Pekanbaru – Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4% atau menurun 6,4% dari 30,8% pada 2018. Untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting menjadi 14% di tahun 2024.
Dengan demikian, salah satu Perusahaan Farmasi Nasional Dexa Group menjadi salah satu mitra Kolaborasi Dinas Kesehatan Kampar untuk menurunkan prevalensi stunting.
Hal tersebut disampaikan Ibrahim M.Si selaku Kabid Pemberdayaan masyarakat dan Pembangunan Desa Dinas PMD Kabupaten Kampar usai mengikuti Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Intervensi Stunting tahun 2022 yang dilakanakan di Hotel Furaya Pekanbaru, senin (30/5/2022).
Lebih lanjut Ibrahim menyampaikan, bahwa alam management Dexa Group sendiri juga mempunyai komitmen dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting. Dexa Group memiliki produk HerbaAsimor yang dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia, yang dapat membantu melancarkan produksi ASI.
Dengan harapannya melalui HerbaAsimor, ibu menyusui berisiko stunting dapat terbantu agar ASI lancar, sehingga bayi yang baru lahir bisa mendapatkan ASI eksklusif untuk mencegah stunting
Dimana HerbaAsimor sendiri dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia adalah hasil penelitian saintis Indonesia di Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS). HerbaAsimor dikembangkan dari tiga bahan baku yakni daun katuk, daun torbangun, dan ikan gabus.
HerbaAsimor juga dilengkapi Striatin, yang merupakan fraksi bioaktif dari Channa striata atau ikan gabus yang dapat mempercepat proses penyembuhan setelah operasi caesar, mempercepat pemulihan dan kekuatan wanita pasca melahirkan, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dimana stand HerbaAsimor sendiri hadir selama dua hari di acra Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Intervensi Stunting tahun 2022 oleh Dinas Kesehatan Provinsi Riau yang dilakanakan di Hotel Furaya Pekanbaru.(mzk).