Kuok : Kelompok Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKN-T) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan kode KKN Kamparkab02 menggelar kegiatan program kerja “Edukasi Pencegahan dan Vaksinasi Covid-19”, Kamis (15/07) Pukul 14.00-15.30, bertempat di Aula Kantor Camat Kuok.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat di Desa Kuok tentang pentingnya vaksinasi dan mematuhi program kesehatan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
Acara dilakukan dengan prokes yang cukup ketat, seperti wajib memakai masker, mencuci tangan, mengukur suhu tempat duduk berjarak. Dengan 30 peserta diantarnya ibu PKK Desa Kuok dan Pimpinan Desa Kuok.
Syafira Aulia Rangganis selaku ketua kelompok KKN-T IPB KamparKab02 mengatakan, ” kami berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengamalkan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19″ Kata Syafira.
Sementara itu Camat kuok Darusmar yang diwakili oleh kasi pemberdayaan masyarakat Kasmir menyampaikan ” saya sangat berterimakasih kepada koordinator KKN-T IPB yang telah membuat terobosan dalam rangka pencegahan covid 19 ini, dan saya sangat berharap kepada masyarakat kuok agar menerapkan ilmu yang di dapat dari sosialisasi ini”.
Di akhir sambutan Kasmir secara resmi membuka sosialisasi edukasi pencegahan dan vaksinasi covid-19 tersebut.
Dalam kegiatan edukasi tersebut, mahasiswa IPB menghadirkan dua orang narasumber, yakni dr. Harry Purba dari Puskesmas Kuok dan Bripka Wawan Asroy Harahap yang merupakan Bhabinkamtibmas Desa Merangin dan Pulau Terap. Para narasumber menjelaskan materi mengenai Covid-19 dan juga pentingnya vaksinasi ditinjau dari segi kesehatan dan hukum.
Dr. Harry purba selaku narasumber memaparkan “Vaksin ini mencegah kita tertular Covid-19. Walaupun kita sudah mendapatkan vaksin dosis ke 2, bukan berarti tubuh kita seketika kebal terhadap Covid-19. Perlu dipahami bahwa vaksin itu melatih tubuh kita untuk membentuk sistem imum terhadap virus Covid-19. Dimana setiap orang memiliki kemampuan beradaptasi yang berbeda terhadap vaksin yang diberikan,”. Ia juga berpesan untuk menyaring setiap info yang ada sebelum menyebarkan informasi tersebut” Tutup Harry Purba .(Diskominfo Kampar)