BANGKINANG ; Ketersediaan data sangat diperlukan dalam proses perencanaan pembangunan. Data merupakan penunjang pokok dalam perencanaan pembangunan. Dengan memiliki basis data dan informasi yang valid dan terukur, maka proses perencanaan pembangunan yang baik dan komprehensif akan menjadi titik penting untuk berhasilnya pembangunan.
Demikian disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar Ir. H. Azwan, M.Si saat membuka rapat kegiatan pemetaan desa berbasis partisipatif mahasiswa kuliah kerja nyata (kukerta) Universitas Riau di Kabupaten Kampar bertempat di ruang rapat lantai II Bappeda Kabupaten Kampar, Jumat (14/8/20). “Hari ini seluruh program kegiatan berbasis data. Tidak bisa kita memberikan usulan kegiatan tanpa data,” tegas Azwan.
Rapat ini dihadiri, OPD terkait diantaranya, Bappeda Kabupaten Kampar, Diskominfotik Kabupaten Kampar, Dinas PUPR, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas PMD, Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial (PPIIG) Universitas Riau Pekanbaru, WRI dan undangan lainnya.
Disampaikan Azwan bahwa untuk merebut dana atau program kegiatan dari APBN dan APBD Provinsi juga harus didukung oleh data. “Tanpa data kita tidak bisa berbuat banyak, dengan data bisa mendatangkan program dari APBN dan Provinsi,” ujar Azwan.
Untuk itu ia mensupport kegiatan pemetaan desa berbasis partisipatif Mahasiswa UR yang dilaksanakan di dua kecamatan yakni kecamatan Tambang dan Kampa. Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama tiga bulan lebih. Kegiatan ini akan menghimpun data tentang irigasi, potensi pertanian dan toponimi serta data pendukung lainnya.
Disampaikan Azwan bahwa Bupati Kampar telah berkomitmen untuk membuat terobosan-terobosan dalam percepatan pembangunan Kabupaten Kampar. Kegiatan pemetaan desa berbasis partisipatif ini merupakan salah satu terobosan dalam mewujudkan satu data satu peta Kabupaten Kampar.
Bappeda sendiri dalam mendukung terwujudnya satu data satu peta ini akan membuat studio tempat kerja tim satu data satu peta. “Kita harapkan fasilitas ini menjadi pemicu kita semua untuk berbuat yang sama dalam membangun Kabupaten Kampar,” ujarnya.
Diharapkan dengan data yang dihasilkan dari pemetaan desa ini, akan mendukung program pembangunan yang dapat mewujudkan Kabupaten Kampar yang bisa memenuhi kebutuhan beras sendiri. “Kita salut dengan Kabupaten Siak yang bisa mengembangkan pertanian yang demikian maju, rakyat mau menebang sawit dan menggantikannya dengan tanaman padi,” ujar Azwan.
Selanjutnya rapat yang dipimpin oleh Kabid Infrastuktur dan Kewilayahan Bappeda Kabupaten Kampar Safri, S.Sos membahasa tentang tahapan-tahapan kegiatan pemetaan ini diantaranya webinar dan bimtek, koordinasi stakeholder, survey, FGD, konsultasi publik dan pelaporan. “Untuk survey akan kita lakukan sebanyak empat kali,” ujar Alwan dari WRI.
Kemudian juga dibahas tentang teknis survey dan personil yang terlibat dalam survey serta pembagian kerja. Data yang akan dihimpun selain terkait irgasi pertanian, pertanian dan toponimi juga dipetakan data pendukung desa seperti jalan, peta tutupan jalan, nama jalan, jenis permukaan jalan, jembatan, informasi non spasial, arena, stadion, hotel, menara, kantor kepala desa, situs purbakala, taman botani, air terjun, hutan rimba, perkebunan taman kota, depo bahan bakar minyak dan lain sebagainya. (Diskominfo Kampar/Herman Jhoni).