013 sampai 2015 telah berhasil meningkatkan jumlah warga kurang mampu dipedesaan yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi serta meningkatkan nilai perilaku hidup bersih dan sehat di 165 desa yang tersebar di 20 kecamatan.
Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dan dalam rangka pencapaian target akses universal tahun 2019, maka program pamsimas dilanjutkan sampai tahun 2019 yang dikenal dengan pamsimas III. Program pamsimas III ini dilaksanakan untuk mendukung dua agenda nasional guna meningkatkan cakupan penduduk terhadap pelayanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
Di Kabupaten Kampat terdapat 165 desa pasca 2008-2018 dengan gambaran kondisi keberfungsian SPAM (Sarana Penyediaan Air Minum), 112 berfungsi baik, 38 berfungsi sebagian dan 15 tidak berfungsi.
Oleh sebab itu kata Afdal untuk memenuhi pencapaian universal acces tersebut perlu sosialisasi program pamsimas bagi desa-desa yang belum pernah mendapatkan program pamsimas, desa–desa pasca yang berfungsi sebagian dan tidak berfungsi serta desa yang berfungsi baik di Kabupaten Kampar.
Narasumber Agus Supriyanto dalam materinya menyampaikan tentang program Pamsimas I, II dan III, komponen yang terkait dengan program Pamsimas III, exercise potensi desa sasaran reguler pamsimas III tahun 2020, sistem pendanaan BLM (Bantuan langsung masyarakat), platform program pamsimas, strategi kolaborasi program air minum dan sanitasi perdesaaan, kriteria desa sasaran baru, tahapan perencanaan desa sasaran, siklus dan jadwal program pamsimas serta penjelasan lain terkait program pamsimas III.
Sosialisasi pamsimas ini berjalan lancar. Acara pembukaan di pandu oleh kasubbid kewilayahan Bappeda Kampar Risa Anjasari, ST, MT dan untuk sesi penyampaikan materi sosialisasi di pandu oleh moderator Nazaruddin (Kasatker PIP pamsimas Kabupaten Kampar). Banyak pertanyaan dan masukan yang disampaikan kepala Desa dan fasilitator Kabupaten. Para Kepala Desa sangat antusias dengan program pamsimas ini. (Diskominfo Kampar/Herman Jhoni)