BANGKINANG KOTA ; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau paparkan Rancangan Kajian Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau 2019-2024 pada acara Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Teknokratik RPJMD Provinsi Riau Tahun 2019-2024, bertempat di aula Bappeda Kabupaten Kampar, Kamis (6/12/18).
FGD ini dipandu oleh Sekretaris Bappeda Kabupaten Kampar M. Fadli Mukhtar, SPi, MSc dan dihadiri oleh Kabid, Kasubbid di lingkungan Bappeda Kampar, OPD terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Kampar. Sementara dari Bappeda Provinsi Riau hadir Fungsional Madya Tien Mastina dan Kasubbid Pengendalian dan Evaluasi Bappeda Provinsi Riau Desmil Faneni beserta staf.
Pada kesempatan tersebut Tien Mastina menyampaikan bahwa Rancangan Teknokratik RPJMD adalah rancangan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang disiapkan oleh pemerintah Daerah dengan sepenuhnya menggunakan pendekatan teknokratik sebelum terpilihnya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Isu yang diangkat dalam Rancangan Kajian Teknokratik RPJMD Provinsi Riau Tahun 2019 – 2024 yakni “Isu Kewilayahan dan Perbatasan”.
Penyusunan Teknokratik RPJMD ini sesuai dengan amanah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Dalam paparannya Tien Mastina menyampaikan Visi Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil Gubernur Riau) Terpilih yakni, Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia (RIAU BERSATU).
Tien juga menyampaikan Pemetaan Isu Strategis Kabupaten Kampar terkait Indikator Makro Ekonomi Tahun 2017. Dimana Pertumbuhan Ekonomi Kampar Tahun 2017 sebesar 3,01 % sedangkan Riau 2,71 %, Kemiskinan Kampar 8,02 % dan Riau 7,78, tingkat Pengangguran Kampar 5,93 % dan Riau 6,22 %.
Dari Indikator Makro Ekonomi Tahun 2017 tergambar bahwa Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar ditopang oleh 3 sektor utama yaitu (1) pertambangan dan penggalian, (2) pertanian, kehutanan, perikanan dan (3) industri pengolahan yang perlu terus dikembangkan.
Dengan nilai PDRB dan pengeluaran perkapita yang cukup tinggi, namun tingkat kemiskinan di Kabupaten Kampar tidak lebih baik daripada capaian Provinsi Riau. Indeks pembangunan manusia Kabupaten Kampar menunjukkan diatas capaian Provinsi Riau, namun terdapat komponen pembentuk IPM yang berada dibawah capaian Provinsi Riau yaitu Angka Harapan Hidup.
Selanjutnya pada kesempatan itu Sekretaris Bappeda Kabupaten Kampar M. Fadli Mukhtar menyampaikan ekpose tentang Komoditi Unggulan Perekonomian Daerah. Dalam paparannya, Fadli menyampaikan gambaran umum Kabupaten Kampar, administrasi pemerintahan, visi pembangunan Kampar 2017-2022, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar, potensi daerah Kabupaten Kampar.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan ekpose oleh masing-masing OPD terkait, yakni Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang).
Selanjutnya masing-masing OPD dimintakan mengisi data sebagai bahan kajian teknokratik RPJMD Provinsi Riau 2019-2024. Diantaranya mengenai Komoditi Unggulan Kabupaten Kampar beserta sebaran lokasi, , kendala pengembangan, saran untuk pengembangan, prioritas. Kemudian data mengenai proyeksi Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Proyeksi Gini Rasio, Kemiskinan dan Pengangguran, Proyeksi IPM (Indek Pembangunan Manusia), Isu-isu pemerataan/ketimpangan dan upaya yang telah dan akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut.
Selanjutnya Isu Strategis dengan Kabupaten/Kota lainnya yang meliputi Isu Strategis antar Kabupaten/Kota di Provinsi Riau dan Isu Strategis Antar Kabupaten/Kota Provinsi Riau dengan Kabupaten/Kota Provinsi Tetangga dengan indikator pendidikan, kesehatan, konektivitas dan transportasi.
Seluruh OPD menyanggupi mengisi data tersebut dan data akan diserahkan ke Bappeda Kampar paling lambat Kamis pekan depan. Selanjutnya Bappeda Kampar akan menyerahkan data tersebut ke Bappeda Provinsi Riau. (Kominfo/Oni)