Bangkinang Kota – Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto yang diwakili Sekretaris Daerah Yusri membuka sosialisasi percepatan penurunan Stunting (Sangat pendek/ Pendek) di Kabupaten Kampar tahun 2019 di ruang rapat lantai III Kantor Bupati, Selasa(20/6)
Turut hadir sebagai narasumber Desrates Iskandar Koordinator Regional Sumatera Program INEY Program Kemendagri. dr Neng Kasmiati MH selaku Kasi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
“Seluruh OPD terkait mari sama-sama kita tuntaskan bersama kita lakukan perbaikan dari seluruh sisi, penuntasan Stunting melalui program strategi yang terintegrasi” ungkap Yusri
Indonesia termasuk kedalam 17 negara di dunia yang mengalami beban ganda permasalahan gizi berdasarkan data Global Nutrition Report 2014.
Dalam pemaparan, Desra selaku narasumber menyampaikan 8 aksi integrasi dalam penanganan Stunting yang juga melibatkan 23 kementerian dan mengharapkan seluruh OPD beserta Pemerintah Daerah konsisten dalam memberikan penyuluhan terkait pola asuh dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi Stunting selain peningkatan gizi ibu hamil dan balita 1000 hari kehidupan.
Saat ini masih ada10 desa yang masuk kedalam kriteria lokus diantaranya Bangun Sari, Tanjung Karang, Danau Lancang, Pulau Jambu, Pandau Jaya, Aur Kuning, Terusan, Gajah Bertalut, Sungai Bungo, Ranah Singkuang.
Tim Nasional Penanggulangan dan Penurunan Kemiskinan (TNP2K) telah menetapkan 100 Kabupaten/Kota wilayah prioritas tahun 2018 dan 60 Kabupaten/Kota pada 2019. Penetapan wilayah prioritas didasarkan pada data masalah gizi kronis (Stunting) menurut riskesdas 2013 dan tingkat kemiskinan. Di Provinsi Riau terdapat 2 Kabupaten termasuk prioritas diantaranya Rohul dan Kampar.(DiskominfoKampar/DAT)