Hasilkan 6-8 Ton Per Hektar Dari Demplot Sistim Jajar legowo

Bangkinang – Dengan menggunakan Demplot (Demontration Plot) atau penanaman padi dengan metode Inovasi teknologi budidaya, VUB (Varietas Unggul Baru) yang disesuaikan dengan demografi wilayah akan bisa menghasilkan 6 sampai 8 Ton/Hektare.

Hal Tersebut disampaikan Bupati Kampar yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupeten Kampar Hendri Dunan N, SP, MMA pada acara Panen Raya Padi Takbau Area Demplot Teknologi Jajar legowo Super Padi di Desa Binuang Kecamatan Bangkinang, (20/7).

Hendry Dunan menjelaskan bahwa “Penggunaan sistem tanam jajar legowo (jurong 4:1) terbukti lebih meningkatkan hasil panen dari pada penggunaan sistem konvensional atau tradisional yang biasa digunakan.

Dimana dengan sistem tradisional hanya mampu menghasilkan 6,4 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare. Sementara sistem jarwo mampu menghasilkan 8 ton bahkan sampai 9,2 ton per hektare. Dalam hitungan memang ada yang panen sekitar 3 ton/ha, 6 ton, 8 ton bahkan 9 ton, untuk perhitungan statistiknya kita mengambil semua sample hasil panen sehingga kedepannya yang lebih unggul dapat diterapkan sebagai percontohan sehingga memiliki hasil yang maksimal.

Akan tetapi setelah dihitung dengan statistik keseluruhan, dimana penghasilan padi di Kampar sendiri saat ini rata-rata sudah mencapai lebih kurang 8,36 ton/hektar contoh di Pulau Tinggi Kecamatan Kampar beberapa waktu yang lalu.”terang Dunan”.

Akan tetapi diakui Dunan, bahwa selama ini padi sawah yang menjadi kendala adalah sumber air. Kita tau air merupakan roh, untuk itu kerja sama BPTP dan kepala Desa dalam ADDnya bisa shering dana.

Sementara selaku Dinas Pertanian selagi bisa menggunakan dana pemda melalui Dinas, semua akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan petani dalam hal sumber air.

Hal senada juga disampaikan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau (BPTP Riau) Dr Nana Sutrisna,MP bahwa dengan menggunakan Demplot VUB (Varietas Unggul Baru) dan sistem tanam jajar legowo (jurong 4:1) terbukti menhasilkan 8,36 ton/hektar

Dengan demikian pihak BPTP Riau akan terus memberikan penyuluhan kepada petani bahwa penggunaan sistem jarwo dan pemupukan yang benar sangat bermafaat bagi produktivitas hasil panen.(Diskominfo Mzk).

Related posts

Bupati Kampar Catur : Kampar Siap Jaga Keamanan Pileg dan Pilpres 2019

Kabupaten Kampar Gelar koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi Bersama KPK

Pengumuman Tentang Seleksi Calon Direktur Utama PT BPRS Berkah Dana Fadhlillah (Perseroda)