Bangkinang Kota – Pemerintah Kabupaten Kampar melakukan Kegiatan Rapat Koordinasi Terpadu pengendalian Inflasi di Kabupaten Kampar Tahun 2022 yang diselenggarakan di Ruang Rapat Lantai III Kantor Bupati Kampar, Rabu (16/11/2022).
Rapat Koordinasi Inflasi ini langsung dipimpin oleh Pj Bupati Kampar dan dihadiri oleh Kepala perwakilan BI Provinsi Riau M.Nur, Wakapolres Kampar Rachmat serta diikuti oleh Kabag Ekonomi Zamhur, Asisten II Suhermi serta seluruh Kepala OPD diruang lingkup Pemkab Kampar.
Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai memonitoring dan mengevaluasi hal-hal apa saja yang menjadi perhatian terkait dinamika inflasi yg sedang terjadi serta dapat merumuskan langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga serta meningkatkan ketahanan pangan sehingga dapat menjaga daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Kampar.
Dalam laporan Kepala perwakilan BI Provinsi Riau M.Nur mengatakan bahwa menurut data dari BI Provinsi Riau pada Bulan Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar 0, 69% (mtm) atau 6,17%. Menurun dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 1.53% (mtm) atau 7.26% (%). Deflasi tersebut lebih dalam dibandingkan dengan sumatra dan Nasional yang mengalami Deflasi masing-masing sebesar 0,33% (mtm) atau 0,11% (mtm).
“Deflasi Riau Pada Oktober 2022 terutama bersumber dari Koreksi Harga Komoditas kelompok Volatile Food yang lebih dalam diantaranya aneka Cabai, Komoditas Ayam dan Turunannya. Kondisi ini ditopang oleh surplus Pasokan ditengah musim pnen tanaman Holtikultura dan Oversupply produksi ditingkat Peternak.”ungkapnya”.
Ia menambahkan, Disisi lain, Deflasi yang lebih dalam tertahan oleh Tekanan Inflasi dari Kelompok Adminstered Prices dan Inti.Inflasi Kelompok AP terindikasi masih terjadi pada komoditas bensin sebagai dampak Secon Round Effect penyesuaian BBM, serta kenaikan harga rokok Kretek Filter sebagai dampak Front Loading kenaikaan tarif cukai Hasil tembakau (CHT). Kelompok inti tercatat juga mengalami inflasi sebagai dampak penyesuaian harga BBM serta seiring meningkatnya permintaan masyarakat ditengah perbaikan daya beli dan pemulihan ekonomi.
“Kedepan tekanan inflasi diperkirakan masih tinggi, dipengaruhi oleh Ekspektasi inflasi yang cendrung meningkat dan tekanan permintaan yang terus menguat.”ungkapnya”.
Dalam laporan ini, Perkembangan Inflasi Riau pada Oktober 2022 merupakan yang terdalam diwilayah sumatra sebesar 0,69% (mtm), serta lebih dalam dari agregat deflasi sumatra 0.33% :mtm). Perkembangan tersebut membuat inflasi tahunan riau (6,17% :yoy) terndah Ke-2 diantaranya Perkembangan Inflasi Provinsi lainnya. Serta lebih rendah dari inflasi tahunan agregat sumatra (6,40%:yoy)
“Terjadinya Deflasi bersumber dari koreksi harga komoditas kelompok bahan makanan seperti, Cabai merah, telor ayam ras, ayam hidup, cabai rawit, dan daging ayam ras. Disisi lain deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan Harg Komoditas Beras, Bensin, Rokok kretek filter, nasi dengan lauk dan kue kering berminyak. Dengan perkembangan tersebut. Inflasi tahunan riau Oktober 2022 menjadi sebesar 6.17% (yoy) dan Inflasi tahun kalender sebesar 5.72% (ytd).”tutupnya”.
Dalam hal tersebut, Pj Bupati Kampar Dr. H. Kamsol, MM mengatakan bawa dalam laporan Kepala Perwakilan Bi Provinsi Riau mengatakan Kabupaten Kampar masih Stabil terkait Inflasi, Pemerintah Kabupaten Kampar terus berusaha untuk bangkit dalam memulihkan Perekonomian masyarakat di Kabupaten Kampar, diantaranya berupa pengendalian tingkat inflasi dengan harapan dapat memepertahankan serta menstabilkan pertumbuhan Ekonomi daerah.
“Tingkat inflasi menjadi salah satu fokus utama Pemerintah kabupaten Kampar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.”ungkapnya”.
Ia menambahkan, tak kalah pentingnya adalah peran dan kontribusi berbagai pihak yang terus bersinergidan bekerja sama dalam rangka menjaga ketersediaan Stock, Kestabilan Harga, dan kelancaran distribusi Komoditas. Untuk itu kita perlu tetap meningkatkan komunikasi yang efektif dari berbagai stakeholder dengan berbagai inovasi serta teobosan guna untuk mengendalikan tingkt Inflasi di daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar.”tutupnya”
(DiskominfoKampar/IsN).