Koto Masjid – Sentra Ikan Salai Patin yang terdapat di Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar menjadi agenda tujuan kegiatan lapangan bagi 18 orang peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II dari angkatan ke-XXI Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta.
Dimana kegiatan lapangan peserta diklatpim tersebut dipimpin oleh Agung Nugroho didampingi Asisiten III Setda Kampar Ir Nurhasani,MM di Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar, selasa (4/9).
Usai dibuka oleh Bupati Kampar H Azis Zaenal dirumah Dinas, para rombongan langsung menuju Desa Koto Masjid yang melakukan dialog terlebih dahulu di Aula Kantor Dea Koto Masjid sebelum meninjau lokasi sentra ikan salai.
Dalam pertemuan tersebut, mulai dari Kepala Desa, Ketua BUMDes serta para pelaku usaha, baik usaha budi daya ikan salai maupun pelaku pengembangan usaha perikanan memberikan pemaparan.
Dimana Desa yang seluas 425,5 hektar tersebut terdapat lebih kurang 98 hekrtar merupakan wilayah perikanan atau kolam ikan yang dihuni oleh dengan penduduk lebih kurang 2 ribu lebih. Sesuai dengan moto. “tiada rumah tampa kolam”.
Untuk diketahui Arjunalis selaku Kades Koto Masjid menyampaikan, bahwa saat ini ikan patin yang dihasilkan di Desa tranmigrasi pasca PLTA tersebut lebih kurang 12 ton/hari.
Hasil ikan patin tersebut selain dijual langsung, ikan di Desa tersebut sebagian diproduksi. Dimana pertama akan diolah menjadi Ikan salai atau Ikan Asap, Filet, Nugget, Abon, serta Bakso ikan patin.
Untuk diketahui juga untuk produksi ikan sesuai permintaan bangsa pasar pada tahun 2007 hanya lebih kurang 900 kg, sementara untuk saat ini produksi mencapai lebih kurang 12 ton per hari.” terang Nalis”.
Walaupun demikian, tentu banyak hal yang menjadi kendala bagi masyarakat dalam pengembangan budidaya ikan patin tersebut.
Allhamdulillah pada kesempatan tersebut para peserta dari Diklatpim banyak yang memeberikan masukan, baik dalam hal penghematan biaya pakan, pemasaran maupun pengolahan lainnya.(Diskominfo Kampar).